Elara: Penjaga Lembah Sunyi

Elara: Penjaga Lembah Sunyi

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-09-09
Oleh:  penarestifauzianiOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
5Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Di Lembah Sunyi yang diliputi kabut misterius, Elara, pewaris terakhir klan penjaga, hidup dalam bayang-bayang ancaman. Ia harus melindungi artefak kuno, sumber kekuatan dan harapan bagi klannya, dari kekuatan jahat Penyembah Kegelapan yang haus akan kehancuran. Dalam pelariannya yang berbahaya dari kejaran musuh bertopeng dan makhluk buas, Elara dikhianati oleh orang terdekatnya, hatinya terluka lebih dalam dari yang bisa ia bayangkan. Di tengah kekacauan dan keputusasaan, Valerian, sahabat masa kecil Elara yang telah lama hilang, muncul kembali seperti jawaban atas doanya. Ia mengaku mencintainya dengan tulus dan mengungkapkan kebenaran yang pahit: dirinya pernah menjadi bagian dari Penyembah Kegelapan, bukan untuk menyakiti Elara, tetapi untuk melindunginya dari ancaman yang lebih besar. Ia mengorbankan segalanya, termasuk reputasinya, demi keselamatan Elara. Namun, Elara ragu. Luka pengkhianatan terlalu dalam, dan ia tidak yakin apakah ia bisa mempercayai Valerian sepenuhnya. Mampukah ia membuka hatinya untuk cinta di tengah kekacauan ini? Saat mereka melarikan diri bersama, Elara merasakan kekuatan magis yang dahsyat, pertanda kembalinya Jantung Kegelapan, artefak kuno yang mampu menghancurkan dunia. Dengan ancaman kegelapan yang semakin dekat, Elara harus memutuskan: apakah ia bisa mempercayai Valerian dan menerima cintanya, bersama-sama menghadapi takdir dan menyelamatkan Lembah Sunyi, ataukah ia harus mengorbankan cintanya demi melindungi dunia, menghadapi takdirnya sendirian? Pilihan mana yang akan ia ambil, dan apa konsekuensinya bagi dirinya dan Lembah Sunyi?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Kabut dan Pertanda

Kabut tebal menyelimuti Lembah Sunyi, sebuah wilayah terpencil yang seolah terlupakan oleh waktu. Di tengah kepungan kabut yang dingin dan lembap, seorang wanita bernama Elara melangkah dengan cepat, jubah hitamnya berkibar tertiup angin. Wajahnya pucat pasi, matanya memancarkan ketakutan yang mendalam. Ia menggenggam erat sebuah artefak kuno, peninggalan berharga dari leluhurnya.

"Sial," gumamnya lirih, suaranya nyaris tenggelam dalam desiran angin. "Mereka semakin dekat. Aku harus segera sampai ke tempat aman."

Elara adalah satu-satunya keturunan yang tersisa dari klan penjaga Lembah Sunyi. Klan mereka memiliki tugas suci, yaitu melindungi sebuah rahasia besar yang tersembunyi di dalam jantung lembah itu. Namun, kedamaian Lembah Sunyi kini terancam oleh kekuatan jahat yang telah bangkit dari kegelapan, mengincar rahasia yang dijaga oleh klan Elara selama berabad-abad.

Saat Elara melewati hutan yang sunyi dan mencekam, ia mendengar suara gemerisik di antara pepohonan yang menjulang tinggi. Ia berhenti mendadak, jantungnya berdebar kencang. Ia tahu bahwa ia sedang diikuti oleh seseorang atau sesuatu. Ia mempercepat langkahnya, berusaha melarikan diri dari kejaran bayangan yang mengintai di balik kabut.

Tiba-tiba, sebuah anak panah melesat dengan kecepatan tinggi ke arahnya. Elara dengan sigap menghindar, tetapi anak panah itu tetap mengenai jubah merahnya, meninggalkan robekan kecil yang menganga. Elara menyadari bahwa ia tidak bisa terus berlari. Ia harus menghadapi musuhnya, meskipun ia tahu bahwa itu sangat berbahaya.

Ia berbalik dengan gerakan cepat, menghadapi kegelapan yang seolah menelannya. Dari balik kabut yang semakin tebal, muncul sesosok pria bertopeng yang menakutkan, memegang busur dan anak panah yang siap ditembakkan. Elara tahu bahwa pria itu adalah suruhan dari kekuatan jahat yang mengincar rahasia Lembah Sunyi. Pertempuran pun tak terhindarkan.

"Serahkan artefak itu, Elara," ucap pria bertopeng itu dengan suara berat dan mengancam. "Jika kau menyerahkannya, aku berjanji akan membiarkanmu hidup."

"Tidak akan pernah!" balas Elara dengan nada tegas, meskipun hatinya dipenuhi ketakutan. "Aku akan melindungi rahasia ini sampai titik darah penghabisan."Aku tidak akan membiarkan kalian merebutnya dan menggunakannya untuk tujuan jahat kalian."

Pria bertopeng itu tertawa sinis, suara tawanya bergema di antara pepohonan yang sunyi dan menambah kesan menakutkan di lembah itu. "Kau bodoh, Elara," ucapnya dengan nada mengejek. "Kau pikir kau bisa menghentikan kami? Kami memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang bisa kau bayangkan. Cepat atau lambat, kau akan menyerah dan menyerahkan artefak itu kepada kami."

Elara mengepalkan tangannya erat-erat, berusaha menahan amarah yang membara di dalam dirinya. Ia tahu bahwa pria bertopeng itu benar. Ia tidak mungkin bisa mengalahkan mereka sendirian. Namun, ia tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekuat tenaga untuk melindungi rahasia Lembah Sunyi, meskipun itu berarti ia harus mengorbankan nyawanya sendiri.

"Aku tidak peduli seberapa kuat kalian," balas Elara dengan nada menantang. "Aku tidak akan pernah menyerah. Aku akan terus berjuang sampai akhir."

Pria bertopeng itu mendengus kesal. "Baiklah," ucapnya dengan nada dingin. "Jika itu yang kau inginkan, maka bersiaplah untuk mati."

Pria bertopeng itu mengangkat busurnya dan mengarahkan anak panah ke arah Elara. Elara bersiap untuk bertarung, menggenggam erat artefak kuno di tangannya. Ia tahu bahwa ini mungkin adalah pertempuran terakhirnya.

Tiba-tiba, sebelum pria bertopeng itu sempat melepaskan anak panahnya, terdengar suara gemuruh yang keras dari arah hutan. Pohon-pohon berguncang dengan hebat, dan tanah bergetar di bawah kaki mereka. Pria bertopeng itu terkejut dan mengalihkan perhatiannya ke arah suara itu.

Dari balik pepohonan, muncul sesosok makhluk raksasa yang menakutkan. Makhluk itu memiliki tubuh seperti beruang, tetapi dengan kepala serigala dan cakar yang tajam seperti pisau. Makhluk itu meraung dengan suara yang memekakkan telinga, membuat pria bertopeng itu terhuyung mundur ketakutan.

Elara terkejut melihat makhluk itu. Ia tidak pernah melihat makhluk seperti itu sebelumnya. Ia tahu bahwa makhluk itu sangat berbahaya dan bisa membunuhnya dalam sekejap. Namun, ia juga menyadari bahwa makhluk itu mungkin bisa membantunya mengalahkan pria bertopeng itu.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status