Share

Biang Masalah

8.Di balik kematian adikku yang idiot

Biang masalah

"Mas, Beni!"

Aku bersimpuh dan mengangkat kepala Mas Beni. Kusandarkan di kedua paha, Mas Beni masih sadar. Dia menatapku, bahkan masih tersenyum.

"A_aku gapapa," katanya.

Orang-orang mulai berdatangan. Mereka menyingkirkan sepeda motor dari badan bawah Mas Beni. Saat aku akan menolong Mas Beni untuk duduk, dia meringis kesakitan.

"Aduuh ...." Ucapnya pelan sembari mengelus kaki kanannya.

"Kenapa, Mas?" Aku panik, kuusap kaki Mas Beni.

"Kakiku sakit kalau bergerak," wajah Mas Beni pucat.

"Patah itu tulangnya, bawa ke rumah sakit aja!" Kata seseorang. Aku mendongak.

"Ya sudah, tolong, ya, Mas,"

Aku berdiri, orang-orang mencegat sebuah mobil. Bersama-sama dan sangat hati-hati, orang-orang mengangkat tubuh Mas Beni dan dinaikkan ke sebuah mobil pickup. Aku tidak ikut karena menyusul di belakang mengendarai sepeda motor milik Mas Beni.

"Aku nyusul, Mas!" Teriakku.

Karena tidak terbiasa mengendarai sepeda motor, aku merasa kagok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status