Disisi lain Elard terdiam saat mengetahui bahwa CZ Advertising merupakan Perusahaan Iklan milik Cikha, “Kau disini sedang menunggu perwakilan mereka untuk membahas Sponsor yang akan menjadi Mitramu dalam acara yang akan kau buat bukan.” Ujar Cikha yang berjalan kearah Sofa yang ada di sana, lalu Cikha duduk dan menyilangkan kakinya. “Maka itu adalah aku orangnya.” Ujar Cikha yang melirik kearah Elard dan Elard hanya terdiam sambil memandangi Cikha yang sudah duduk di ujung sana. Elard Langsung tertawa saat Cikha mengatakan hal tersebut kepadanya, Cikha yang melihat Elard tertawa langsung tediam dan memandangnya. “Apa Perkataanku ada yang membuatmu tertawa.” Ujar Cikha
“Tidak... Maafkan aku karena aku tertawa karena apa yang kau katakan tadi. Sejujurnya aku benar benar sedikit stress hari ini, namun mendengar kau mengatakan itu aku sedikit terhibur.” Ujar Elard
“Maksudmu?” Tanya Cikha
Elard berdiri lalu
Hi Semua, Perkenalkan saya Penulis Ditikam Cinta, terima kasih untuk semua yang sudah membaca dan berlangganan Cerita ini. aku berterima kasih karena Ditikam Cinta sudah 1.0 K dan aku hanya bisa bersyukur karena ceritaku diterima oleh semua pembaca GoodNovel. Terima kasih dan selalu dukung Ditikam Cinta ya.
“Jadi.” Ujar Bora yang menatap kearah Aarav yang berada di sampingnya,“Kau harus lebih percaya diri dari hari ini dimasa depan nanti.” Ujar Bora“Tunjukan kepada Dunia bahwa kau bisa bangkit dan bisa mengubur kisah kelam untuk jadikan motivasimu untuk bangkit lagi.” Ujar Bora, Aarav tersenyum dan ia merasa tenang saat Bora mengatakan hal hal yang bisa membuatnya menjadi lebih percaya diri. Aarav memegang Kedua tangan Bora “Terima Kasih karena kau sudah menjadi Semangat Baruku Bora.” Ujar Aarav, Bora tersenyum dan mengenggam Tangan Aarav yang mengenggam kedua tangannya. Setelah itu Mereka memulai Privat Lukis mereka, “Baiklah sekarang Didepanmu sudah ada Canvas kosong, Sekarang Kau bayangkan mau menggambar apa.” Ujar Aarav“Ahhhh Aku belum terlalu mahir memakai Kuas, Bagaimana kalau dimulai dari yang paling dasar terlebih dahulu.” Ujar Bora“Dimulai dari yang paling dasar?
Aarav berjalan kearahnya dan Aarav langsung memeluk Bora dengan Erat. Bela yang melihat hal tersebut terkejut bukan main saat melihat Aarav dan Bora saling berpelukan didepan kedua matanya. Bora pun terdiam saat Aarav memeluknya didepan umum, “Terima Kasih atas semuanya, Semoga kau beristirahat dengan nyenyak hari ini.” Ujar Aarav yang masih memeluk Bora dengan erat, Bora membalas pelukan yang Aarav berikan kepadanya, dan Saat itu Bora tersenyum sambil membelai Rambut Aarav. Bela yang melihat dari dalam mobil hanya terdiam sambil menatap kearah Aarav dan Bora yang ada di ujung sana. Setelah Aarav memeluk Bora, Saat itu Bora langsung berjalan masuk kedalam rumahnya. Saat ia membuka Bora langsung termenung dan saat itu Ika melihat kearah Bora yang baru saja tiba di rumahnya, “Akhirnya kau pulang, Aku pikir kau seharian ini terus dirumah.” Ujar Ika, Bora hanya terdiam dan ia memegang kedua Tangannya. Ika berjalan kearah Bora yang masih berdiri di dekat pin
Sementara itu Bora dan Ika sedang Sarapan bersama, “Hei Kau belum cerita mengenai pertemuanmu dengan Bela 2 hari yang lalu. Sebenarnya mengapa percakapan kalian menyebut nama Pak Ade dan Laki Laki bernama Aarav?” Tanya Ika“Sejujurnya aku tidak ada urusan mengenai ini, Namun udah 2 hari kau diam dan banyak termenung.” Ujar Ika“Bora, Aku disini memang numpang. Namun aku tidak suka kalau Sahabatku sampai seperti ini setelah berbincang dengan Wanita itu.” Ujar Ika“Bukan apa apa, kau tenang saja.” Ujar Bora“Apa kau yakin.” Ujar Ika“Hmmm Yakin.” Ujar Bora“Ahhh ya sudah, Apa yang akan kau lakukan hari ini?” Tanya Ika“Aku akan mampir sebentar ke Kantor Ayahku, Katanya Kak Tira ingin bicara berdua denganku.” Ujar Bora“Kakakmu ingin bicara denganmu? Kenapa dia yang tidak datang saja kesini?” Tanya Ika“Sudahlah
Bora terkejut saat melihat Tira tiba tiba berlutut dihadapannya.Bora meletakan Cangkir itu di atas meja, “Sedang apa kau.” Ujar Bora“Bora.. Kau tahu Kau dan aku bukan saudara kandung. Tapi aku sangat meyayangimu seperti aku menyayangi Wina.” Ujar Tira“Apa yang kau lakukan, Berdiri.” Ujar Bora yang mencoba membantu Tira untuk bangun“Aku akan tetap berlutut dan meminta ampun padamu.” Ujar Tira“Minta Ampun? Sebentar apa maksud dari ucapanmu ini Kak Tira?” Tanya Bora. Tira menundukan kepalanya, lalu Tira perlahan mengangkat kepalanya kemudian ia memandangi Bora yang sedang berdiri dihadapannya.“Aku minta maaf karena aku sudah berbohong kepadamu.”ujar Tira“Aku pernah mengatakan bahwa Aku dan Elard akan di Jodohkan.” Ujar Tira“Sebenarnya Semua itu adalah Omong Kosong.” Ujar Tira, Bora terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut kepad
Bora tampak bingung dengan apa yang Cikha bicarakan mengenai Proposal yang ia katakan, “Proposal?” tanya Bora“Iya Proposal, Kau tidak tahu soal ini.” Ujar Cikha“Aku tidak tahu.” Ujar Bora“Kapan kau mengirimnya kepadaku?” Tanya Bora“Hmmm Aku sudah mengirimi 3 hari yang lalu.” Ujar Cikha, lalu Bora terdiam dan ia memeriksa Emailnya dari Ponselnya. Saat itu benar bahwa Ada Email masuk dari CZ Advertising yang masuk pada tanggal 27. “Aku ingin mendiskusikan ini denganmu, karena yang aku tahu kau merupakan orang terpenting kedua di Galery setelah Elard.” Ujar Cikha“Jadi, apa bisa kita mulai pembicaraan ini dengan anda Kreator Bora.” Ujar Cikha yang terus memandangi Bora yang ada di hadapannya.“Katamu kau sudah menyerahkan Propsal ini kepada Elard, namun dia menolak?” Tanya Bora“Yap… Dia menolaknya mentah mentah.” Ujar C
“Setelah aku mengundurkan diri, aku mau Persahabatan ini Cukup sampai disini karena kau sudah tidak Jujur Kepadaku Elard Lais Malik.” Ujar Bora sambil menatap kearah Elard yang duduk di hadapannya.“Lalu Hal kedua?” Tanya Elard“Kau bilang ada Alasan Kedua, Jika aku boleh dengar apa itu?” Tanya Elard yang menatap kearah Bora yang berdiri dihadapannya.Elard berdiri lalu ia berjalan kearah Bora, “Aku minta maaf karena aku tidak mengatakan hal ini kepadamu soal Perjodohaan yang di rancang oleh kedua orang tua kita. Namun Yang kau tahu bahwa.” Ujar Elard“Yang kedua adalah Aku tidak menganggapmu sebagai pria, Dan Aku ingin kerjasama kita berakhir sampai disini.” Ujar Bora“Mengenai Masalah Aarav aku akan mengatasinya, namun setelah itu Aku tidak mau kembali menjadi Kreatormu.” Ujar BoraElard terdiam saat mendengar apa yang Bora katakan, “aku permisi dulu, Ahhh dan sa
Elard terus menunggu Tira di Café tersebut. Jam terus berputar, saat ini Sudah menunjukan pukul 10 malam, namun Tira belum tiba di Café Lotus. Elard terdiam dan ia mengepalkan kedua tangannya. Kekesalan Elard mulai memuncak, saat itu Elard hendak pergi namun ia melihat Tira masuk kedalam Café dan ia berjalan kearahnya.“Astaga Kau masih disini? Aku piker kau sudah pulang.” Ujar Tira“Padahal aku hanya ingin mengecek saja apa benar kau masih menunggu atau tidak.” Ujar TiraElard terdiam dan ia memandangi Tira, “Aku sudah bilang kepadamu kalau aku akan menunggu disini sampai kau datang.” Ujar ElardTira duduk di Bangku dan ia menyilangkan tangannya “Sepertinya kau benar benar ingin mengajakku mengobrol. Apa ini ada hubungan dengan Bora?” Tanya Tira“Kau sudah tahu tapi kau bertanya?” ujar Elard“Jika mengenai Bora aku tidak mau bicara.” Ujar Tira
Sebelum Bora bertemu dengan keluarganya di salah satu butik, Saat itu Bora sedang membalas Email dari Elard, dimaana Elard menyetujui Proposal yang di tawarkan Cikha kepadanya. Bora yang melihat Email tersebut hanyaa bisa terdiam, dan saat ia sudah membalas email dari Elard, ia langsung menghubungi Cikha yang saat ini sedang Berada Di salah satu Pusat perbelanjaan dikota Jakarta. Cikha sedang memilih milih beberapa Baju yang akan ia kenakan. “Saya mau yang itu.” Ujar Cikha, lalu Salah satu SPG membawa Barang yang Cikha tunjuk menuju ke kasir. Tak lama Ponsel Cikha bordering dan ia mengeluarkan ponselnya dari Tas yang ia jenjeng. Saat melihat Siapa yang menghubunginya, Cikha langsung tersenyum dan mengangkat panggilan Dari Bora.“Selamat Siang Nona Bora.” Ujar Cikha“Siang Nona CIkha, maaf sudah menganggu siang anda.” Ujar Bora“Tidak masalah, Saya saat ini sedang berbelanja kok.” Ujar Cikha“Ada apa, a