MISTERI KEMATIAN ART-KU

MISTERI KEMATIAN ART-KU

last updateHuling Na-update : 2023-01-18
By:  Aura_Aziiz16Kumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Mga Ratings. 2 Rebyu
23Mga Kabanata
5.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Kematian Ning, Asisten Rumah Tanggaku menyisakan seribu pertanyaan yang tak mampu kutepis dari dalam benak ini. Meskipun pihak kepolisian telah menyatakan Ning positif bunuh diri dan tak ada satu pihak pun yang dinyatakan bersalah atas bunuh dirinya, tetapi aku berkeyakinan lain. Ada seseorang yang berkeinginan kuat menjebak Ning untuk melakukan bunuh diri. Tapi siapa dia? Dan untuk apa?

view more

Kabanata 1

Bab 1

Part 1

 

"Ma, Mbak Ning belum bangun ya? Kok sudah siang kamarnya masih ketutup juga?" tanya Andre, putraku satu-satunya yang baru saja berusia sembilan belas tahun sambil menarik kursi makan dan menjatuhkan tubuh kekarnya di sana. 

 

Aku yang sedang menuangkan teh panas ke dalam gelas, spontan menatap padanya. 

 

"Emang kamu mau minta tolong apa? Mungkin Ning nggak enak badan. Malam tadi muntah-muntah soalnya."

 

"Muntah-muntah? Kenapa, Ma? Sakit? Aku cuma mau minta tolong setrikain kemeja sebentar aja sih, karena mau dipake. Tapi Mbak Ning nggak bangun-bangun juga,"  sahut Andre kembali sembari mengambil piring lalu memasukkan nasi goreng yang barusan kumasak ke atasnya dan mulai menyuap.

 

"Oh. Masuk angin kayaknya. Semalam sih udah mama kerok. Tapi mungkin belum tuntas makanya belum sembuh. Kamu udah ketok pintu kamarnya tadi?"

 

"Sudah bolak-balik Ma, tapi nggak ada respon, makanya nanya Mama, kenapa Mbak Ning belum bangun-bangun juga?"

 

Mendengar jawaban Andre, aku memicingkan mata. Heran. Tidak biasanya Ning begini. Apa jangan-jangan asisten rumah tangga kami itu benar-benar sakit ya?

 

"Apa jangan-jangan pingsan ya, Ndre? Iya sih, dari tadi belum kedengaran bangun."

 

Kulirik jam di atas dinding. Pukul 07. 15 WIB. Harusnya Ning memang sudah bangun dan mengerjakan rutinitas seperti biasanya.

 

Kalau pun hari ini harus istirahat dulu sebab malam tadi, gadis itu terlihat tak sehat, tetapi mestinya perempuan itu sudah bangun. Minimal mandi atau membuat sarapan untuk dirinya sendiri.

 

Sebagai majikan, aku memang bukan majikan yang kejam dan tidak punya perasaan. Saat sedang sakit, tentu saja aku tak akan membebani Ning dengan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, karena meski memiliki pembantu, setiap hari aku toh tak pernah lepas tangan membantu pekerjaan Ning. Aku maklum kerja rumah tangga itu berat. Oleh karenanya, tak jarang aku ikut turun tangan menyelesaikan pekerjaan rumah supaya Ning tak kecapekan sendiri dan betah bekerja di rumah ini.

 

Aku hendak menuju kamar Ning untuk mengecek keadaannya, tetapi urung saat meihat Mas Reno, suamiku turun dari tangga lantai atas dan langsung menuju meja makan sembari memicingkan mata.

 

"Ma, Ning mana? Tadi Papa suruh nyemir sepatu, kok nggak selesai-selesai juga ya?"

 

"Papa nyuruh nyemir sepatu? Kapan?" Aku bertanya kaget, karena setahuku sedari malam Ning justru belum keluar kamar.

 

"Sebelum shalat Subuh ke masjid tadi. Papa suruh nyemir sepatu yang Papa beli kemarin. Sudah agak kotor, makanya Papa minta Ning bersihin. Sekarang Ning-nya mana?"

 

Aku mengedikkan bahu. "Itu juga yang Andre tanyain, dari tadi Ning dibangunin nggak nyaut. Bentar, mama bangunkan coba."

 

Aku beranjak menuju kamar ART kami itu lalu mengetuk dengan keras. Hening. Tak ada sahutan. Sepertinya Ning memang benar-benar sakit. 

 

"Ning! Kamu kenapa? Sakit?" Kuketuk daun pintu lebih keras, bahkan setengah menggedor, tetapi tetap saja Ning tak membuka pintu.

 

"Pa, Ning nggak nyahutin juga. Kenapa ya?" tanyaku heran.

 

"Coba Papa lihat."

 

Mas Reno bangkit dari tempat duduk lalu melangkah ke arahku, menuju kamar Ning. 

 

Sama sepertiku, Mas Reno pun buru-buru menggedor, tapi nihil. Jangankan membuka pintu, menyahut saja tidak. 

 

Mas Reno kemudian minta diambilkan kursi untuk melihat ke dalam kamar melalui lobang angin dan tersentak kaget saat akhirnya berhasil melihat ke dalam kamar Ning.

 

"Ambilkan linggis Ma, aku mau mencongkel kunci pintu ini supaya bisa dibuka!"

 

"Emang Ning kenapa, Mas?" tanyaku ingin tahu.

 

"Ning sepertinya sudah meninggal. Mulutnya berbusa. Kayanya minum racun."

 

Apa! Aku tersentak kaget sembari mengelus dada yang tiba-tiba terasa perih. Ning bunuh diri? Benarkah? Tapi kenapa? Apa penyebabnya?

 

Beribu pertanyaan berkecamuk di benak, membuatku setengah limbung saat bergerak mengambil linggis untuk membuka pintu kamar asisten rumah tangga kami itu.

 

💌💌💌💌💌

 

Ning. Gadis berusia dua puluh satu tahun itu tampak sudah terbujur kaku dengan bibir berbusa saat akhirnya Mas Reno berhasil membuka paksa pintu kamar ART kami itu menggunakan linggis.

 

Lelaki yang sudah menjadi suamiku selama dua puluh tahun itu langsung berinisiatif menghubungi polisi setelah berhasil menenangkan diri, karena kematian tidak wajar yang dialami Ning.

 

Aku sendiri masih saja merasa tak percaya. Apa yang menyebabkan gadis yang telah bekerja di kediaman kami selama dua tahun tersebut memutuskan menempuh jalan pintas seperti ini untuk mengakhiri hidupnya?

 

Beban apa yang menyebabkan gadis cantik itu nekat bunuh diri? Benar-benar tidak bisa kumengerti.

 

Selama ini sikap dan tingkah laku Ning biasa-biasa saja. Tak ada satu pun hal mencurigakan yang patut dijadikan alasan untuk kami mencurigainya akan melakukan hal nekad seperti ini.

 

Gadis itu tak pernah terlihat sedang memendam masalah hingga aku pribadi tak pernah berpikiran buruk kalau gadis itu akan menempuh jalan nekad seperti ini untuk mengakhiri beban hidupnya.

 

Kecuali bahwa pada malam sebelum kematiannya, gadis itu mengeluh mual dan perutnya tak enak. Selain itu Ning hampir tak punya keluhan lain.

 

Lalu mengapa gadis pendiam yang selama ini sudah bekerja di rumah kami dengan baik itu tiba-tiba memutuskan bunuh diri seperti ini? Tak habis-habisnya aku bertanya pada diri sendiri alasan apa yang membuat gadis itu bunuh diri. 

 

Next?

 

 

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

default avatar
TRD Simulator Game
bagus ceritanya... keren
2024-11-23 18:43:07
0
user avatar
airani
bagus ceritanya seruh dan bikin penasaran.
2023-07-06 10:27:36
0
23 Kabanata
Bab 1
Part 1"Ma, Mbak Ning belum bangun ya? Kok sudah siang kamarnya masih ketutup juga?" tanya Andre, putraku satu-satunya yang baru saja berusia sembilan belas tahun sambil menarik kursi makan dan menjatuhkan tubuh kekarnya di sana. Aku yang sedang menuangkan teh panas ke dalam gelas, spontan menatap padanya. "Emang kamu mau minta tolong apa? Mungkin Ning nggak enak badan. Malam tadi muntah-muntah soalnya.""Muntah-muntah? Kenapa, Ma? Sakit? Aku cuma mau minta tolong setrikain kemeja sebentar aja sih, karena mau dipake. Tapi Mbak Ning nggak bangun-bangun juga," sahut Andre kembali sembari mengambil piring lalu memasukkan nasi goreng yang barusan kumasak ke atasnya dan mulai menyuap."Oh. Masuk angin kayaknya. Semalam sih udah mama kerok. Tapi mungkin belum tuntas makanya belum sembuh. Kamu udah ketok pintu kamarnya tadi?""Sudah bolak-balik Ma, tapi nggak ada respon, makanya nanya Mama, kenapa Mbak Ning belum bangun-bangun juga?"Mendengar jawaban Andre, aku memicingkan mata. Heran. T
last updateHuling Na-update : 2023-01-09
Magbasa pa
Bab 2
Bab 2Aku memandangi petugas kepolisian yang sedang menanyai Mas Reno juga Andre seputar alasan apa yang kira-kira membuat ART kami itu sejauh ini diduga melakukan bunuh diri dengan sengaja mengkonsumsi obat tidur melebihi dosis yang dianjurkan dan dari mana kira-kira Ning mendapatkan obat itu yang dijawab suamiku dengan gelengan kepala tidak tahu.Wajar memang Mas Reno tidak tahu karena aku sendiri juga tidak mengerti dari mana Ning bisa mendapatkan obat tidur itu dan sejak kapan ia mengkonsumsinya? Kapan pula gadis itu membeli obat itu dan untuk apa? Apakah Ning bermasalah dengan pola tidurnya hingga perlu mengkonsumsi obat-obatan seperti itu?Setelah menanyai Mas Reno, sekarang giliran aku yang ditanyai. Senada dengan suamiku, pertanyaan polisi pun hanya kujawab dengan gelengan kepala tak tahu karena aku sendiri juga tidak habis mengerti alasan apa yang membuat Ning perlu mengkonsumsi obat tidur.Selama ini kulihat tak ada masalah apapun dengan pola tidur gadis itu. Jam sepuluh mal
last updateHuling Na-update : 2023-01-09
Magbasa pa
Bab 3
Part 3Pukul tujuh malam akhirnya kedua orang tua Ning tiba juga di rumah. Perjalanan jauh ditambah suasana hati yang tidak baik-baik saja membuat penampilan kedua orangtua Ning terlihat begitu lusuh dan memprihatinkan.Keduanya tampak begitu terpukul dan sedih. Sorot mata hampa jelas terlihat di kedua bola mata ibu dan bapak Ning.Ya, selama ini Ning adalah harapan besar sepasang suami istri itu. Sebagai anak tertua, Ning adalah tulang punggung keluarga. Sejak bapaknya terkena hernia dan tak bisa kerja berat lagi, praktis Ning-lah yang mengambil alih peran sebagai kepala di keluarga itu.Sayang, untuk ke depannya, tentu tak bisa lagi. Ning sudah meninggal dunia dan tak mungkin bisa membantu kedua orang tuanya lagi.Entah bagaimana suami istri itu harus memenuhi kebutuhan hidup mereka kelak. Pasti kesulitan, sementara aku juga tak mungkin bisa membantu kecuali ada yang bersedia menggantikan Ning, karena bagaimanapun aku butuh asisten rumah tangga pengganti Ning.Begitu ibu dan bapak
last updateHuling Na-update : 2023-01-09
Magbasa pa
Bab 4
Part 4Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulutku, Mas Reno mengernyitkan dahinya."Maksud Mama?" tanyanya bingung."Jangan pura-pura, Pa. Di rumah ini cuma ada Papa dan Andre. Sementara kita sama-sama tahu, Ning nggak pernah keluar rumah kecuali ke supermarket atau ke mall, itu pun nggak lama. Ning juga nggak pernah menunjukkan gelagat atau pernah bercerita kalau dia memiliki kekasih. Lalu siapa yang punya kesempatan untuk berhubungan sama dia kalau bukan Papa atau ... Andre! Tapi aku nggak percaya kalau anak kita akan berani melakukan hal itu pada Ning. Jadi kesimpulan mama ... kesimpulan mama ... Papa pasti ada hubungannya dengan kehamilan Ning. Iya 'kan? Ngaku aja, Pa. Biar Papa nggak dihantui arwah Ning lagi seperti subuh tadi. Kalau Papa nggak punya hubungan apa-apa sama Ning, kenapa dari sebanyak ini orang, cuma Papa yang didatangi?" tanyaku seru.Saking sudah dikuasai oleh rasa curiga, aku sampai tak bisa lagi menahan diri hingga mengucapkan begitu saja apa yang terlintas d
last updateHuling Na-update : 2023-01-09
Magbasa pa
Bab 5
Part 5"Iya sih. Tapi tumben ya, sudah lama teman-teman Andre nggak pada main ke sini? Biasanya kan ngumpul terus di sini. Apalagi kita sedang ada musibah begini, harusnya mereka empati. Bukan Andre yang ke sana cari teman buat nenangin diri, tapi mereka yang ke sini untuk menghibur Andre, karena bagaimana mereka pasti tahu, bagi kita Ning bukan lagi orang lain.""Iya, Ma. Tapi Papa curiga, jangan-jangan ... .""Jangan-jangan apa, Pa?" Aku menatap Mas Reno dengan kening berkerut. Menunggu kelanjutan ucapan suamiku itu.Melihatku menatapnya tajam, Mas Reno terlihat kikuk. "Ehm, bukan maksud Papa suudzon, tapi ... bisa saja kan di antara teman-teman Andre itu ada yang ... memiliki perasaan spesial pada Ning dan melakukan perbuatan terkutuk itu ...?"Gludak! Prang!Belum selesai Mas Reno berucap, tiba-tiba terdengar bunyi benda jatuh dari atas lemari tepat di depan kami.Entah tersebab apa, lampu cas yang kuletakkan di atas lemari kamar tiba-tiba jatuh menimpa lantai dengan sendirinya h
last updateHuling Na-update : 2023-01-09
Magbasa pa
Bab 6
Part 6"Mbak Ning, Ma ... Mbak Ning marah dan melotot di situ. Aku takut ... takut, Ma ... ." ucap Andre dengan suara tersendat-sendat.Dengan tubuh yang masih basah, putraku itu menghambur ke dalam pelukanku dan menenggelamkan kepalanya di dadaku, meminta perlindungan.Sementara, mendengar penuturannya itu aku hanya bisa beristighfar dalam hati dan bertanya-tanya, apa sebenarnya yang telah terjadi hingga Ning harus menghantui seisi rumah ini?Usai menemaninya mandi dan berpakaian, aku langsung membawa Andre keluar kamar dan berkumpul bersama Mas Reno di ruang tengah sementara Bapak dan Ibu Ning kami minta istirahat dulu di kamarnya karena kami hendak bicara bertiga saja. Dan tampak nya mereka pun memaklumi.Sepeninggal suami istri itu, aku langsung mengemukakan hal yang mengganjal pikiranku saat ini."Pa, apa sebenarnya yang sudah terjadi hingga ... arwah Ning mengganggu kita? Papa dan juga Andre khususnya?" tanyaku sembari menatap Mas Reno tajam.Mendengar pertanyaanku, Mas Reno bal
last updateHuling Na-update : 2023-01-09
Magbasa pa
Bab 7
Part 7Aku sedang membersihkan teras setelah beberapa hari kehilangan mood untuk bersih-bersih saat dari luar pagar terdengar suara motor berhenti dan sosok yang telah cukup lama tidak kulihat, muncul di sana.Sosok Ferdy. Satu dari beberapa orang teman Andre yang dulu sering mampir ke rumah ini.Sayang, akhir-akhir ini kulihat hubungan pertemanannya dengan Andre tak lagi seakrab dulu. Entah apa sebabnya."Assalamualaikum, Tante. Andre-nya ada?" sapa Ferdy sambil menyunggingkan senyum, meskipun terkesan dipaksakan dan menganggukkan kepala."Oh, Andre. Ada. Ayo, silahkan masuk, Fer. Sudah lama ya kamu nggak ke sini, ke mana saja?" tanyaku mencoba beramah tamah pada teman putraku itu."Lagi sibuk kegiatan kampus aja sih, Tan. Andre juga sibuk persiapan ujian kemarin, jadi kita sepakat nggak kumpul-kumpul dulu, biar bisa lulus mata kuliah dengan baik dan nggak perlu perbaikan nilai lagi, Tan,' sahut Andre sambil kembali tersenyum tipis.Aku pun balas tersenyum, membuka pintu pagar lalu m
last updateHuling Na-update : 2023-01-17
Magbasa pa
Bab 8
Part 8Tetapi lagi-lagi, Andre tidak mengindahkannya hingga akhirnya lelaki bersorban putih di depan kami itu membacakan ayat-ayat suci dan tubuh Andre akhirnya menegang serta dari mulutnya terdengar jerit kesakitan yang memilukan."Cepat katakan kamu siapa?" Ustadz Yusuf bertanya lebih tegas sembari mulut beliau tak putus-putusnya merapal doa dan berbarengan dengan itu, dari bibir Andre pun keluar jerit kesakitan yang tak henti-henti."Ampun ... ampun ...! Panas ...! Panas ...! Jangan teruskan lagi. Tolong ...," ratap Andre dengan suara mengiba."Kalau kamu mau saya berhenti menyakitimu, cepat katakan kamu siapa dan apa tujuanmu masuk ke tubuh cucuku ini? Jawab yang jujur?" Ustad Yusuf menghentikan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'annya dan memberikan kesempatan pada mahluk gaib di dalam tubuh Andre untuk bicara."Saya ... Ning. Saya sengaja masuk ke tubuh ini untuk balas dendam. Saya sudah disakiti, sudah dihina, dilecehkan dan direndahkan begitu saja! Dan saya tidak terima semua itu!
last updateHuling Na-update : 2023-01-17
Magbasa pa
Bab 9
Part 9Ya, aku perhatikan akhir-akhir ini putraku itu memang suka sekali melamun sendirian. Entah apa yang dia pikirkan tapi setiap kali ditanya, ia hanya menggelengkan kepalanya dan menghindariku dengan berbagai macam cara."Andre, benar kata ustadz Yusuf, akhir-akhir ini kamu mama perhatikan memang suka melamun. Ada apa, Ndre? Ayo, cerita sama mama. Jangan ada yang disembunyikan dan ditutup-tutupi?" ujarku pada Andre yang duduk sembari sesekali menatap ujung kaki dengan ekspresi tak tenang seperti biasanya.Sebenarnya apa yang sedang disembunyikan putraku itu hingga gelagatnya jadi mencurigakan seperti ini ya?"Nggak ada apa-apa, Ma. Andre cuma kepikiran ujian semester aja. Pengen semester ini lulus semua dengan baik biar nggak perlu perbaikan nilai lagi. Cuma mikirin itu aja kok, Ma," sahut Andre. Sama seperti biasanya tiap kali kutanya mengapa sikapnya tak lagi ceria seperti dulu.Tanpa menunggu reaksiku atas jawaban klise nya itu, anak lelakiku itu tiba-tiba bangkit bersamaan d
last updateHuling Na-update : 2023-01-17
Magbasa pa
Bab 10
Part 10Pagi ini, setelah semalam ustad Yusuf mengatakan bahwa jin yang sengaja menyerupai sosok Ning, insyaallah tak akan datang lagi menganggu asalkan aku rajin menjaga amalan yang diperintahkan bagi seorang muslim untuk diamalkan sehari-hari.agar terhindar dari godaan jin dan syaitan, maka aku pun mulai memberanikan diri masuk ke dalam kamar Ning untuk bersih-bersih.Sudah hampir dua minggu memang kamar itu kubiarkan kotor begitu saja. Sebab jangankan masuk ke sana, bahkan berada di dalam rumah sendiri saja, perasaanku selalu dicekam ketakutan.Namun, sejak ustadz Yusuf datang dan membantu kami mengusir jin yang selama ini mengaku telah bersemayam di tubuh Ning, situasi di dalam rumah ini pun mulai berangsur-angsur pulih kembali hingga aku pun mulai merasa nyaman dan tenang serta berani beres-beres masuk ke dalam kamar-kamar yang selama dua minggu ini nyaris tak pernah aku bersihkan.Apalagi kamar Ning yang notabene menjadi tempat meninggalnya gadis itu kemarin. Suasana horor dan
last updateHuling Na-update : 2023-01-17
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status