Share

Bab 1114

Author: Hazel
Batu spiritual yang diperoleh Tirta dari Yusril pada siang hari juga entah sejak kapan sudah diserap oleh Genta. Tirta bahkan tidak sempat untuk melihatnya lebih lama.

Karena merasa bosan, Tirta naik ke ranjang dan duduk bersila di samping Bella, lalu mulai melakukan latihan kultivasi diam-diam. Tirta telah melakukan kultivasi ganda dengan Bella selama dua jam tadi, sehingga energi dalam tubuhnya kini bertambah kuat secara signifikan.

Tirta ingin mencoba, apakah dia bisa mencapai tingkat pembentukan energi tahap kedua dengan menyerap energi alam secara mandiri.

Setengah jam kemudian.

Tirta akhirnya menyerah. Dia pun melompat turun dari ranjang dan mengeluh, "Sialan, energi spiritual yang didapatkan dari latihan mandiri selama setengah jam malah lebih sedikit dari kultivasi ganda selama lima menit."

"Lain kali aku nggak mau latihan sendiri lagi. Lebih baik kultivasi ganda saja. Selain nyaman, juga bisa menambah kekuatan."

Melihat Bella yang terlelap di sampingnya, Tirta langsung mendapa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1461

    "Astaga! Master Liz .... I ... ini, apa yang sebenarnya sedang terjadi?""Kenapa kamu malah bertarung sama Tirta?""Apa yang kalian gunakan itu? Kenapa bisa terbang ke sana kemari? A ... apa ini aku sedang bermimpi?"Dalam situasi seperti ini, Betari yang belum pernah melihat hal semacam itu langsung pucat pasi karena ketakutan dan mundur ke pojok ruangan dengan wajah panik!"Bi Betari, cepat pergi dari sini! Wanita dari Negara Martim itu berniat jahat!""Dia juga bukan sedang memurnikan jiwamu. Coba Bibi pikirkan baik-baik, bukankah Bibi mulai merasa sakit kepala dan jadi mudah marah setelah diselimuti oleh tungku kecil itu? Kalau Bibi tetap di sini, dia bisa mencelakakan Bibi!"Alicia yang bisa mengendalikan Tungku Pemangsa Jiwa untuk menahan serangan dari Pedang Terbang dan Tali Tujuh Warna, membuat Tirta sangat terkejut.Harus diketahui, saat ini dia sudah berada di tingkat pembentukan energi tahap ketujuh. Jelas sekali, yang hebat adalah Tungku Pemangsa Jiwa itu, sehingga Alicia m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1460

    Setelah meminta maaf kepada Master Liz, Betari tidak lagi memperhatikan Tirta dan langsung naik ke lantai atas.'Tingkah Bibi Betari ini lebih mirip orang yang sudah dicuci otaknya ....' Tirta merasa aneh. Sambil mengelus Cincin Penyimpanan di jari, dia menaiki tangga.Begitu sampai di lantai dua, Tirta melihat sebuah aula yang kosong dan deretan kamar kecil yang berjajar.Betari sudah pernah ke tempat ini sebelumnya. Tirta bisa melihat Betari melangkah tergesa-gesa menuju ruangan terakhir di ujung lorong, yang pintunya berwarna emas."Master Liz, kepalaku sakit sekali. Tolong gunakan alat pemurnian jiwamu untuk membantuku!" Begitu pintu ruangan itu terbuka, Betari seperti orang kehausan yang menemukan sumber air. Dia bergegas masuk, langsung berlutut di depan seorang wanita berambut pirang yang mengenakan pakaian putih dan topeng, juga memegang sebuah tungku perunggu kecil.Wanita itu tentu saja adalah Master Liz. Namun, karena kemampuan mata tembus pandang Tirta saat ini tidak berfun

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1459

    "Tirta ... kamu? Kamu 'kan tadi lompat dari jendela! Kok masih hidup? Kenapa tiba-tiba kamu muncul di sini?"Sebelum Tirta sempat melangkah jauh, tiba-tiba dari pintu belakang terdengar suara Betari yang penuh keraguan dan kemarahan. Tirta menoleh dan langsung melihat wajah Betari yang tampak tidak beres.Dia juga tidak menyangka ternyata Betari tidak tinggal di rumah sakit untuk menjaga Agus, malah langsung datang ke tempat spiritual ini."Bibi Betari, aku dengar dari Paman Agus, katanya di sini baru buka tempat spiritual. Jadi, aku ingin coba. Bibi juga datang untuk bertemu Master Liz? Gimana kalau Bibi saja yang bawa aku bertemu Master Liz?"Tirta terpikir akan suatu kemungkinan sehingga bertanya dengan nada pura-pura polos."Memang benar aku datang untuk mencari Master Liz, tapi aku nggak akan membawamu! Master Liz cuma terima sepuluh orang sehari! Dan orang itu harus menjadi anggota seumur hidup di tempat spiritual ini. Jadi, kamu nggak memenuhi syarat!""Lebih baik kamu pergi dar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1458

    Sekarang hanya Betari yang tersisa di luar ruang rawat."Ah ... kepalaku sakit sekali. Nggak bisa begini, aku harus pergi ke tempat spiritual untuk minta Master Liz memurnikan pikiranku lagi!"Awalnya, Betari ingin meminta Nabila membukakan pintu dan memeriksa kondisi Agus di dalam. Namun, tiba-tiba dia memegang kepalanya sambil menunjukkan ekspresi kesakitan, lalu terburu-buru meninggalkan rumah sakit. Dia langsung memesan taksi dan menuju ke tempat spiritual itu..... Rumah sakit memang sangat dekat dengan kompleks tempat tinggal Agus. Begitu Tirta berkemudi menuju jalanan dekat sana, dalam waktu kurang dari 15 menit, dia sudah bisa melihat bangunan tempat spiritual itu."Semua penjaga di pintu adalah orang Negara Martim, bahkan mereka membawa senjata! Kelihatannya tempat ini memang nggak sederhana!"Tirta turun dari mobil. Ketika dia berniat berjalan masuk untuk menyelidiki lebih jauh, dua wanita berambut pirang dan bermata biru yang berjaga di depan pintu langsung menarik perhatia

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1457

    "Tempat spiritual milik orang Negara Martim? Paman tahu di mana lokasinya dan kapan dibuka? Kenapa aku nggak tahu soal ini?" Mendengar itu, Tirta langsung bertanya dengan alis berkerut dan merasa heran.Ini pertama kalinya dia mendengar tentang tempat spiritual seperti itu, apalagi yang melibatkan orang Negara Martim. Hal ini membuatnya merasakan firasat buruk."Sebelumnya aku juga nggak pernah dengar. Baru buka sekitar seminggu terakhir. Letaknya di jalan yang nggak jauh dari kompleks tempatku tinggal.""Pas pembukaan, hampir separuh penduduk kota datang ke sana. Tempat itu menerima pria dan wanita. Katanya sih menurut orang Negara Martim yang membuka tempat itu, ikut pelatihannya di sana bisa membersihkan jiwa manusia ....""Aku juga nggak tahu kenapa, tiba-tiba Betari mau ke sana. Sialan, sejak dia ikut pelatihan itu sekali, aku langsung merasa dia jadi gampang marah. Setiap malam aku capek-capek melayaninya, tapi dia selalu nggak puas!"Agus berkata demikian sambil menatap Tirta de

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1456

    Di depan Betari, dia juga tidak berani menggenggam tangan Tirta.Melihat ini, Tirta pun mengernyit. Dia langsung melindungi Nabila di belakangnya, lalu berbicara dengan suara lembut kepada Betari, "Bibi Betari, aku mengerti perasaanmu sebagai seorang ibu. Kamu pasti nggak ingin putrimu hidup bersama orang sepertiku.""Tapi, Kak Nabila mau dan aku juga bisa memberinya kehidupan yang baik. Jadi, jangan paksa Kak Nabila untuk berpisah denganku.""Kondisi Paman Agus juga masih belum stabil, lebih baik kita jangan bertengkar dulu. Biarkan aku mengobati Paman Agus, boleh?""Nggak boleh! Nggak mungkin aku membiarkanmu menyentuh suamiku, pergi sana! Walaupun dia harus terbaring di ranjang seumur hidup, aku tetap bisa merawatnya! Nggak butuh belas kasihan palsu dari bocah keparat sepertimu!"Betari tetap tidak memperlihatkan wajah ramah kepada Tirta, bahkan meludah dan memakinya habis-habisan. Hal ini menarik perhatian banyak pasien dan staf rumah sakit untuk menonton.Melihat itu, Tirta pun me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1455

    Yasmin tidak bercanda. Setelah meninggalkan kamar Bella, dia membereskan barangnya. Yasmin mengikuti alamat yang diberitahukan Tirta sebelumnya dan diam-diam keluar dari vila Keluarga Purnomo. Dia pergi ke Desa Persik sendirian untuk mencari Tirta.Sekarang Yasmin sudah berkultivasi. Dia tidak takut menghadapi bahaya saat keluar. Yasmin berucap, "Kakak Guru, aku pasti akan mempertemukanmu dengan Kak Bella biar kalian bisa bersama lagi! Nanti Kakak Guru harus memberiku hadiah dan memijat tubuhku."Yasmin yang berpikiran seperti ini berjalan keluar dari area vila Keluarga Purnomo dengan wajah memerah. Namun, Yasmin tersesat di jalanan yang padat setelah berjalan cukup jauh.Tiba-tiba, sopir paruh baya yang mengendarai taksi melihat Yasmin yang kebingungan. Meskipun masih kecil, Yasmin memiliki wajah yang cantik dan postur tubuh yang menarik. Sopir itu langsung menghentikan mobilnya di depan Yasmin.Sopir yang berniat jahat bertanya, "Dik, kamu mau pergi ke mana? Paman antar kamu, ya?"In

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1454

    Nabila berujar, "Kita lihat kondisi ayahku dulu. Aku juga khawatir ibuku nggak bisa berpikir jernih ...."Nabila memang belum berhenti menangis, tetapi dia sudah mulai tenang. Kemudian, Tirta menginjak gas dan berangkat ke rumah sakit Kota Lais.Sebelum pergi, Tirta tidak lupa menelepon Ayu untuk mengabari tempat tujuannya. Dia meminta Ayu untuk tidak khawatir serta lanjut beristirahat dengan Susanti dan lainnya. Selain itu, Tirta juga tidak lupa berpesan kepada mereka untuk tetap tinggal di Desa Persik selama dia pergi.....Tirta sedang bergegas pergi ke rumah sakit. Sementara itu, di kediaman Keluarga Purnomo yang terletak di Provinsi Narta. Sejak Tirta pergi, Yasmin terus berusaha melatih Teknik Kondensasi Energi Yin yang diajarkan Tirta kepadanya. Dalam waktu singkat, kultivasi Yasmin sudah mencapai tingkat pembentukan energi tahap ketiga. Ditambah dengan Tubuh Pesona Alami Yasmin, perkembangannya meningkat pesat.Padahal, Yasmin baru mulai berlatih setengah bulan yang lalu. Awal

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1453

    Genta bisa merasakan perubahan di tubuh Tirta. Dia tidak pernah merasa semalu ini sebelumnya. Genta menegaskan, "Jangan bicara sembarangan! Biarpun ke depannya aku punya tubuh, aku juga nggak akan hamil anakmu! Kita nggak mungkin bersama! Ke depannya jangan nggak tahu diri begini lagi. Kalau nggak ...."Hanya saja, sebelum Genta menyelesaikan perkataannya, Tirta tersenyum licik dan menyela, 'Kak, apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu mau membunuh suamimu?'Mendengar perkataan Tirta, Genta makin emosional. Dia mengancam Tirta dengan geram, "Apanya membunuh suami? Jelas-jelas aku nggak punya hubungan apa pun denganmu! Pecundang, kalau kamu bicara sembarangan lagi, aku akan menyeretmu ke dalam mimpi dan memberimu pelajaran!"Genta tidak menyangka suatu saat ada yang berani bicara seperti itu dengannya. Namun, Genta tidak bisa membunuh Tirta. Tentu saja, sekarang Genta tidak rela menghabisi Tirta.Tirta menimpali, 'Kak, ucapanmu salah. Masa kita nggak punya hubungan apa pun? Jelas-jelas k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status