Share

Biarkan anak itu mati

9.Di balik kematian adikku yang idiot

Biarkan anak itu mati

"Bu Salamah, titip Aida dulu sampai aku pulang, ya?"

Dengan menggendong tas mungil di punggung, aku bersiap pergi lagi. Kali ini, aku akan ke rumah sakit untuk memastikan Mas Beni baik- baik saja.

"Mau ke mana, Mbak?"

"Ke rumah sakit, Bu,"

"Ini sudah sore, Mbak, besok saja,"

"Nggak bisa, Bu. Saya harus melihat Mas Beni,"

"Nanti pulangnya susah, nggak ada angkot, Mbak,"

Aku diam saja tak menjawab. Selesai menali sepatu, aku melihat Bu Salamah.

"Mbak ..." Panggilnya. Aku menggeleng.

"Nggak bisa, Bu, aku harus ke rumah sakit sekarang!"

Setelah tali sepatu beres, aku bersiap membuka pintu.

"Apa benar tadi Mbak Anna ke rumah Pak Karto?"

Pertanyaan Bu Salamah membuatku kaget. Dari mana dia mengetahui cerita itu?

"Iya. Ibu tahu dari mana?" Jawabku berbalik badan.

"Beritanya sudah menyebar ke mana-mana, Mbak."

Berjalan ke kursi tamu, aku duduk di salah satu kursi. Kutunda dulu perginya, aku lebih tertarik dengan berita yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status