Share

BAB 32

“Udah selesai Bang....”

Redy menepuk-nepuk pundak dan pucuk kepalanya. Menyingkirkan potongan rambut kecil-kecil yang tersisa. Tangannya meraih cermin di atas meja dan mengarahkan benda datar itu ke seluruh bagian kepalanya.

“Hmm, boleh juga. Nggak panjang pendek kan?” tanyanya.

“Nggak Bang. Bagus kok. Tapi kenapa Abang nggak potong rambut ke salon aja, biar pasti lebih bagus dan rapi.”

“Udah nggak sempat lagi. Orangnya sebentar lagi mau datang.” Jawabnya.

“Siapa yang mau datang, Bang?”

Mulutku langsung mengatup, begitu Redy memandangku dengan tatapan tak suka setelah aku bertanya seperti itu.

“Maaf, Bang. Aku nggak berhak tahu.” Ujarku sadar diri, sebelum ia mengomel.

“Kau bersihkan ini. Aku mau mandi dulu.” Katanya sambil berdiri. Aku hanya mengiyakan.

Aku baru saja mulai menyapu, saat kudengar Redy kembali mengumpat.

“Hei Laras, cepat selesaikan menyapu. Setelah itu, kau siap-siap. Ikut aku.” Titahnya.

Aku bengong. “Ikut ke mana Bang?” tanyaku kemudian.

“Udah, jangan b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status