Aarav, Bora serta Salah satu Ibu Panti berjalan keluar Panti, diman Ibu Panti mengantar Aarav dan Bora menuju ke Mobilnya. “Terima kasih karena kalian sudah menyempatkan diri kesini.” Ujar Ibu Panti 1
“Sama sama bu, saya dan juga Bora sangat senang sekali bisa bermain dengan semua anak anak panti disini.” Ujar Aarav
“Jika saya ada waktu luang saya akan datang kembali Kesini.” Ujar Bora
Lalu Ibu panti memegang tangan Bora, “Ibu akan menantikan Kau dan juga Aarav untuk datang berkunjung lagi. Pintu Panti asuhan ini akan terus terbuka untuk kau dan juga Aarav.” Ujar Ibu Panti 1
Bora hanya terseyum saat Ibu panti mengatakan hal tersebut sementara Aarav hanya memandangi Bora yang berada di sampingnya. “Kalau begitu kami pamit dulu.” Ujar Aarav
“Kami permisi dulu bu, Mari.” Ujar Bora, lalu Mereka berdua melagkah menuju kearah mobil dan saat mereka sudah masuk kedalam mobil mereka lan
Hi Semua Saya Penulis Ditikam Cinta. Jangan lupa Untuk selalu setia membaca Ceritaku ini ya dan dukung terus ceritanya supaya penulisnya lebih semangat untuk menulis
Aarav meletakan satu demi satu barang belanjaanya, dan Saat itu Seorang pria yang baru saja keluar dari mobil melihat kearah Aarav yang tak jauh dari Mobil yang ia parkirkan “Bukankah dia.” Ujar Pria 1, lalu Pria itu elangkah kearah Aarav yang sedang menutup Pintu Bagasi Mobilnya. “Baiklah Ayo sekarang kita.” Ujar Aarav“Apa kau Aarav?” Ujar Pria 1 yang mengenali Aarav, Saat itu Aarav dan Bora sama sama menoleh kearah Pria yang menyapa Aarav. Aarav seketika membeku saat Seorang Pria menyapa dirinya dan mengenali namanya.“Astaga Sudah lama sekali kita tidak bertemu apa kabar.” Ujar Pria 1 yang langsung berjabat tangan dengan Aarav, Aarav terdiam dan ia memasang wajah senyum datar ke arah pria tersebut.“Sudah lama sekali, apa kabarmu Aryo.” Ujar Aarav“Sudah 11 tahun kita tidak bertemu, wahhh kau masih tetap sama seperti dulu.” Ujar Pria 1 yang merupakan Teman Aarav dan sesama P
4 Hari yang lalu, Cikha baru saja tiba di Bandara setelah ia Menyelesaikan Studi S2nya di Jerman. Saat itu Cikha berjalan sambil membawa Kopernya keluar dari Pintu Kedatangan Internasional. Cikha berhenti saat ia sudah di luar dan saat itu Ia menghubungi Seorang. Dan saat Ia sudah dalam perjalanan, Ia melihat beberapa Artikel yang berhubungan dengan Galery milik Elard. “Apa kau sudah mencari tahu apa yang terjadi selama saya tidak di Jakarta?” Taya cikha“Sudah nona, Tuan Elard baru saja tiba di Jakarta 1 bulan yang lalu. Dan saat ini Beliau sedang mencari Sponsor untuk sebuah Acara yang akan ia buat.” Ujar Supir Pribadi Cikha“Sponsor?” tanya Cikha“Memang dia mau membuat Acara apa?” tanya Cikha“Dia ingin membuat suatu kompetisi untuk Pelukis Jalanan.” Ujar Supir Pribadi CikhaCikha terdiam, lalu ia tersenyum sinis saat mendengar acara yang akan Elard lakukan. “Pasti ini ide Bora.&
Disisi lain Elard terdiam saat mengetahui bahwa CZ Advertising merupakan Perusahaan Iklan milik Cikha, “Kau disini sedang menunggu perwakilan mereka untuk membahas Sponsor yang akan menjadi Mitramu dalam acara yang akan kau buat bukan.” Ujar Cikha yang berjalan kearah Sofa yang ada di sana, lalu Cikha duduk dan menyilangkan kakinya. “Maka itu adalah aku orangnya.” Ujar Cikha yang melirik kearah Elard dan Elard hanya terdiam sambil memandangi Cikha yang sudah duduk di ujung sana. Elard Langsung tertawa saat Cikha mengatakan hal tersebut kepadanya, Cikha yang melihat Elard tertawa langsung tediam dan memandangnya. “Apa Perkataanku ada yang membuatmu tertawa.” Ujar Cikha“Tidak... Maafkan aku karena aku tertawa karena apa yang kau katakan tadi. Sejujurnya aku benar benar sedikit stress hari ini, namun mendengar kau mengatakan itu aku sedikit terhibur.” Ujar Elard“Maksudmu?” Tanya CikhaElard berdiri lalu
“Jadi.” Ujar Bora yang menatap kearah Aarav yang berada di sampingnya,“Kau harus lebih percaya diri dari hari ini dimasa depan nanti.” Ujar Bora“Tunjukan kepada Dunia bahwa kau bisa bangkit dan bisa mengubur kisah kelam untuk jadikan motivasimu untuk bangkit lagi.” Ujar Bora, Aarav tersenyum dan ia merasa tenang saat Bora mengatakan hal hal yang bisa membuatnya menjadi lebih percaya diri. Aarav memegang Kedua tangan Bora “Terima Kasih karena kau sudah menjadi Semangat Baruku Bora.” Ujar Aarav, Bora tersenyum dan mengenggam Tangan Aarav yang mengenggam kedua tangannya. Setelah itu Mereka memulai Privat Lukis mereka, “Baiklah sekarang Didepanmu sudah ada Canvas kosong, Sekarang Kau bayangkan mau menggambar apa.” Ujar Aarav“Ahhhh Aku belum terlalu mahir memakai Kuas, Bagaimana kalau dimulai dari yang paling dasar terlebih dahulu.” Ujar Bora“Dimulai dari yang paling dasar?
Aarav berjalan kearahnya dan Aarav langsung memeluk Bora dengan Erat. Bela yang melihat hal tersebut terkejut bukan main saat melihat Aarav dan Bora saling berpelukan didepan kedua matanya. Bora pun terdiam saat Aarav memeluknya didepan umum, “Terima Kasih atas semuanya, Semoga kau beristirahat dengan nyenyak hari ini.” Ujar Aarav yang masih memeluk Bora dengan erat, Bora membalas pelukan yang Aarav berikan kepadanya, dan Saat itu Bora tersenyum sambil membelai Rambut Aarav. Bela yang melihat dari dalam mobil hanya terdiam sambil menatap kearah Aarav dan Bora yang ada di ujung sana. Setelah Aarav memeluk Bora, Saat itu Bora langsung berjalan masuk kedalam rumahnya. Saat ia membuka Bora langsung termenung dan saat itu Ika melihat kearah Bora yang baru saja tiba di rumahnya, “Akhirnya kau pulang, Aku pikir kau seharian ini terus dirumah.” Ujar Ika, Bora hanya terdiam dan ia memegang kedua Tangannya. Ika berjalan kearah Bora yang masih berdiri di dekat pin
Sementara itu Bora dan Ika sedang Sarapan bersama, “Hei Kau belum cerita mengenai pertemuanmu dengan Bela 2 hari yang lalu. Sebenarnya mengapa percakapan kalian menyebut nama Pak Ade dan Laki Laki bernama Aarav?” Tanya Ika“Sejujurnya aku tidak ada urusan mengenai ini, Namun udah 2 hari kau diam dan banyak termenung.” Ujar Ika“Bora, Aku disini memang numpang. Namun aku tidak suka kalau Sahabatku sampai seperti ini setelah berbincang dengan Wanita itu.” Ujar Ika“Bukan apa apa, kau tenang saja.” Ujar Bora“Apa kau yakin.” Ujar Ika“Hmmm Yakin.” Ujar Bora“Ahhh ya sudah, Apa yang akan kau lakukan hari ini?” Tanya Ika“Aku akan mampir sebentar ke Kantor Ayahku, Katanya Kak Tira ingin bicara berdua denganku.” Ujar Bora“Kakakmu ingin bicara denganmu? Kenapa dia yang tidak datang saja kesini?” Tanya Ika“Sudahlah
Bora terkejut saat melihat Tira tiba tiba berlutut dihadapannya.Bora meletakan Cangkir itu di atas meja, “Sedang apa kau.” Ujar Bora“Bora.. Kau tahu Kau dan aku bukan saudara kandung. Tapi aku sangat meyayangimu seperti aku menyayangi Wina.” Ujar Tira“Apa yang kau lakukan, Berdiri.” Ujar Bora yang mencoba membantu Tira untuk bangun“Aku akan tetap berlutut dan meminta ampun padamu.” Ujar Tira“Minta Ampun? Sebentar apa maksud dari ucapanmu ini Kak Tira?” Tanya Bora. Tira menundukan kepalanya, lalu Tira perlahan mengangkat kepalanya kemudian ia memandangi Bora yang sedang berdiri dihadapannya.“Aku minta maaf karena aku sudah berbohong kepadamu.”ujar Tira“Aku pernah mengatakan bahwa Aku dan Elard akan di Jodohkan.” Ujar Tira“Sebenarnya Semua itu adalah Omong Kosong.” Ujar Tira, Bora terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut kepad
Bora tampak bingung dengan apa yang Cikha bicarakan mengenai Proposal yang ia katakan, “Proposal?” tanya Bora“Iya Proposal, Kau tidak tahu soal ini.” Ujar Cikha“Aku tidak tahu.” Ujar Bora“Kapan kau mengirimnya kepadaku?” Tanya Bora“Hmmm Aku sudah mengirimi 3 hari yang lalu.” Ujar Cikha, lalu Bora terdiam dan ia memeriksa Emailnya dari Ponselnya. Saat itu benar bahwa Ada Email masuk dari CZ Advertising yang masuk pada tanggal 27. “Aku ingin mendiskusikan ini denganmu, karena yang aku tahu kau merupakan orang terpenting kedua di Galery setelah Elard.” Ujar Cikha“Jadi, apa bisa kita mulai pembicaraan ini dengan anda Kreator Bora.” Ujar Cikha yang terus memandangi Bora yang ada di hadapannya.“Katamu kau sudah menyerahkan Propsal ini kepada Elard, namun dia menolak?” Tanya Bora“Yap… Dia menolaknya mentah mentah.” Ujar C