Share

kasihan

Melihat tangisan anggota keluarga yang pilu membuat hati ini terenyuh dan tidak tega, aku benar benar melihat penderitaan dan kesengsaraan di mata mereka.

Rumah Kak Yanto agak berdekatan dengan rumah ibu, andai tidak tidak segera dipadamkan mungkin api akan melalap rumah orang tua mereka sampai habis.

"Ya Tuhan, kebakaran semalam menyisakan trauma mendalam."

"Ibu di mana?"

"Di rumahnya," jawab Mbak Devi.

"Permisi sebentar ya ...."

Kususuri jalan menuju rumah ibu dan mengetuknya perlahan. Kudapati beliau terbujur di kasurnya tanpa bergerak sedikit pun. Melihatku datang beliau hanya melirik, mungkin karena menyaksikan ekspresi iba dari wajahku wanita itu melelehkan air mata.

"Ibu ya Allah ...." Aku mendekat dan mencium tangannya lalu memeluknya. Wanita dengan bibir dan wajah sedikit meleyot miring itu tersedu dengan suara tertahan. Ucapannya tidak jelas serupa erangan dan keluhan.

"Ibu, apa ibu merasa kesakitan," tanyaku pelan.

"Ti-tidak ha-ha-hanha nye-nye-rrii."

"Biar saya pijitan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
fshafira296
sdh sakitpun masih sja jd pemarah.. yanto2 kapan tobatmu terucap
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status