Share

42. POV Fikri 1

POV Fikri

"Kartika, nggak ada gunanya kamu terpuruk dan seperti orang gila begini! Kamu harus bangkit. Jangan berlarut larut maratapi kepergian Rania. Kamu bisa mendapatkan anak lagi sebanyak yang kamu mau!" Nasehat Ibu yang tak digubris Kartika.

"Pergiii! Jangan ganggu aku dan Rania! Pergiii! Aku mau Rania! Aku hanya mau Rania!" Dia terus berteriak meraung raung sambil mendekap guling yang dia anggap Rania.

"Kita tidak akan terpisah, Rania. Ibu akan menjagamu," lirihnya sambil mengusap usap guling itu.

Setelah kepergian Rania, Kartika terguncang hebat. Sudah sebulan ia mengurung diri di kamar. Tidak mau mengurus anak-anak bahkan dirinya sendiri. Setiap ada yang mendekatinya dia berteriak teriak tak terkendali. Mengamuk, membanting apa saja yang ada di dekatnya.

Kasihan Ibu, selain harus merawat anak-anak juga harus merawat Kartika yang seperti anak kecil lagi. Kami berbagi tugas. Sebelum berangkat kerja, aku yang memandikan anak-anak juga memandikan Kartika. Kartika pun terpaksa kup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status