Share

17. Kalah Telak

"Dia memang sempurna," ucap Muti tepat di telingaku.

"Yah, kan sudah aku bilang kami bagai langit dan bumi."

"Kapan kamu bilang seperti itu?"

"Aku pernah bilang."

"Mana ada ... ngigau nih." Muti menjauhkan kembali ponselnya dari hadapanku. "Cantik dan berprestasi. Siapa yang menyangka ia akan mewakili provinsi kita dalam ajang itu. Eh tunggu dulu, bagaimana dengan KKN? Atau ... apa Joy akan menundanya?"

Joy tetap akan KKN, aku benar kan? Aku tahu itu. Ini kejadian yang pernah aku alami.

"Woy! Tuh kan ... mulai deh bengong. Dirasuki setan baru tahu rasa!" gerutu Muti.

"Mau taruhan denganku? Joy tidak akan mengikuti ajang itu. Ia akan KKn bersama kita." Dengan lantang aku memproklamirkan kalimatku.

"Kalau kamu salah bagaimana, hm?" tanya Muti menantang.

"Aku akan jadi pembantumu selama satu bulan setelah kita selesai KKN, bagaimana?" tawarku.

"Oke, deal!" Muti mengulurkan tanganya dan disambut den

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status