Chapter: Penjaga DuniaSebuah gerakan secepat kilat menyambar ke arah Arcelia yang tengah terhuyung, nyaris kembali terjerembab ke tanah. Seseorang menangkap tubuhnya sebelum jatuh.“Ratuku... apa yang terjadi?” suara itu terdengar panik, gemetar, seolah ketakutan kehilangan sesuatu yang sangat berharga.Arcelia menatap wajah Azrael yang pucat karena cemas. Ia melingkarkan lengannya di leher sang Kaisar, mencoba tersenyum meski tubuhnya masih diliputi nyeri yang membakar.“Yang Mulia...” napasnya berat, namun suaranya terdengar tegas dalam kelemahan, “...apakah kau pernah mendengar tentang Wakil Bayangan Dunia?”Azrael menyipitkan mata, rahangnya mengeras. “Penjaga dunia?” gumamnya. “Mereka adalah penakluk dari para iblis perusak yang mencoba menaklukkan dunia fana.”“‘Mereka’? Jadi jumlah mereka lebih dari satu?” tanya Arcelia, bibirnya bergetar namun matanya tetap tajam.Azrael mengangguk pelan. “Ya... mereka bukan satu. Tapi mereka memiliki seorang pemimpin—selalu seorang wanita. Karena hanya kelembutan
Terakhir Diperbarui: 2025-05-11
Chapter: Titik Pertemuan Tiga DuniaSetelah kembali dari dunia fana dan dia sudah selesai dengan masa pemulihan, Arcelia masih bingung mencari jawaban. Sebagai Ratu Iblis yang mengemban tugas menjaga keseimbangan dua dunia sebagaimana diamanatkan oleh leluhur, Arcelia harus memiliki tekad dan juga keberanian di atas rata-rata.Jika para tetua, penasehat istana atau pun para pangeran bahkan Azrael pun tak bisa membantu memberikan jawaban maka dia harus belajar dan mencarinya sendiri. Konon, segala hal tentang masa lalu ada tertulis di kitab-kitab kuno yang ada di perpustakaan tertua di negeri iblis, hanya para bangsawan yang bisa masuk kesana.Perpustakaan Tertua di Istana Iblis…Tempat itu sunyi seperti makam kuno. Cahaya merah redup dari lentera iblis memantulkan bayangan panjang di rak-rak buku berabad-abad usianya. Arcelia duduk membungkuk di depan meja batu yang penuh dengan manuskrip kuno, matanya menari cepat di atas huruf-huruf yang hampir tak terbaca.Punggungnya tegang. Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai
Terakhir Diperbarui: 2025-05-10
Chapter: Jangan Cemburu, Kaisar!Api merah yang menyelamatkan Arcelia belum sepenuhnya padam.Asap hangat menyelimuti tubuhnya seperti pelindung, namun dari tengah cahaya membara itu, perlahan, siluet seorang pria muncul. Langkah demi langkah ia menjadi nyata. Rambut gelap sebahu, mata menyala merah menyala, jubah panjang berkibar pelan seperti bayangan neraka. Wajah dingin dan agungnya muncul dari balik cahaya api—Azrael.Tubuhnya berdiri kokoh di belakang Arcelia. Satu tangannya terulur, melingkari pinggang sang ratu, menariknya mendekat ke sisi kirinya. Perlindungan yang sekaligus menjadi pernyataan: ini milikku.Eden menatap tak percaya, gemetar. “Siapa… siapa kau?”Azrael menatap Eden tanpa berkedip. Sorot matanya tajam seperti pisau yang tak perlu bergerak untuk menyayat.“Aku adalah Kaisar dari Neraka,” katanya pelan, namun suaranya menggema ke segala arah, “Dan kau baru saja mencoba menyakiti Ratuku.”Nada bicaranya tidak meninggi. Tapi bumi di bawah kaki Eden retak pelan.Eden mundur, napasnya memburu. “Kau…
Terakhir Diperbarui: 2025-05-09
Chapter: Terbukanya Portal Dua DuniaLangit iblis yang biasanya merah darah perlahan memudar menjadi kelabu. Tak ada pertanda kehancuran, namun udara terasa gelisah. Arcelia berdiri di balkon istana, memandangi celah antara langit dan tanah yang perlahan memancar cahaya aneh. Cahaya itu… tidak berasal dari dunia ini.Lucien datang terburu-buru. “Ratu… sesuatu muncul di celah antara dunia. Portal terbuka… tapi bukan karena kita.”Azrael segera memanggil para penasehat. Ternyata, celah tersebut bukan milik iblis, bukan pula dari dunia fana biasa. Itu... adalah lubang waktu, retakan kecil dari masa lalu yang menginginkan jawaban.“Portal itu terhubung ke masa lalu seseorang. Dan satu-satunya yang bisa melewatinya adalah orang yang masih memiliki ikatan batin kuat dengan tempat itu,” ujar Vareth.Semua mata tertuju pada Arcelia.“Haruskah?” Tanya Arcelia.“Yang Mulia, jangan khawatir kekuatan Yang Mulia di sana masih berfungsi dengan baik jika pun ada hal-hal yang membuat Yang Mulia harus bertempur” Jelas Vareth.Arcelia mena
Terakhir Diperbarui: 2025-05-08
Chapter: Irisan Kehidupan Ratu di Kerajaan IblisArcelia, perempuan yang tidak lagi mencari tempat di dunia… tapi telah menciptakan tempatnya sendiri. Dia tersenyum menatap semua yang ada di sana dengan senyum menawannya. Semua yang ada di sana masih diliputi ketegangan meskipun pertarungan sudah selesai.Suara hening menggema seperti gema waktu. Lalu… satu suara terdengar.“Hidup Ratu Arcelia.”Disusul suara lain. Lalu bergemuruh.“Hidup Ratu Arcelia!”Para pangeran yang semula menyimpan ragu, kini berdiri dari kursi kehormatan mereka. Kaelthor, yang dikenal paling keras, menjatuhkan tinjunya ke dada dan membungkuk dalam, penuh hormat. Lucien—yang biasanya ringan dan santai—terdiam, matanya berkaca-kaca, lalu tersenyum dan berseru, “Yang Mulia, Anda membuat dunia berhenti hari ini, panjang umur Ratu Arcelia…”Seluruh arena istana, dari panglima, para tetua dewan, hingga para pengawal dan rakyat yang menyaksikan dari bayangan balkon tinggi, bersujud, bersorak, dan berteriak nama ratunya.Arcelia berdiri di tengah semua itu, tak lagi
Terakhir Diperbarui: 2025-05-07
Chapter: Pertarungan Takdir Malam sebelum pertempuran….Ruang bawah tanah istana itu sunyi, hanya diterangi cahaya kebiruan dari kristal sihir yang tergantung di langit-langit. Peta energi Arcelis tergantung di udara, berputar perlahan—warna hitam keunguan menyelubunginya, tak seperti aura makhluk hidup biasanya.Arcelia berdiri di depan proyeksi itu. Wajahnya tenang, tapi matanya menyimpan badai. Jelas berbahaya.Lucien berdiri di sisinya, satu tangannya menunjuk ke area samar di sekitar dada Arcelis. “Lihat ini,” katanya pelan. “Retakan halus. Energi di sekitar jantungnya tidak stabil.”Azrael menyipitkan mata. “Apa itu berarti… dia punya titik lemah?”Lucien mengangguk. “Menurut penelitianku, Arcelis bukan makhluk utuh. Ia disusun dari berbagai fragmen keinginan dan emosi manusia yang paling kotor—pengkhianatan, iri hati, dendam, obsesi. Semuanya dimanifestasikan, tapi tidak benar-benar menyatu. Titik retak ini—”“—adalah tempat di mana fragmen itu berkonflik,” potong Lira yang sedari tadi memperhatikan proye
Terakhir Diperbarui: 2025-05-06