Share

75. Mereka Bertiga Adalah Kuncinya

Aldan mengemudikan mobil milik Hendrawan ke arah daerah tempat tinggal Wahyu.

Aldan tersenyum miring sembari menoleh ke arah Hendrawan yang duduk pingsan di samping kemudi, “Kau harus menderita di sisa-sisa hidupmu.”

Aldan kembali fokus mengemudi, dia menambah kecepatan laju mobil.

Tiga puluh menit berlalu, Aldan mulai memperlambat laju mobil ketika sampai di daerah tempat tinggal Wahyu.

Aldan menghembus napas pelan dengan segurat senyuman, “Aku gak sabar menonton gladiator saling membunuh.”

Aldan menghentikan laju mobilnya sekitar 50 meter dari rumah Wahyu. Faizal pun sudah ada di sana terlebih dahulu. Lalu, mereka turun dari mobil dan berjalan ke rumah Wahyu dengan membawa sebuah pistol.

Aldan dan Faizal berjalan mengendap-ngendap memasuki kawasan tempat tinggal Wahyu. Perlahan senyuman miring terbit di bibir mereka ketika melihat banyak penjaga di sekitar rumah musuhnya.

“Siapa kalian?” tanya salah satu anak buah Wahyu menghampiri dengan rasa kecurigaan.

Aldan dan Faizal berpura-pu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status