Share

tak berhenti sampai di sana

Ternyata ucapanku tadi tak serta merta membuat Kak Yanto sadar dan berhenti mengganggu diri ini. Kupikir sedikit tidaknya dia tersentil dan tahu diri bahwa aku sudah muak diganggu olehnya.

Namun, harapanku jauh dari kenyataan, karena kini, di jam makan malam, setelah makanan terhidang dan kami duduk di tikar untuk makan, tiba tiba saja dia datang dan mengetuk pintu.

"Aidil, Zahra, buka pintunya," ucapnya.

"Iya Kak, ada apa?"

"Apa kalian tidak akan membiarkan aku masuk?"

Aku dan suamiku saling berpandangan, Kak Aidil mengernyitkan alisnya sedang aku mulai merasa tidak nyaman. Sekali lagi suara ketukan pintu kembali terdengar, Inaq mulai merasa heran dengan kami yang tidak kunjung bangun untuk membuka pintu.

"Kenapa pintunya tidak dibuka Zahra?"

"Uhm, i-itu hanya ...."

"Biar aku saja," ujar suamiku sembari bangkit dari tempat duduknya.

Ketika pintu rumah terbuka pria garang itu langsung mendorong suamiku dan merangsek masuk seenaknya saja. Melihat kami yang sedang duduk mengelilingi m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status