Share

Mengunjungi Paman Liam

Author: Strawberry
last update Last Updated: 2025-05-19 22:20:56

“Kamu siapa?” tanya Eden dengan nada curiga. Namun, sorot matanya tidak bisa membohongi rasa terpesonanya. Sekilas, ia tersihir oleh kecantikan gadis yang berdiri di ambang pintu. Kecantikannya... nyaris tidak nyata.

Lyrienne tersenyum anggun, lalu membungkuk hormat pada Liam dan Marla dengan sikap sopan nan berwibawa.

“Perkenalkan, saya Lyrienne Throne, satu-satunya putri dari keluarga bangsawan Throne. Saya datang untuk menyampaikan permohonan maaf atas penolakan yang saya sampaikan sebelumnya.”

Nada bicaranya tenang, penuh penghormatan, dan tanpa cela.

Liam mengangguk pelan, tersenyum bijak. “Tidak perlu meminta maaf, Nona Lyrienne. Setiap orang memiliki hak untuk memilih. Perjodohan bukanlah sebuah paksaan.”

“Paman sungguh bijaksana. Terima kasih atas pengertiannya.” Lyrienne lalu menoleh pada Marla, masih dengan senyuman anggun. “Bibi, saya membawa tonik herbal dan beberapa lembar sutra terbaik dari utara. Saya harap Bibi berkenan menerimanya sebagai bentuk penghormatan saya.”

Ma
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Kau Milikku

    Malam turun di atas istana dunia bawah, menyelubungi langit hitam berapi dengan kilatan merah keemasan dari lahar yang mengalir di kejauhan. Arcelia duduk di taman istana, tempat yang jarang dikunjungi selain oleh dirinya sendiri. Taman itu adalah satu-satunya bagian istana yang ia ubah—dengan tanaman-tanaman gelap yang bisa tumbuh di bawah cahaya neraka, dan bunga api biru yang hanya mekar saat bulan darah muncul.Langkah kaki berat tapi anggun terdengar dari arah pintu gerbang taman.Arcelia tak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang, biasanya juga ada Lucien atau Kaelthor atau pangeran lainnya. “Pangeran Api…” gumamnya lembut, tapi tak kaget saat yang dilihatnya datang adalah Pangeran Api lagi. Arcelia masih memandangi bunga yang mekar pelan di hadapannya. “Kau datang lagi.”“Ratu belum istirahat. Hamba hanya ingin memastikan,” jawabnya. Suaranya tetap berat dan datar, tapi di balik nada datarnya, ada nada halus yang mulai mengandung perhatian.Arcelia menoleh, menatap mata m

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Peringatan Untuk Ratu Api

    Malam di dunia bawah adalah lukisan kekal dalam warna merah dan hitam. Langit kelam berpendar cahaya dari sungai lava yang mengalir tenang di kejauhan, sementara menara istana berdiri angkuh, dibalut bayangan dan bara.Di dalam kamarnya yang megah, Arcelia bersandar di dada Kaisar Azrael. Kulit mereka masih berselimut hangatnya keintiman yang baru saja mereka bagi. Nafasnya belum sepenuhnya tenang, tapi pikirannya melayang jauh.Azrael mengusap punggung Arcelia perlahan, memperhatikan ekspresi damai namun penuh renungan di wajah ratunya.“Kau terlihat tidak tenang malam ini,” gumam Azrael, suaranya berat, serak karena cumbu yang masih membekas.“Benarkah?” tanya Arcelia terdengar sangat santai karena mereka sedang di atas tempat tidur.“Hm….” Kaisar Azrael mengangguk.Arcelia menoleh sedikit, menatap matanya. “Boleh aku mengusulkan sesuatu?”Kaisar tersenyum kecil. “Kau boleh menguasai seluruh neraka jika kau mau, Ratu-ku.”Pipi Arcelia merona merah, ia tersenyum lemah, lalu menghela

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Cinta Yang Tak Seharusnya

    Kembali ke Istana Bawah….Istana hitam yang berdiri megah di jantung dunia bawah itu tampak lebih hidup dari biasanya. Namun, bukan karena pesta, melainkan karena kehadiran Ratu mereka—Arcelia. Sosoknya yang agung berjalan berdampingan dengan Kaisar Azrael di lorong panjang berhiaskan obor biru yang berkobar dengan api neraka.Suasana tenang, tapi ada sesuatu yang mengintai dari balik kegelapan. Sesuatu yang belum selesai. Sesuatu yang belum didamaikan.Dari balkon tinggi yang menghadap jurang lava abadi, berdiri seorang pria dengan rambut seperti bara membara, matanya menyala merah darah, kulitnya gelap berkilat seperti logam terbakar. Ia adalah Pangeran Api, satu-satunya putra dari Ratu terdahulu yang telah lama meninggal.Ia memandangi pasangan kaisar dan ratu dari kejauhan. Dalam diamnya, hatinya bergejolak seperti lautan magma.“Begitu mudahnya dia melupakan Ibu…”“Begitu cepatnya dia menyerahkan segalanya untuk perempuan itu…”Tak ada yang tahu isi pikirannya. Pangeran Api adala

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Mengunjungi Paman Liam

    “Kamu siapa?” tanya Eden dengan nada curiga. Namun, sorot matanya tidak bisa membohongi rasa terpesonanya. Sekilas, ia tersihir oleh kecantikan gadis yang berdiri di ambang pintu. Kecantikannya... nyaris tidak nyata.Lyrienne tersenyum anggun, lalu membungkuk hormat pada Liam dan Marla dengan sikap sopan nan berwibawa.“Perkenalkan, saya Lyrienne Throne, satu-satunya putri dari keluarga bangsawan Throne. Saya datang untuk menyampaikan permohonan maaf atas penolakan yang saya sampaikan sebelumnya.”Nada bicaranya tenang, penuh penghormatan, dan tanpa cela.Liam mengangguk pelan, tersenyum bijak. “Tidak perlu meminta maaf, Nona Lyrienne. Setiap orang memiliki hak untuk memilih. Perjodohan bukanlah sebuah paksaan.”“Paman sungguh bijaksana. Terima kasih atas pengertiannya.” Lyrienne lalu menoleh pada Marla, masih dengan senyuman anggun. “Bibi, saya membawa tonik herbal dan beberapa lembar sutra terbaik dari utara. Saya harap Bibi berkenan menerimanya sebagai bentuk penghormatan saya.”Ma

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Darah Kuno

    Tak ada yang benar-benar tahu, mengapa kesialan selalu mengikuti Arcelia ke mana pun ia melangkah—mengapa orang-orang yang menyayanginya selalu berakhir dalam kesakitan atau kehilangan. Tak ada yang tahu… kecuali satu orang: ibunya. Sayangnya, rahasia itu dikubur bersama jasad sang ibu, tak pernah terucap pada siapa pun.Dulu, selama sepuluh tahun pernikahan mereka, Bennet dan istrinya hidup dalam cinta yang tulus, namun tanpa kehadiran seorang anak. Setiap tahun yang berlalu tanpa tangisan bayi menjadi luka sunyi dalam hati sang ibu. Ia tahu Bennet tak pernah menyalahkannya—ia adalah pria yang penuh kesabaran dan ketulusan. Tapi rasa bersalah itu tumbuh seperti benalu, menggerogoti hatinya dari dalam.Suatu hari, dalam keputusasaan yang lembut, ia pergi diam-diam ke sebuah kuil tua di luar perbatasan kota. Di sana, ia berdoa dalam sunyi, membawa persembahan kecil berupa bunga dan air murni. Dalam keheningan dupa dan desir angin lembah, seorang biksu tua mendatanginya—langkahnya tenang

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Kenangan Di Balik Sepi

    Malam itu sunyi. Ruang kerja keluarga Sterling diterangi cahaya lampu gantung yang temaram. Liam duduk sendiri di kursinya, menatap ke luar jendela di mana hujan rintik mulai turun, mengiringi denting kenangan yang datang tanpa permisi.Tangannya menggenggam cangkir teh yang sudah lama dingin. Pandangannya kosong, tapi hatinya mulai berat oleh bayangan masa lalu.“Bennet…” gumamnya pelan, seolah menyebut nama itu bisa membangkitkan kembali sosoknya.Liam teringat dengan jelas—saudaranya, Bennet Sterling, lelaki berhati emas yang tak pernah mengenal ambisi berlebihan seperti dirinya. Seseorang yang lebih memilih kejujuran dan ketulusan daripada kekuasaan atau nama besar.Bennet adalah kebanggaan keluarga. Tidak banyak bicara, tapi tindakan dan sikapnya selalu meninggalkan jejak mendalam di hati siapa pun yang mengenalnya.“Kau terlalu baik untuk dunia ini, Bennet...”Kenangan melayang ke masa lalu. Saat itu, Bennet membawa pulang seorang wanita cantik dari kerajaan tetangga. Seorang ba

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Cerita Dua Dunia

    Setelah momen di taman yang penuh perasaan, Azrael menggandeng tangan Arcelia, membawanya perlahan kembali ke kamar kerajaan. Malam di Dunia Bawah terasa lebih hangat dari biasanya, seolah ikut merestui kedekatan mereka.Di dalam kamar, cahaya kristal bercahaya lembut menggantung di langit-langit, aroma bunga malam memenuhi udara.Azrael mendudukkan Arcelia di tepi ranjang, lalu berlutut di hadapannya—hal yang membuat Arcelia langsung panik dan meraih tangan Kaisar.“Kaisar Azrael! Jangan seperti itu! Apa kata para iblis kalau tahu Kaisarnya bersimpuh di hadapan Ratu?” bisik Arcelia panik, tapi wajahnya justru merah padam.“Aku tak peduli. Kau bukan hanya Ratu, kau belahan jiwaku. Biar mereka belajar, bahwa cinta bahkan bisa menundukkan penguasa tergelap sekalipun.”“Aduh... Kaisar, Kau benar-benar budak cinta,” gumam Arcelia, geli sekaligus tersentuh.Azrael berdiri, lalu menarik Arcelia ke pelukannya, mengayun lembut seperti menari di tengah kamar.“Malam ini, aku tidak ingin jadi K

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Dalam Kebaikan

    Malam itu, aula jamuan utama Istana Bawah Tanah dipenuhi cahaya merah keemasan dari ribuan lilin iblis yang menggantung di udara, berputar perlahan seolah menari mengikuti musik lembut yang dimainkan oleh para pemain harpa siluman. Suasana hangat namun megah menyelimuti ruangan. Meja panjang dari obsidian hitam dipenuhi hidangan khas Dunia Bawah—daging naga asap, buah darah rubi, anggur abadi, dan roti roh yang hanya muncul di malam-malam penuh perayaan.Di ujung meja, Kaisar Azrael duduk dengan anggun, mengenakan jubah hitam berhiaskan benang perak yang berkilau. Di sisi kanannya, Arcelia, sang Ratu Iblis, tampil memukau dalam balutan gaun merah marun yang seolah menyala. Di seberangnya, Lyrienne duduk dengan anggun, sementara Pangeran Lucien, Kaelthor, dan enam pangeran lainnya menempati kursi-kursi penting di sepanjang meja.Azrael mengangkat cangkir anggurnya. “Malam ini adalah malam perpisahan sementara, tapi juga malam penghormatan bagi Lady Lyrienne, yang telah menunjukkan kehor

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Ramalan Lyrienne

    Menghabiskan pagi bersama Kaisar membuat perasaan Arcelia jauh lebih ringan. Beban di dadanya perlahan menguap, tergantikan oleh kehangatan yang ia rasakan di sisi suaminya.Pagi ini bahkan burung-burung istana ikut bernyanyi riang, seakan merayakan senyum mengembang dari Ratu Iblis.“Makanlah yang banyak,” ujar Azrael sambil menyuapkan buah ke piring Arcelia. “Kemarin aku tak melihatmu makan apa pun. Aku tahu kau mencintaiku, tapi bukan berarti kau tak butuh tenaga. Untuk mencintaiku, kamu butuh kekuatan, Ratuku.”Pipi Arcelia langsung merona. “Bagaimana mungkin hamba bisa makan… jika seluruh nafsu yang ada di dalam diri hamba sudah tersedot habis oleh Yang Mulia,” jawabnya menggoda.Azrael tertawa pelan, matanya memancarkan ketertarikan yang tak tersembunyi. “Benarkah? Sejak kapan kau jadi pandai menggoda seperti ini? Aku masih ingat saat pertama kali kau datang… begitu pemalu dan polos.”Arcelia berdiri dengan senyum nakal, tapi sebelum ia sempat melangkah, Azrael menariknya pelan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status