Share

30. Good bye Jakarta

Aku masuk ke dalam taxi tanpa menengok ke belakang. Suara mengiba Mas Fikri kuanggap angin lalu.

"Ayo jalan, Pak." perintahku pada sopir taxi.

"Mbak Tiara mau kemana kok tujuan ke Gambir?"

Aku tersentak mendengar ucapan sopir itu. Kulihat dengan seksama wajahnya di spion dari kursi belakang.

"Rafli?!"

"Iya, Mbak, ini saya."

"Bukannya kamu melaut?"

"Nggak, Mbak. Profesi itu bagian dari sandiwara. Mulanya saya pengangguran. Lalu Pak Fikri menawariku pekerjaan yang tidak berat dengan imbalan yang sangat besar. Saya cuma disuruh main sandiwara berperan jadi istrinya Mbak Kartika. Dan Pak Fikri menjanjikan membelikan saya mobil second. Ini mobilnya, Mbak, akhirnya bisa saya gunakan untuk cari duit."

Benar- benar permainan sandiwara yang sangat sempurna. Ternyata Mas Fikri seorang sutradara yang handal. Penipu ulung!

"Saya tahu banyak tentang Pak Fikri dan Mbak Kartika, Mbak. Sebenarnya mereka itu ..."

"Sudah, Rafli, aku sudah tahu semuanya!"

"Alhamdulillah, akhirnya Mbak Tiara tahu jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status