Share

Bab 2208

Penulis: Hazel
"Oke ...," sahut Tirta. Melihat Lilian begitu perhatian kepadanya dan tidak memberinya kesempatan bicara, dia terpaksa mengikuti Lilian masuk ke toilet pesawat terbang dengan ekspresi tidak berdaya.

Sewaktu berjalan melewati Hasta dan pria paruh baya di sampingnya, Tirta melihat mereka tampak terkejut dan ingin tertawa. Namun, Tirta tidak berkomentar.

Melihat tindakan Lilian, Brianna sangat kesal hingga mengentakkan kakinya. Bahkan payudaranya juga ikut berguncang.

Brianna mengomel, "Lilian, kamu benar-benar serius membawanya masuk ke toilet! Ruang di toilet sangat sempit, apa kamu nggak takut dia melakukan hal nggak senonoh pada kita di dalam? Dia itu pria berengsek, nanti sudah terlambat kalau kamu menyesal!"

Lilian menegaskan tanpa berbalik, "Dia nggak akan berbuat begitu! Kalau dia berani macam-macam, aku langsung dorong dia keluar dan nggak memedulikannya lagi!"

Sebelum menyelesaikan ucapannya, Lilian sudah menarik Tirta masuk ke dalam toilet.

Brianna yang merasa tidak berdaya men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2209

    Kinsella sudah menelepon sekitar delapan kali, tetapi orang tua Lilian sama sekali tidak menjawab panggilan telepon. Sekarang Kinsella baru tahu rasanya tidak ada sandaran saat berada di negara lain.Kinsella yang putus asa berpikir jika tahu masalah seperti ini akan terjadi, seharusnya dia tidak membawa kedua muridnya ke Negara Yumai.Mendengar perkataan Kinsella, Lilian juga mendesah. Dia yang putus ada menanggapi, "Bu Kinsella, ini bukan salahmu. Axel yang jahat, jadi kamu nggak usah menyalahkan diri sendiri. Aku sudah memutuskan kalau dia berani melakukan sesuatu padaku, aku akan bunuh diri. Pokoknya aku nggak akan biarkan dia menyentuhku.""Lilian, jangan bilang begitu. Aku ...," ucap Brianna. Dia ingin menghibur Lilian, tetapi dia juga tidak kehabisan kata-kata dalam situasi seperti ini. Apa pun yang dikatakannya juga tidak bisa mengubah situasi.Seketika ketiga wanita itu merasa sangat putus asa dan tertekan.Tirta berusaha mundur, lalu berdeham dan menenangkan mereka, "Nggak us

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2208

    "Oke ...," sahut Tirta. Melihat Lilian begitu perhatian kepadanya dan tidak memberinya kesempatan bicara, dia terpaksa mengikuti Lilian masuk ke toilet pesawat terbang dengan ekspresi tidak berdaya.Sewaktu berjalan melewati Hasta dan pria paruh baya di sampingnya, Tirta melihat mereka tampak terkejut dan ingin tertawa. Namun, Tirta tidak berkomentar.Melihat tindakan Lilian, Brianna sangat kesal hingga mengentakkan kakinya. Bahkan payudaranya juga ikut berguncang.Brianna mengomel, "Lilian, kamu benar-benar serius membawanya masuk ke toilet! Ruang di toilet sangat sempit, apa kamu nggak takut dia melakukan hal nggak senonoh pada kita di dalam? Dia itu pria berengsek, nanti sudah terlambat kalau kamu menyesal!"Lilian menegaskan tanpa berbalik, "Dia nggak akan berbuat begitu! Kalau dia berani macam-macam, aku langsung dorong dia keluar dan nggak memedulikannya lagi!"Sebelum menyelesaikan ucapannya, Lilian sudah menarik Tirta masuk ke dalam toilet.Brianna yang merasa tidak berdaya men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2207

    Mendengar perkataan Tirta, Lilian tertawa. Apa daya, dia merasa kata-kata Tirta sangat lucu. Bisa dibilang, Lilian merasa Tirta sangat menarik.Namun, Lilian sangat khawatir saat melihat ekspresi Axel yang bengis. Apalagi pesawat terbang hampir mendarat.Axel membalas, "Bagus! Kuharap nanti kalian berdua masih bisa lanjut tertawa! Aku tegaskan pada kalian, biarpun kalian nggak turun dari pesawat, aku tetap akan minta keponakan Pak Arata suruh orang tangkap kalian! Kalian siap-siap mati saja!"Setelah Axel melontarkan perkataannya, pesawat terbang sudah mendarat. Dia tidak memedulikan peringatan pramugari. Axel langsung melepaskan sabuk pengaman dan berlari ke pintu pesawat."Axel, tunggu kami!" ujar Arden. Dia dan Victor buru-buru mengejar Axel sembari terhuyung.Begitu pintu pesawat dibuka, mereka bertiga langsung keluar. Pria paruh baya yang duduk di belakang Brianna bertanya, "Pak Hasta, kita mau bertindak nggak?"Hasta merenung sejenak sebelum menjawab, "Sekarang kita nggak usah be

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2206

    Mendengar ucapan Axel, ekspresi Lilian menjadi sangat masam. Dia bertanya, "Axel, apa maksudmu?"Axel tertawa licik, lalu menyahut, "Maksudku sudah jelas. Nanti kamu juga tahu."Lilian mengepalkan tangannya dengan erat seraya menegaskan, "Kamu .... Kalau kamu berani menyakitiku, aku pasti minta ayahku memberimu pelajaran setelah pulang nanti. Oh iya. Kamu juga nggak boleh menyakiti Pak Jawara!"Brianna juga maju dan memarahi, "Benar. Axel, jangan keterlaluan! Kalau tahu sifatmu begini, seharusnya kami nggak ajak kalian liburan!"Namun, Axel mengabaikan Brianna. Dia berkata, "Sialan, kamu benar-benar memedulikan gigolo itu! Tapi, kamu nggak bisa menghentikanku! Ini Negara Yumai, kamu kira kita masih di Negara Darsia? Kalau mau memberiku pelajaran, kamu harus bisa kembali ke Negara Darsia hidup-hidup dulu!"Axel mengancam, "Dasar wanita jalang, kamu yang nggak tahu diri! Nanti jangan salahkan aku bertindak kasar padamu!"Axel menggemeretakkan jari dengan ekspresi bengis seperti sedang me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2205

    Mendengar perkataan Tirta, Lilian mengatupkan bibirnya dan membalas, "Benar juga. Kalau begitu, aku nggak tanya lagi."Dilihat dari sikap Lilian, dia pasti sangat penasaran. Tiba-tiba, Tirta bertanya, "Kamu liburan berapa lama di Negara Yumai?"Lilian bingung mendengar pertanyaan Tirta, tetapi dia tetap menjawab dengan jujur, "Mungkin sekitar empat hari. Kalau perjalanannya menyenangkan, mungkin sekitar satu minggu. Tapi, aku nggak terlalu suka dengan Negara Yumai. Seharusnya aku akan pulang setelah liburan empat hari."Tirta tersenyum misterius dan menanggapi, "Waktu empat hari juga sudah cukup. Mengenai pertanyaanmu tadi, seharusnya akan ada jawaban yang sempurna setelah empat hari."Lilian merenung sambil mengangguk dan menyahut, "Oke. Oh iya. Tadi pembicaraan kita dipotong perampok. Aku baru ingat ... Jawara, tadi kamu bilang aku akan mendapatkan sekelompok anjing hitam kecil setengah tahun lagi. Apa maksudnya?"Tirta berdecak dan berkata, "Maksudnya sudah jelas.""Maksudnya sudah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2204

    Lilian menyahut tanpa ragu, "Iya, Pak Jawara sangat terampil makanya kalian nggak bisa tahu ini barang palsu. Kalaupun ayahku yang melihatnya, seharusnya dia juga nggak bisa bedakan."Hasta dan pria paruh baya menunjukkan ekspresi iri. Mereka merasa Lilian benar-benar tidak tahu dia sangat beruntung.Hasta tertawa, lalu menanggapi, "Kalau begitu, kita nggak mau bicara panjang lebar lagi. Simpan saja kalau kamu suka.""Tenang saja, aku nggak akan membuangnya," balas Lilian seraya tersenyum.Brianna yang merasa tidak puas berbicara dengan bangga, "Kalian sudah dengar, 'kan? Lilian bilang kedua barang ini palsu. Tadi kalian malah bilang itu barang berharga. Sebenarnya siapa yang buta?"Mendengar ucapan Brianna, Hasta dan pria paruh baya hanya tertawa sembari menggeleng. Hasta mengomentari, "Cepat atau lambat kamu akan tahu nilai sebenarnya dari kedua barang ini. Kuharap nantinya kamu tetap bisa bersikap seperti sekarang ini."Brianna mencebik dan menimpali, "Cih, kalian bicara seolah-olah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status