Sekitar 20 menit sampai sudah mereka di rumah sakit, Zasqia membawa Lisa langsung ke UGD, kebetulan rumah sakit itu adalah rumah sakit tempat Zasqia bekerja, jadi dengan mudah Zasqia mengurus semuanya.
Zasqia dan Surya menunggu di depan pintu UGD, dia duduk sambil terus menunduk, entah kenapa hari ini dia merasa begitu takut melihat sorot mata Surya yang penuh tanda tanya itu, apalagi dari tadi Surya hanya duduk diam sambil memperhatikan Zasqia, dari ujung rambut hingga kaki Zasqia, semua tidak terlepas dari tatapan Surya.
"Ke ... ke ... kenapa kamu menatapku seperti itu mas!" tanya Zasqia terbata-bata.
Surya diam tak menjawab, dia justru meraih jemari Zasqia lalu memperhatikan jemari dan kulit Zasqia.
"Siapa kamu!" bentak Surya.
"Ma... ma... maksud sayang apa bertanya seperti itu!""Ya siapa kamu!" Zasqia menarik tangan yang masih dalam genggaman Surya. "Aaa... aku ... aku Zasqia is"Khi, hi, hi ... aku tak akan melepaskanmu! apakah kamu sudah lupa, bahwa kamu yang sudah membunuh Zasqia! maka aku akan blasakan dendam untuk kematiannya.""Aku tidak pernah membunuh Zasqia, sebab aku sangat mencintainya, Zasqia jatuh sendiri dan kepalanya terbentur batu, itu penyebab kematian nya, kalau kamu tidak percaya aku akan membuktikannya!""Bagaimana caranya?" Jawab Kuntilanak merah yang masih duduk di atas tubuh Surya, sedang kedua tangannya mencengkeram kuat di pundak Surya."Lepaskan aku dulu baru aku akan menceritakan semuanya!"Kuntilanak merah itu melepaskan cengkraman tangannya, dia menatap manik mata Surya dengan tajam, dan dia menemukan kejujuran di sana, dengan gerakan cepat Kuntilanak merah melepaskan tangannya, dan dia juga bergeser dari atas tubuh Surya, kini dia berdiri tepat di hadapan Surya.Surya berusaha duduk, cengkraman tangan Zasqia masih membekas sakit, seolah tulang pundak Surya patah, dengan perla
Di lain tempat, dokter Ryan sedang dalam perjalanan menuju rumah bapak Suganda, entah mengapa hati dia beberpa hari ini merasa tidak nyaman, memikirkan hubungan antara Surya dan Zasqia, di tengah perjalanan tiba-tiba aroma busuk menyeruak masuk kedalam indra penciuman nya, dan dokter Ryan paham betul bau busuk itu adalah bau Kuntilanak merah, dokter Ryan merasa sedikit heran, kenapa tiba-tiba bau itu datang, hati dokter Ryan merasa sedikit resah, berharap sesuatu buruk tidak akan menimpanya. "Kenapa kamu menipuku dokter!" hampir saja dokter Ryan lepas kendali, sebab tanpa angin tanpa hujan, tiba-tiba kuntilanak itu muncul dan langsung membentak nya. "Ka ... kamu Zasqia?" Dokter Ryan sedikit melirik ke samping kiri, dimana kuntilanak merah itu duduk. "Khi, khi, khi ... ya aku Zasqia siapa lagi?" "Kenapa kamu tiba-tiba menemuiku dengan rupa seperti itu, dimana jazad Zasqia, kenapa kamu meninggalkan nya?" "Jawab per
Hari menjelang pagi semburat warna jingga sudah menyembul dari balik cakrawala, Tiwi terbang dengan kecepatan tinggi untuk mengejar Kuntilanak merah.Saat hampir sampai di rumah Surya Kuntilanak merah berhenti mendadak, dia langsung merubah arah, dan terbang melesat lebih cepat dari biasanya, Kuntilanak merah nampak panik dan terburu-buru, Tiwi terus mengejar sambil berteriak memanggil Kuntilanak, ia sangat penasaran sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan Kuntilanak merah, Tiwi sadar Kuntilanak merah terbang sangat jauh menerobos dinginnya malam, dia pergi ke arah negri lain, Tiwi penasaran dia terus mengikuti kemana Kuntilanak merah pergi, Tiwi bukanlah mahluk halus yang kuat dan terlatih, beda dengan Kuntilanak merah yang hanya dengan satu kedipan mata dia sudah melesat ribuan kilometer, Tiwi akhirnya menyerah di samping Tiwi kehilangan jejak Kuntilanak merah, tenaganya juga nggak sanggup untuk mengikuti kemana Kuntilanak merah pergi, hingga saat Tiwi melihat ada p
Malam ini adalah malam ke 8 dari tragedi di rumah Surya, Kuntilanak merah dan Tiwi mencoba masuk ke dalam rumah Surya, rumah dalam keadaan kosong, kuntilanak merah mencari keberadaan Surya. "Tiwi, kamu beneran nggak tahu soal keberadaan Surya?" "Beneran mba, hari itu Tiwi kan nggak ada di rumah!" Tiwi menjawab sambil menunduk, dia takut Kuntilanak merah tahu sebenarnya dialah yang sudah membunuh Surya beserta keluarganya, ingin rasanya Tiwi bicara jujur tapi takut Kuntilanak merah murka. Kuntilanak merah berjalan menelusuri setiap sudut ruangan, namun tidak menemukan apapun, jazad Zasqia juga sudah menghilang, bersama menghilangnya seluruh keluarga Surya. Delapan malam Kuntilanak merah menunggu agar bisa menembus masuk ke dalam rumah Surya, sebab selama ini Kuntilanak merah tidak bisa masuk ke dalam rumah Surya, di sebabkan selama 7 malam, keluarga Surya selalu mengadakan tahlilan, Kuntilanak merah sadar bahwa selama tujuh malam bert
"Jangan dekati aku!" bentak Surya kepada Kuntilanak Merah."Sayang jangan marah, dengarkan aku dulu!" Kuntilanak Merah mencoba menahan emosinya, ingin rasanya dia langsung menyambar ruh Surya dan membawanya pergi, namun dia faham dengan karakter Surya yang tidak bisa di paksa, semakin di paksa maka Surya akan semakin melawan dan menghindari Kuntilanak Merah.Surya kembali mencoba masuk ke dalam raganya, namun Kuntilanak Merah mencoba menghalangi, beruntung Surya bisa menghindar dan kini ruh Surya bisa. masuk kembali ke dalam raganya, dengan masuknya ruh Surya, seluruh monitor yang terhubung kedalam organ dan tubuh Surya bisa kembali berjalan dengan normal.Melihat pemandangan itu, Kuntilanak Merah marah dan dia mengobrak abrik ruang ICU, beberapa kursi dia tendang, meja yang berisi rekam medis para pasien penghuni ruang ICU dia obrak-abrik, kemarahan Kuntilanak Merah membuat para suster dan dokter panik, beruntung salah satu dokter faham dengan
"Boleh ustadz, apakah ustadz mau melihat jenazah Zasqia sekarang?" tanya dokter Andi."Iya lebih cepat lebih baik, dan kalau bisa hari ini juga saya akan ke rumah Zasqia, nanti saya akan meminta tolong beberapa teman lagi untuk menemani saya ke rumah Zasqia, sepertinya ini ada yang nggak beres.""Kalau begitu mari ustadz Dzaqi saya anter ke kamar jenazah."Sesampainya di kamar jenazah, ustadz Dzaqi dan kedua temannya mengecek jazad Zasqia, sebab kematian Zasqia belum terungkap, dan belum ada pihak keluarga yang bisa di hubungi, maka jenazah Zasqia sampai sekarang belum juga di kuburkan.Setelah mengecek jenazah Zasqia dan tidak menemukan tanda-tanda yang mencurigakan di dalam tubuh Zasqia, ustadz Dzaqi dan kedua temannya mengajak dokter Andi untuk keluar dari kamar jenazah."Bagaimana Ustadz, apakah Ustadz menemukan kejanggalan di jasad Zasqia?""Tidak dokter saya tidak menemukan apa-apa yang mencurigakan, hanya saja ada be
"Coba panggil bapak Suganda sekali lagi, dan katakan aku ingin bicara ancam dia kalau tidak mau datang maka kamu akan membunuhnya!" Ustadz Dzaqi berkata dengan intonasi nada tinggi, membuat kuntilanak merah tidak bisa menolak, maka kuntilanak merah menurut, dan berusaha memanggil ruh bapak Suganda. Maka terjadi lah dialog jarak jauh antara bapak Suganda dan kuntilanak merah. "Ada apa Tuan Puteri terus memanggilku! kenapa tuan Puteri memanggil saya dengan cara seperti ini, dimana jazad Zaskia, masuklah ke jazad Zaskia agar kita bisa bicara dengan Hp." "Zaskia sudah tertangkap!" "Maksud Tuan Puteri?" "Ya Zaskia sudah tertangkap, dan sebentar lagi perbuatan kamu dan Ryan akan segera terungkap." "Ha, ha, ha, ha ... Kamu mengancamku?" "Aku tidak mengancammu! tapi ini kenyataannya." "Ceritakan apa sebenarnya yang telah terjadi!" bapak Suganda membentak Kuntilanak merah. "Aku akan mencer
Saat ustadz Dzaqi sedang berbicara dengan Zasqia, beliau di kejutkan oleh kedatangan Arman."Ustadz polisi sudah datang, dan mereka ada di depan." Kata Arman sambil menunjuk ke arah teras rumah Zasqia."Terimakasih Arman, ayo kita temui mereka" Arman berjalan di belakang ustadz Dzaqi, setelah sampai di teras ustadz Dzaqi menyalami satu Persatu aparat polisi yang berjumlah 5 orang."Mari pak Hari silahkan masuk ke dalam untuk mencari barang bukti."Bapak Hari mengerahkan anggotanya untuk menelisik ruang demi ruang runah Zasqia, setelah beberapa jam polisi menemukan barang bukti.Didalam kulkas mereka menemukan bongkahan-bongkahan darah segar, di dapur menemukan toples berisi keripik, selain keripik mereka tidak menemukan bahan makanan lain, di kamar mandi menemukan darah busuk, jadi kesimpulannya Zasqia adalah wanita pemakan darah dan kemungkinan keripik yang mereka temu