Bab 29. Persaingan.Tian Fan kembali ke tempat duduknya kembali dengan mendapat banyak tatapan penuh arti dari teman teman sekelasnya itu, tentu saja yang terbanyak adalah tatapan kesal setelah apa yang terjadi sebelumnya dimana Bu Zhi dan kelompok pembullynya lah yang bersikap seperti itu.Tak hanya mereka, Tian Fan sendiri merasa kesal karena setelah pelajaran berakhir ia mendapat tugas untuk mempelajari alkimia dasar seorang diri mengingat dasar ilmu alkimia standar kerajaan belum dikuasainya.“ Jika dipikir pikir aku sekarang seperti mempelajari pelajaran anak usia dua tahun di usiaku yang ke tujuh belas, ternyata ilmu dasar alkimia kerajaan Huo gambarannya sekarang seperti itu! “ Batinnya.Meski ia memiliki pemikiran seperti itu yang jelas benar adanya namun ia tak mau besar kepala, tidak ada ilmu yang tak berguna dan tidak ada celah baginya untuk bersikap sombong meski telah memiliki pengetahuan dasar alkimia dari Dian Ning.Tian Fan menatap ke sekelilingnya, meski guru Chen mem
Bab 30. Siapa?Berbekal gulungan yang diberikan Fei Yi padanya, Tian Fan tiba di asrama yang dikhususkan untuk para murid kelas unggulan. Tampak di depannya berdiri sebuah bangunan besar dua tingkat yang posisi bangunannya memanjang dikelilingi tembok tebal di sekelilingnya, sebuah gerbang masuk dengan seorang penjaga yang menjaga gerbang menjadi awal pemandangan elitnya asrama tersebut.Seorang pria tua yang menjadi penjaga gerbang terlihat tertidur di sebuah ruangan kecil yang ada di sisi gerbang dengan sebuah buku yang menjadi penutup wajahnya.Tian Fan tersenyum kecut setelah melihat itu semua. “ Aku tak menyangka jika fasilitas di tempat ini sama seperti di akademi bintang, hanya saja memakai penjaga di depan gerbang sepertinya terlalu berlebihan atau….” Gumamnya, Tian Fan tak melanjutkan kata katanya karena pikirannya kini terbang menebak apa yang mungkin terjadi.Mengingat isi dari gulungan yang diterimanya jelas ia paham betul jika asrama pria itu tentunya tidak diisi oleh par
Bab 31. Teman.Tian Fan kini berada di sebuah kamar yang berisikan empat tempat tidur di dalamnya bersama dengan sang pemuda berikat kepala, Gan Ning dan Lu Bu. Melihat isi dari kamar tersebut jelas kamar yang dimasukinya itu terlihat lebih mewah dari apa yang dipikirkannya.“ Kamarmu seharusnya bukan berada disini, namun pangeran ketiga telah mengatur susunan ulang posisi kamar yang ada sehingga mulai sekarang kau berada satu kamar dengan kami. “ Ujar Gan Ning memecah keheningan yang ada.Tian Fan cukup terkejut mendengar kata kata Gan Ning, ia kemudian menoleh ke arah sang pemuda dengan ikat kepala berlambang api yang kini sedang tersenyum padanya.“ Pangeran ketiga?” Ujar Tian Fan cepat.“ Kalau begitu senang bertemu denganmu pangeran. “ Ujar Tian Fan sopan sambil menganggukan kepalanya.Melihat itu Gan Ning pun terkejut lalu membentak Tian Fan. “Hei tunjukan kesopananmu pada pangeran Cao Ren! “ Serunya sedikit emosi.Cao Ren mengangkat satu tangannya untuk menghentikan Gan Ning,
Bab 32. Berbincang.Diatas tempat tidur Tian Fan yang sedang berbaring santai menjadikan telapak tangannya sebagai bantal kepalanya. Ia menatap kosong langit langit ruangan sambil memikirkan kejadian yang terjadi hari ini, banyak bayangan berseliweran di pikirannya tentang apa yang mungkin terjadi esok hari.Apa yang dikatakan Gan Ning padanya cukup menjadi penjelasan kenapa banyak orang kesal kepadanya. “ Ternyata berjalan di jalan yang benar itu banyak rintangannya…. Meski begitu aku tidak akan mundur sejengkalpun karena aku tidak salah dalam hal ini.” “ Sebagai laki laki aku juga harus menjaga harkat, martabat dan harga diriku sendiri.” Batinnya.Terngiang kisah lampau di akademi Bintang dimana perundungan Ma Durung terjadi padanya, hal itu benar benar menjadi pelajaran keras untuknya dimana menjadi baik, diam dan hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi hampir membawanya pada kematian. Begitupun berharap pada orang lain, hal itu hanya akan membawa kekecewaan kedepannya.Tanpa s
Bab 33. Keterkaitan.Tian Fan bangun lebih pagi dari semua orang yang ada di asrama, dari sana ia melakukan rutinitasnya untuk melatih tubuh seperti yang biasa ia lakukan di hutan merah. Setelah selesai melakukan aktivitasnya tersebut ia kemudian menuju ke perpustakaan akademi untuk mengerjakan tugas yang sebelumnya diberikan guru Chen padanya Yaa, kurangnya pengetahuan dasar tentang alkimia standar yang digunakan kerajaan Huo membuatnya mendapatkan tugas itu dari guru Chen sebelumnya.Tanpa kesulitan berarti Tian Fan memasuki perpustakaan, statusnya sebagai murid unggulan memudahkannya untuk mengakses perpustakaan tiga lantai tersebut.Hanya dalam waktu singkat ia membaca belasan kitab pengetahuan alkimia yang ada. Kapasitas otaknya yang kuat dalam mengingat dan cepat dalam menghafal membuat isi dari belasan kitab itu kini terpatri di pikirannya.Tian Fan menghela nafas panjang, apa yang dibacanya benar benar tidak bisa dibandingkan dengan apa yang diberikan Dian Ning padanya. “ Da
Bab 34. Kitab, halaman dan paragraf.Tian Fan sedikit terkejut dengan pertanyaan master Rong padanya karena apa yang ditanyakannya tersebut termasuk pengetahuan alkimia tingkat lanjutan dimana pertanyaannya meliputi teknik pemurnian, tungku dan mantra yang biasa digunakan untuk memurnikan pil.“ Master, bukankah pelajaran itu belum kita pelajari? Seharusnya itu…. ” Gan Ning tak melanjutkan perkataannya karena master Rong langsung memberikan tatapan tajam padanya. Jelas tindakannya itu menunjukan ketidaksukaannya atas sanggahan muridnya itu.“ Meski itu belum dipelajari bukankah kau harus inisiatif untuk mempelajari itu, bagaimana kau bisa menjadi seorang alkemis yang hebat jika kau hanya ingin disuapi saja oleh semua guru dan pembimbing disini. “ Timpal Zu Mi yang tiba tiba angkat suara.Gan Ning menunjukan wajah kesalnya, sedangkan Zu Mi dan orang yang bersamanya menunjukan wajah penuh ejekan pada Gan Ning dan orang yang bersamanya.“ Aku sependapat, kita adalah murid kelas unggulan
Bab 35. DualismeTian Fan berdiri tegak sambil menatap Zu Mi dengan wajah percaya dirinya, hal itu membuat Zu Mi yang ditatapnya langsung salah tingkah dibuatnya. Bagaimana tidak! Kepercayaan diri Tian Fan membuatnya ragu untuk bertindak setelah omong kosongnya ternyata disambut oleh Tian Fan yang membuat senjata makan tuan untuknya. Belum lagi ia mendapat tatapan semua orang yang membuat dirinya tidak bisa mundur lagi karenanya.Zu Mi dilema, pikirannya buntu menghadapi situasi yang ada. Master Rong yang sedari awal tidak berkata pun memilih diam karena sejatinya ia juga ingin mengetahui sejauh mana kemampuan para anak didiknya terutama Zu Mi yang menjadi murid kesayangannya itu. Saat ini dia percaya jika Zu Mi mungkin telah belajar di luar waktu khusus yang ada sehingga ia telah mencapai hasil yang sebelumnya dikatakan.Ya, Zu Mi dan kelompok empat jenius merupakan murid langsung master Rong sebelum terjadinya pergantian Kepala akademi dimana master Rong sendiri menjabat sebagai ke
Bab 36. Batu dan permata.Tian Fan menohok mendengar jawaban Bao Xin, statusnya sebagai urutan pertama lah yang membuatnya terpilih sebagai wakil dari sisi kubu master Liu Bei.“ Bisa dikatakan jika para peserta ujian pertama yang lolos seleksi adalah murid murid baru dibawah kendali kepala akademi Liu Bei dan orang orangnya, sebenarnya para peserta ujian pertama ini diproyeksikan sebagai cikal bakal perubahan akademi menuju sistem terbaru yang dibawa oleh master Liu Bei untuk mengubah standar pengajaran yang ada.” Jelas Bao Xin.“ Kau tahu, ujian kedua yang kau lakukan itu telah diujicobakan kepada murid lama dan murid baru, dan kau tahu bagaimana hasilnya? Hasilnya murid baru memiliki keunggulan dibandingkan murid lama!” “ Itu baru terjadi setelah ujian awal, coba bayangkan jika sistem yang diusung master Liu Bei dijalani dengan seksama dan tanpa intervensi pihak lain, maka aku bisa menjamin akademi ini akan maju pesat dan tentunya hasil yang baik akan membuat perubahan nyata untuk