Pedang Penguasa Kegelapan

Pedang Penguasa Kegelapan

Oleh:  Martimbul siregar  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.8
44 Peringkat
403Bab
173.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lin Jiang, pemuda yang tak memiliki bakat karena jalan tenaga dalam ditubuhnya hancur oleh ledakan pertarungan di dekatnya. Dihina dan terhina, jadi jalan yang diterima oleh Lin Jiang sejak saat itu. Hingga hidup penuh derita ia alami. Dikucilkan keluarga, hingga dianggap sampah, itulah yang ia terima. penderitaan tanpa batas. Hingga suatu hari, Lin Jiang jatuh ke jurang kematian, dan itulah awal dari hidup yang baru untuk Lin Jiang. Apa yang Lin Jiang temukan di dalam jurang kematian? Pedang penguasa kegelapan, satu langkah kaki anak manusia menuju jalan cahaya.

Lihat lebih banyak
Pedang Penguasa Kegelapan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Eman Jambi
suda meninggoi ka. penulis nya....
2024-04-28 00:37:17
0
user avatar
Yanuar Hadi Duana
gak ada update lagi ceritanya, sdh selesai kayaknya ya, hmm.. hmm..
2024-04-15 08:40:50
2
user avatar
Ali Ghucci Malik
aneh bangat update lama bangat....jangan lama lama donk updatenya
2024-04-13 21:42:15
0
user avatar
rion
tanya min apa penulisan lg sakit kok lama updateny
2024-04-09 00:17:39
0
user avatar
Zaid Zaza
MANTABB TOP MARKOTOP. Btw salam dari novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-03-20 19:47:17
2
user avatar
Aldo paikerz15
Kamu menyukai cerita serupa? ayok coba baca Novel punyaku. "Legenda Naga Langit" Di jamin asik dan menarik loh.
2024-03-20 01:22:15
1
default avatar
Rusmanto
banyakin lg bang up nya............
2024-03-19 06:54:52
1
user avatar
Usam Sam
ko lma x up datengnya bro
2024-03-02 19:00:11
1
default avatar
ichwanu031
ceritanya bagus, cuma author nya lagi konslet, satu bab pendek saja mikirnya 3-4 hari....
2024-03-01 23:04:25
1
user avatar
tomysyahlendra14
semangat thoorr , cerita Lo bagus lo.sayang kalau berhenti
2024-02-22 18:00:53
1
user avatar
CahyaGumilar79
Ceritanya bagus Kak, dalam dari kembalinya Kesatria Shengcun
2024-02-22 16:18:23
1
user avatar
Qesya Amani
udh 2 hari tdk ada update
2023-11-02 13:35:23
4
user avatar
Ferry Lukki
ceritanya TAMAT, udah gak update2
2023-11-01 21:11:24
0
user avatar
Hari Prastowo Hadi
update cuma satu ya
2023-10-17 18:34:56
0
user avatar
Qesya Amani
hari ni 1 saja update nya
2023-10-17 15:59:40
0
  • 1
  • 2
  • 3
403 Bab
Bocah Malang
Sekte Mawar Jingga, sekte yang berada di kota Linjiang, salah satu kota yang berada dalam wilayah kekuasaan kekaisaran Han. Di sekte itu, seorang pemuda yang memiliki bakat tinggi, bakat yang hanya ada dalam seratus tahun sekali. Lin Jiang, itulah nama pemuda itu. Di usia yang masih sangat muda, dia adalah mencapai tingkat pendekar alam roh tahap menengah.Hal itu membuat banyak sekte yang tak suka, dan berusaha untuk merebut Lin Jiang dari sekte mawar Jingga. Di belakang sekte, tepatnya di tempat latihan yang dikhususkan untuk Lin Jiang. Pemuda berusia sebelas tahu itu sedang berlatih dengan giatnya. Cita-cita dan harapan telah diberikan di pundak bocah muda itu. Harapan keluarga Jiang di kota Linjiang."Gerakkan kedua kakimu Lin Jiang, jurus yang kau peragakan itu tidak tepat!" kata tetua Ju Bin memberikan petunjuk pada Lin Jiang."Baik, tetua!" sambut Lin Jiang dan memperbaiki jurus yang sedang ia latih. Melihat gerakan dan jurus Lin Jiang yang semakin mantap, senyum di bibir t
Baca selengkapnya
Kebingungan Lin Jiang
Beberapa hari telah berlalu, dan Lin Jiang masih berada dalam keadaan tak sadarkan diri. Seluruh tubuh Lin Jiang masih berada dalam balutan warna putih, layaknya mumi yang sedang dibungkus. Tanpa Lin Jiang sadari, sudah akan ada yang berubah saat ia sadar, ia akan merasakan perubahan yang tak akan ia duga selama ini.Yang tak Lin Jiang sadari adalah, kabar tentang hancurnya dantian dan bakat yang ia miliki sudah tersebar ke seluruh kota Linjiang. Hal itu memberikan rasa malu pada keluarga Jiang yang sedang membangun kembali kehormatan di kota Linjiang.Pada hari ke tujuh, barulah Lin Jiang membuka matanya, dan rasa sakit seketika itu mendera seluruh tubuhnya. "Sakit!" erang Lin Jiang.Tapi, rasa sakit ditubuhnya dia lupakan karena mendengar suara keributan di luar kamar ia sedang terbaring. "Keributan apa itu?" tanya Lin Jiang.Dengan menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya, Lin Jiang keluar dari dalam kamarnya, dan saat ia membuka pintu kamar, dia melihat ayahnya berlutut pada se
Baca selengkapnya
Sandiwara Sui Jiang
Langit yang ada di atas kepalanya rasanya runtuh karena perkataan dari pilihan dari ayahnya sendiri.Pilihan bunuh diri atau pergi, satu pilihan yang sangat sulit diambil oleh bocah seusia Lin Jiang."Sudah cukup!" teriak Wen Jiang dan mengambil pisau dari tangan Lin Jiang, putranya. "Ayo kita masuk ke dalam Lin Jiang!" kata Wen Jiang dan memapah tubuh Lin Jiang yang masih belum pulih untuk masuk ke dalam kamarnya."Aku berikan kau waktu tiga hari. Jika kau tak pergi dari rumahku ini, maka kau akan aku bunuh!" teriak tuan Jiang yang juga tinggalkan ruangan yang ada di depan kamar Lin Jiang. Tubuh Lin Jiang bergetar karena teriakan ayahnya. Perubahan yang tak akan pernah Lin Jiang duga selama ini. "Ibu, kenapa jadi seperti ini?" tanya Lin Jiang.Wen Jiang tersenyum hangat pada putranya. Kasih sayang seorang ibu yang tak akan pudar dari anaknya. "Itu hanya kemarahan sesaat saja, Lin Jiang. Kau jangan pikirkan hal itu. Ayahmu akan selalu sayang padamu!" kata Wen Jiang."Tidak, ayah t
Baca selengkapnya
Naga Bermata Merah
Sui Jiang, kembali ke kediaman keluarga Jiang dengan wajah yang puas, bangga dan tanpa ada sedikitpun rasa bersalah padahal ia sudah melemparkan tubuh adiknya, Lin Jiang ke dalam jurang kematian. Ning Jiang, yang melihat kedatangan Sui Jiang dan hanya sendirian, langsung menemui saudaranya itu. "Dimana kak Lin?" tanya Ning Jiang."Mana aku tahu, kenapa kau tanyakan padaku soal di sampah itu?" kata Sui Jiang."Aku melihat kau bersama dengan ka Lin, katakan saja dimana dia?" tanya Ning Jiang dengan suara keras. "Bukan urusanmu, kau masih kecil, jadi itu bukan urusanmu!" kata Sui Jiang. "Dia masih kakakku!" teriak Ning Jiang."Iya, tapi sekarang ia sudah tak ada lagi. Jangan tanyakan padaku dimana dia!" kata Sui Jiang.Dan saat dia saudara itu berdebat, tuan Jiang datang bersama dengan istrinya, Wen Jiang."Apa kau sudah menyelesaikan tugasmu, Sui?" tanya tuan Jiang. "Sudah ayah, sampah itu tak mungkin lagi kembali ke rumah ini!" kata Sui Jiang."Sampah katamu?" bentak Ning Jiang.
Baca selengkapnya
Takdir Baru
"Hahahha, memakan mu?" kata naga bermata merah pada Lin Jiang."Iya, dari tatapan matamu aku bisa lihat kalau kau sangat inginkan tubuhku!" jawab Lin Jiang."Dasar bodoh, aku yang bangunkan aku. Jika kau tidak datang kemari, aku pasti masih tidur!" "Membangunkan dirimu, apa yang aku lakukan hingga kau bangun?" "Darahmu, darahmu telah mengotori tanah ini, dan itulah yang membuat aku bangun dari tidurku!" kata naga bermata merah itu.Lin Jiang segera ingat kalau sebelumya dia sudah terluka sangat parah karena lukanya yang belum sembuh kembali terbuka karena dihajar oleh kakaknya dan rekan-rekannya.Tapi, Lin Jiang tidak menemukan lagi luka itu, dan malah ia merasakan kalau bukan hanya luka luar saja yang sembuh, namun luka dalam karena ledakan di dalam tubuhnya juga sudah tak ada lagi."Apa yang terjadi padaku?" tanya Lin Jiang."Aku yang menyembuhkan luka dalam dirimu!" "Benarkah itu?""Iya, aku adalah roh naga spritual!" "Tidak mungkin! Ini sungguh diluar dugaan!" kata Lin Jiang.L
Baca selengkapnya
Harta Karun Lin Jiang
Argggggg!Lin Jiang menjerit kepanasan karena hawa panas yang dialirkan oleh kuku tajam naga bermata merah ke dalam tubuhnya. "Hahahah, nikmati saja bocah! Anggap itu ujian pertama untuk menguji tingkat kemampuan yang kau miliki!" kata naga bermata merah itu. Lin Jiang, bocah kecil berusia sebelas tahun itu jatuh ke tanah, dan tubuhnya bergulingan di tanah karena rasa panas yang memenuhi seluruh tubuhnya. Rasa panas itu memenuhi seluruh aliran darah di tubuh Lin Jiang, dan karena itulah ia tak mampu menahan rasa sakit itu. Bammmmmmm!!Untuk membuang rasa panas di tubuhnya, Lin Jiang memukuli semua yang ada di dekatnya. Batu-batu besar, kayu-kayu besar, dan bahkan apa saja yang bisa dia pukul untuk melawan rasa panas di sekujur tubuhnya. Hal itu membuat naga bermata merah itu tersenyum, karena memang itu yang ia harapkan. "Tunjukkan padaku kalau tubuhmu memang kuat!" ucap naga bermata merah itu.Pukulan demi pukulan Lin Jiang ke batu-batu besar, nyatanya membuat tangan kecil boc
Baca selengkapnya
Pelajari Kemampuan Baru
Lin Jiang kembali bongkar peti yang berisi kitab-kitab Pusaka, dan menemukan beberapa kitab yang berguna untuknya. Salah satunya adalah kitab toya maut. "Apakah ini kitab yang akan jadi petunjuk untuk gunakan jurus toya setan itu?" tanya Lin Jiang.Lin Jiang membuka lembaran di kitab itu, dan membaca petunjuk-petunjuk yang tertulis di kitab toya maut itu. "Tidak sulit!" ucap Lin Jiang. Toya, sebuah senjata yang paling sederhana bagi pendekar dunia persilatan, dan yang paling mudah digunakan. Tidak hanya pendekar, namun para prajurit juga banyak yang menggunakan Toya sebagai senjata untuk melindungi diri mereka. Toya hanya memiliki tiga gerakan dasar, yaitu menusuk menahan dan memukul, itulah mengapa senjata ini yang paling mudah digunakan. Namun, Toya juga bisa jadi senjata yang sangat kuat jika dibawa ke tingkat yang lebih jauh, Toya merupakan senjata yang tak bisa diremehkan jika berada di tangan yang tepat.Toya jelas berbeda jauh dengan pedang maupun golok, karena dua senjat
Baca selengkapnya
Melatih Pertahanan
Beberapa hari telah berlalu, dan Lin Jiang masih tekun berlatih jurus toya maut yang ia temukan di salah satu peti yang penuh dengan kitab-kitab.Dari beberapa hari itu, telapak tangan Lin Jiang sudah terlihat ada perubahan, yang mana telapak tangan Lin Jiang jadi lebih tebal, dan itu semakin mempertegas kalau Lin Jiang telah terlihat nyata untuk jadi seorang pendekar dengan senjata Toya. Gerakan Lin Jiang juga semakin mantap, meskipun masih belum terbiasa, namun dari setiap tusukan, dan hantaman yang ia lakukan, sudah memperlihatkan hasil yang nyata.Hanya jurus bertahan yang belum Lin Jiang latih, karena menurutnya, bertahan hanya bisa dia lakukan jika mendapatkan lawan yang kuat. "Apa aku masuk saja ke dalam hutan, mungkin aku akan bertemu dengan hewan buas!" kata Lin Jiang yang matanya menatap ke arah hutan yang ada di hadapannya.Keputusan sudah Lin Jiang ambil, dan ia pun masuk ke dalam hutan. Sendirian tanpa ada yang mengawasi dirinya.Saat Lin Jiang berjalan masuk ke dalam h
Baca selengkapnya
Rahasia Dunia Bawah
Pertahanan sudah Lin Jiang perkuat, dan kali ini Lin Jiang memutuskan untuk meninggalkan gua tempat ia jatuh dari dunia tengah. "Dengan berhasilnya aku memegang toya setan ini, maka keberadaan diriku disini akan jauh lebih aman!" kata Lin Jiang yang berjalan untuk masuk ke dalam hutan. Lin Jiang sadar, hutan yang ia datangi saat ini bukan hutan sembarangan, tidak hanya hewan buas, namun Lin Jiang sudah merasakan aura siluman saat ia pertama kali memasuki hutan itu. Kewaspadaan yang tinggi, Lin Jiang tingkatkan, apalagi dia merasakan kalau dirinya sudah awasi saat ia pertama kali masuk ke dalam hutan yang belum pernah ia datangi itu."Apakah aku sungguh berada di alam roh?" gumam Lin Jiang. Bocah berusia sebelas tahun itu tak terlalu yakin, karena yang ia tahu, alam roh merupakan alam akhir bagi manusia, bukan alam untuk berpetualang lagi.Gresekkkk!Telinga tajam Lin Jiang mendengar suara berisik di sebelah kiri, dan Lin Jiang langsung pegang erat toya setan, karena ia yakin itu b
Baca selengkapnya
Melawan Siluman Monyet
Lin Jiang memegang erat toya setan yang sudah berhasil ia pergunakan. Wajah Lin Jiang cukup tegang saat tahu tingkatan dari siluman monyet itu berada di atas tingkatan yang ia miliki.Dunia persilatan yang penuh dengan lika-liku, dimana para pendekar berkuasa atas dunia itu. Yang kuat, dia yang jadi raja, dan yang lemah, dia akan jadi budak. Itulah hukum nyata bagi dunia persilatan.Di dunia persilatan, dibagi atas tiga bahagian golongan yang nyata, yaitu, golongan putih, hitam dan netral. Selain itu, di dunia persilatan juga ada tingkatan kependekaran yang menempatkan posisi seorang pendekar. Tingkatkan yang paling rendah, yaitu pendekar pemula. Yang mana ini juga dibagi atas tiga, yaitu, pendekar pemula, pendekat biasa, dan pendekar pemula biasa. Di atas pendekar pemula, adalah pendelar menengah, dan selanjutnya pendekar tinggi. Tiga bahagian kependekaran itu, hanya untuk mereka yang berada di tahap awal-awal dari seorang pendekar. Mereka hanya akan jadi pendekar biasa, jika pu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status