Home / Horor / Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM / Raja Rafiq dan Zafir di Kerajaan Bara Samudra

Share

Raja Rafiq dan Zafir di Kerajaan Bara Samudra

Author: TRexMakassar
last update Huling Na-update: 2024-10-21 07:15:34

Setelah pertempuran yang sengit melawan pengkhianat dan makhluk gaib, Raja Rafiq dan Zafir memutuskan untuk tinggal di Kerajaan Bara Samudra untuk sementara waktu, sesuai dengan arahan Ustadz Abdullah. Mereka menyadari betapa pentingnya stabilitas dan keamanan kerajaan agar dapat menghadapi ancaman yang mungkin muncul di masa depan. Keputusan ini juga didorong oleh keinginan untuk memastikan bahwa semua masalah internal diselesaikan sebelum mereka kembali ke tugas dan tanggung jawab mereka yang lain.

Raja Rafiq dan Zafir memulai hari mereka dengan memeriksa keadaan istana dan pasukan. Mereka memastikan bahwa semua pasukan yang loyal mendapatkan pelatihan dan perlengkapan yang tepat untuk melindungi kerajaan. 

Di ruang rapat utama istana, Raja Rafiq duduk bersama Zafir dan Panglima Alif, membahas strategi keamanan dan stabilitas jangka panjang.

**Raja Rafiq**: "Kita telah berhasil mengatasi serangan dan pengkhianatan, tetapi kita tidak boleh le

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Tantangan itulah yang membuat kita tumbuh

    Azan dan Zahra bersiap dengan keyakinan yang besar, bersandar pada semua pelajaran yang telah mereka terima dari Ustadz Abdullah, orang tua mereka, dan juga pengalaman latihan keras di padepokan. Sebelum keberangkatan mereka, di hadapan orang tua dan semua yang hadir di padepokan, Azan dan Zahra mengulurkan tangan, masing-masing melafalkan doa perlindungan dan kekuatan yang pernah diberikan oleh Ustadz Abdullah dan semua wali gaib yang mengawasi mereka.Azan memandang wajah-wajah penuh kasih di sekelilingnya, terutama pada Aaron dan Aisyah, yang terlihat campur aduk antara haru dan bangga. "Ayah, Ibu, semua… ini bukanlah perpisahan. Kami hanya melanjutkan perjalanan yang sudah Ayah dan Ibu mulai," kata Azan dengan nada tegas.Aaron tersenyum dan memegang bahu Azan dengan erat. “Anakku, kekuatan bukan hanya soal apa yang bisa kau lakukan. Kekuasaan terbesar adalah menjaga keseimbangan dan kebijaksanaan dalam setiap langkah. Ingatlah itu.”Zahra

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Raden Mahesa, penguasa bayangan

    Setelah pertempuran besar yang mereka menangkan di dalam kuil, Azan dan Zahra akhirnya melangkah keluar dengan sisa-sisa kekuatan yang masih terasa di sekitar mereka. Hembusan angin malam berhembus pelan, seolah mengucapkan selamat kepada mereka atas kemenangan yang telah mereka raih. Tetapi di sisi lain, ada keheningan yang tidak biasa di sekitar, yang membuat mereka merasa ada sesuatu yang tidak selesai.Zahra menyeka peluh di dahinya, lalu memandang kakaknya dengan cemas. “Kak, meskipun kita berhasil mengalahkan sosok itu, aku merasa bahwa ini bukanlah akhir dari semuanya.”Azan terdiam sesaat, memandang ke arah kuil yang semakin suram di belakang mereka. "Aku merasakan hal yang sama. Energi kegelapan yang selama ini kita rasakan masih ada di dunia ini, meskipun sosok itu telah hancur. Ada yang lebih besar lagi di balik semua ini, dan kita harus siap menghadapi apa pun yang datang.”Dengan tekad yang semakin kuat, mereka melanjutkan perjalan

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Ancaman gaib

    Ketika Azan dan Zahra keluar dari gua, mereka disambut dengan ketenangan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Energi yang sebelumnya bergejolak di sekitar pegunungan itu kini berangsur damai, dan suara angin yang mengalun membawa bisikan ketenangan yang hampir magis. Keduanya duduk di tepi tebing, menikmati pemandangan hamparan hijau yang luas di bawah mereka.“Rasanya seperti beban besar baru saja diangkat dari bahu kita,” kata Zahra sambil memandang jauh ke cakrawala.Azan tersenyum, menoleh pada adiknya yang tampak tenang. “Kau benar, Zahra. Tapi perjalanan kita belum selesai. Kita masih punya banyak tanggung jawab dan janji untuk menegakkan keseimbangan di dunia ini.”Zahra menatap kakaknya dengan penuh kesungguhan. “Aku siap, Kak. Apa pun yang terjadi, kita akan melakukannya bersama-sama.”Mereka beristirahat sebentar, lalu mulai menuruni gunung untuk melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan, mereka mendap

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   osok gaib berwujud pria tua

    Setelah pertempuran sengit di desa kecil yang diteror oleh Bayangan Kelam, Azan dan Zahra melanjutkan perjalanan mereka ke arah barat, melewati hutan belantara yang dipenuhi suara-suara burung eksotis dan pohon-pohon raksasa yang menjulang tinggi. Keduanya merasakan sesuatu yang berbeda—seperti keberanian baru yang membara dalam diri mereka. Bayangan Kelam yang baru saja mereka hadapi hanyalah permulaan dari serangkaian tantangan yang akan datang.Selama perjalanan, Azan dan Zahra semakin memperkuat ikatan kekuatan mereka. Meskipun usia mereka masih muda, kemampuan mereka jauh melebihi siapa pun yang pernah mereka kenal, bahkan ayah dan ibu mereka, Aaron dan Aisyah. Berkat bimbingan sejak dini, keduanya telah memahami cara menggabungkan kekuatan mereka dengan efisien, menciptakan energi yang sangat dahsyat yang bahkan dapat menghancurkan makhluk-makhluk gaib yang lebih tua dan kuat.Suatu malam, ketika mereka beristirahat di tepi sebuah danau yang tenang dan berk

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Perjalanan Azan & Zahra

    Azan dan Zahra terus berjalan melintasi berbagai daerah. Setelah sebulan meninggalkan padepokan, mereka telah melewati hutan-hutan lebat, lembah-lembah curam, dan desa-desa kecil yang terkadang dihuni oleh manusia dan kadang-kadang oleh makhluk-makhluk gaib. Mereka belajar untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi, mengandalkan insting, latihan, serta kekuatan batin yang mereka peroleh selama bertahun-tahun. Perjalanan mereka menjadi tidak hanya perjalanan fisik, tetapi juga batiniah.Suatu malam yang tenang, mereka tiba di sebuah desa kecil di tepi sungai yang luas dan deras. Saat mereka masuk ke desa, mereka melihat bahwa tempat itu tampak sangat sepi, seperti semua penduduknya hilang atau bersembunyi.Zahra melihat ke sekeliling dan bergidik. "Azan, tempat ini aneh. Rasanya… seakan ada sesuatu yang menunggu di balik bayangan."Azan menatap lurus ke depan, seolah merasakan hal yang sama. "Ya, Zahra. Aku juga merasakannya. Seperti ada sesuatu

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Perpisahan dan Petualangan Baru

    Angin pagi berhembus lembut di padepokan. Di halaman utama, Zahra dan Azan berdiri tegak, siap memulai perjalanan panjang yang sudah lama mereka rencanakan. Usia mereka kini sepuluh tahun, namun kekuatan dan kebijaksanaan mereka sudah melampaui siapa pun di sekitarnya. Semua orang di padepokan, termasuk Aaron, Aisyah, ILHAM, Ustadz Abdullah, Samira, dan Putri Khadijah, berkumpul untuk mengantar mereka pergi.Aaron memandang kedua anaknya dengan tatapan campuran antara bangga dan cemas. "Kalian yakin ingin melakukan ini sendirian?" Azan tersenyum kecil, matanya memancarkan ketenangan. "Ayah, perjalanan ini adalah sesuatu yang harus kami lakukan. Ada jawaban di luar sana yang hanya bisa kami temukan sendiri." Aisyah menarik napas panjang, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya. "Tapi kalian masih begitu muda…" Zahra melangkah maju dan menggenggam tangan ibunya. "Kami sudah siap, Ibu. Dan kami tidak akan benar-benar pergi tanpa meninggalkan sesuatu." Azan mengangkat tangannya, dii

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status