Share

19. Hati yang Menghangat

"Jangan terlalu percaya sama orang baik di depan kita, Mbak. Mereka bisa menusuk di belakang." Bukannya menjawab, Mang Udin malah semakin membuat Nisa bingung.

Terlintas di benak Nisa tentang Bi Nia yang terkadang baik kepadanya, terkadang juga judes. Sama seperti 2 pekerja perempuan lainnya, sekarang mereka malah terang-terangan jutek padanya.

Tiba-tiba Lana datang dan langsung meletakkan kepalanya di paha Nisa. Anak itu memejamkan matanya namun raut wajahnya mengatakan kalau anak itu sedang kesal.

“Kenapa?” tanya Nisa sambil menyugar rambut anak itu. Dia sudah tidak aneh lagi dengan sikap Lana yang suka berubah-ubah terhadapnya, kadang baik kadang jutek bahkan terlihat manja.

“Nenek. Lagi-lagi mengatai ibu,” jawabnya tanpa lama. “Padahal, kali ini ibu tidak buat salah.”

“Kali ini?” tanya Nisa memancing respon anak itu.

“Ya, memang ibu sering bikin ayah marah. Tapi kali ini kan tidak.” Lana masih memejamkan matanya, menikmati tangan Nisa yang memainkan rambutnya.

Nisa tidak tau apa y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status