Tolong Aku!

Tolong Aku!

Oleh:  Tereya22  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
12Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Rain Mahewari, memiliki trauma dan ketakutan yang membuatnya harus hidup dalam bayang-bayang kejadian yang sudah berlalu. Ditambah ayah dan mamanya yang berubah drastis, sama sekali tidak merangkulnya. Adiknya adalah penyebab terberat dari semua kehancuran. Rain bertahan hidup untuk mencapai sebuah mimpi. Meski adiknya kerap sekali ingin menghabisinya pelan-pelan. Ketika Rain ingin sembuh dari rasa traumanya, ia ditakdirkan untuk mengalami kesakitan hebat dan membuatnya harus kritis selama 3 bulan. Pada saat itu tidak ada keluarga di sisinya. Hanya ada seorang Langit yang selama ini dianggap menyebalkan jika bersamanya. Pada saat Rain koma pula, kedua orang tuanya memilih bercerai. Lalu, apakah Rain akan bangun dan melihat kekacauan yang semakin membuatnya hancur, atau justru dia memilih pergi selama-lamanya untuk mengakhiri penderitaannya?

Lihat lebih banyak
Tolong Aku! Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
12 Bab
Tuhan, Tolong
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 2
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 3
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 4
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 5
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 6
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 7
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 8
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 9
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
Bab 10
"Dua orang yang selalu berarti bisa menjadi pilihan yang sulit di waktu bersama." -00-  Tetesan hujan tidak membuat Tata beranjak dari balik pohon. Ia tetap berdiri di sana untuk memastikan apa yang dilihatnya itu tidak benar. Dua orang saling berbicara. Membuat Tata penasaran setengah mati. Apalagi mereka terlihat mesra sekali. Tadi, saat Tata baru kembali dari supermarket depan kompleks. Ia tidak sengaja menemukan dua orang itu saat ingin memasuki gerbang rumahnya. Pohon dekat rumah yang tidak terlalu rindang menjadi persembunyian amannya. Dengan cahaya remang yang bisa membantu penguntitan Tata. "Besok weekend, lo nggak ada niat pergi bareng gue? Jangan pacar Lo terus yang lo manjain," ucap seorang wanita yang membuat tubuh Tata menegang. Jika Tata gegabah, maka dia akan langsung melabrak mereka berdua. Hanya saja Tata harus menyelesaikan rasa penasarannya secara tuntas. Meski semua sudah jelas adanya. Barangkali ia negatif thinking. "Besok kita jalan, Sayang," jawab lawa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status