Share

Penghiburan Kecil

Aku berjalan keluar dari ruangan pengap itu setelah Pak Taruna berulang kali mengatakan aku melakukannya dengan sangat baik. Sebuah penghiburan tulus bagi seorang anak yang dihadapkan situasi menyedihkan. Namun, rasanya helaan napasku masih terasa berat sehingga aku tidak bisa berjalan dengan baik. Kepalaku tertunduk menatap ubin lantai yang kuinjak tanpa meninggalkan bekas sepatu.

Kuputuskan untuk menuju toilet dulu hanya untuk sekadar membasuh muka. Sebab air selalu memberikan ketenangan.

Derap sepatuku menggema di lorong menuju toilet. Lorong itu sangat sepi. Mungkin karena para polisi terlalu sibuk, jadi aktivitas di kamar mandi bisa saja dilupakan. Dinding-dindingnya yang kusam membuatku bertanya-tanya sudah berapa lama kantor ini dibangun?

Aku bisa melihat dua ruangan menjorok dan bersebelahan. Sepertinya yang satu toilet laki-laki dan yang satunya lagi toilet perempuan. Kupercepat langkahku sebab hawa dingin semakin menusuk.

Saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status