Beranda / Fantasi / Dunia Kultivasi: Sistem Sekte Terkuat / Bab 2. Mengenang Masa Lalu Dan Hadapi Masa Depan.

Share

Bab 2. Mengenang Masa Lalu Dan Hadapi Masa Depan.

Penulis: wansan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-02 06:16:27

Bab 2

Setelah membuat tebakan, lelaki tua itu menggelengkan kepala dan kembali berkata, "Tidak, tidak ... Seharusnya bukan itu, paksaan ini begitu berbeda, dan guntur surgawi tidak terlihat. Namun, dapat dipastikan bahwa hal itu sangat berbahaya. Sepertinya perlu mengingatkan yang lainnya (guru dan murid) untuk tidak berkeliaran di sekitar hutan dalam beberapa hari ke depan."

Kedai minuman.

Satu lelaki tua kurus dan satu lelaki gemuk duduk berdampingan, mereka terlihat santai sambil menyesap anggur secara perlahan.

"Pak tua Ma, apa kau merasakannya?" lelaki tua kurus berkata sambil meletakkan gelasnya di meja.

"Ya, pak tua He, aku juga merasakannya, beberapa hal menarik telah terjadi .... " balas lelaki tua gemuk tanpa menoleh dan masih melanjutkan minum sambil merenungkan sesuatu di dalam pikirannya.

Tidak hanya berbagai kekuatan di sekitar hutan, beberapa individu yang memiliki kekuatan luar biasa juga dapat merasakan peristiwa tersebut walaupun terpisah oleh jarak yang jauh. Mereka semua memiliki kepekaan terhadap getaran energi yang mengalir di sekitar mereka, hal itu memberi petunjuk akan sesuatu yang tak dapat diabaikan.

Berbagai diskusi tentang kejadian itu tidak mempengaruhi pemuda di tengah hutan yang kini masih berbaring mengingat kenangan kehidupan masa lalunya.

Namanya Kenzo Adif. Saat meninggal, dia berumur 24 tahun dan bekerja sebagai guru olahraga. Tapi jangan terlalu banyak berpikir, dia hanyalah guru olahraga biasa di sekolah menengah pertama, yang bisa dilihatnya hanyalah anak remaja yang baru beranjak dewasa. Ya ... walaupun ada beberapa yang memiliki tubuh dewasa sebelum waktunya ... ehem, ehem, jangan menyimpang, Mari kita lanjutkan ceritanya ...

Kedua orang tuanya telah meninggal saat dia berumur 17 tahun. Saat itu, ada beberapa kerabat yang menawarinya untuk tinggal bersama mereka, tapi dia menolak dan memilih hidup mandiri. Tidak ada rumah, jadi dia hanya bisa menyewa rumah sederhana dengan sisa tabungan orang tuanya.

Dia menamatkan sekolah sambil bekerja paruh waktu di daerah sekitar tempat tinggalnya. Sesekali kerabat akan datang membawakannya makanan atau menyapa, memeriksa keadaaan dan memberikan beberapa bantuan lainnya, dia berterima kasih akan hal itu.

Dengan kerja kerasnya sendiri dia melamar menjadi guru olahraga dan di terima. Hidupnya relatif stabil, tidak ada ambisi, tidak ada tujuan tetap. Dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencari kesenangan di waktu luangnya. Sampai akhir hidupnya dia belum memiliki pikiran untuk memiliki istri, walau begitu tidak ada penyesalan dalam hidupnya.

"Oke, cukup mengenang masa lalu dan mari hadapi masa depan!" sambil berbicara, dia mulai berdiri meregangkan tubuhnya.

"Selanjutnya ... apa yang harus aku lakukan?" mengamati lingkungan, melihat langit sore di atas kepalanya, dia mulai membuat keputusan untuk membuat tempat untuk tinggal terlebih dahulu.

"Aku ingat ada tugas sistem yang mengharuskan untuk membangun tempat tinggal Master sekte yang pada dasarnya merupakan tempat tinggal untuk diriku sendiri, bukankah itu sama dengan rencanaku saat ini. Tapi ... dengan jarak antar pohon ini, aku rasa ... hanya cukup untuk membangun rumah kayu kecil sederhana. jadi, masih perlu memperluas lahan kosongnya lagi."

Menatap pohon besar yang tingginya mencapai ratusan meter di sekitarnya, dia mulai berpikir, alat apa yang cocok untuk digunakan.

"Gergaji mesin... Seharusnya bisakan? mari kita coba dulu .... "

Kenzo membuka panel toko sistem, dia membeli gergaji mesin, lalu menghidupkannya dan mencoba di pohon terdekat. Namun, saat gergaji mesin digunakan untuk menebang pohon di hadapannya, yang bisa dilakukan gergaji mesin hanyalah meninggalkan jejak goresan.

<(; ̄ ・ ̄)

Tetap berusaha, dia mencoba memotong dari sisi yang lain, tapi masih saja memperlihatkan hasil yang sama, dan gergaji mesinnya pun rusak, bilah gergaji yang awalnya tajam telah menjadi bengkok dan tumpul. Hal ini melebihi harapannya, pohon macam apa yang bisa sekeras itu, padahal dia telah menggunakan gergaji mesin terbaik.

Ha... dia lelah, dengan tubuh tanpa otot saat dia masih remaja ini, dia tidak bisa melakukan banyak pekerjaan berat. jadi, dia hanya bisa beristirahat terlebih dahulu sambil memikirkan cara lain untuk menyingkirkan pohon di sekitarnya.

Melihat gergaji mesin rusak yang masih ada di tangannya, dia berniat untuk melemparkannya kearah acak. Namun tindakan itu tertahan, sudah kebiasaannya untuk tidak membuang sampah sembarangan, jadi akan tidak nyaman jika dia melakukan hal itu.

"Yah, mari simpan di penyimpanan sistem terlebih dahulu," bersamaan dengan saat dia berkata, sebuah ide terlintas dibenaknya.

Dengan pikiran dia meletakkan gergaji rusak di penyimpanan sistem dan tak sengaja melihat peti harta karun di dalamnya. Namun itu akan diperiksanya nanti, untuk saat ini dia masih ingin membuktikan idenya. Meletakkan tangan ke batang pohon, lalu dia memindahkannya ke ruang penyimpanan sistem.

"Berhasil!" dia berkata dengan semangat saat melihat hilangnya pohon yang telah dia sentuh. Tubuh yang awalnya lelah kini telah mendapatkan kembali semangatnya. Dia segera menghilangkan banyak pohon di sekitar.

Selama proses, dia juga menemukan bahwa sesuatu yang ingin disimpan tidak harus disentuh, selama jaraknya cukup dekat, hanya perlu mengguanakan pikiran. Dan tak terduga ada juga fungsi tempat sampah pada penyimpanan. Jadi, jika ada barang yang tidak bisa digunakan lagi cukup gunakan fungsi itu untuk menghilangkannya sampai satu titik debu pun tak tersisa.

Dalam waktu setengah jam Kenzo telah menghilangkan pohon di area ribuan meter. Saat kembali ke tempat awal, kakinya sudah tidak dapat berdiri lagi. Dia duduk di tikar dan minum cola untuk menghilangkan rasa haus, lalu dia mengeluarkan peti harta karun yang ada di penyimpanan sistem dan langsung membuka penutupnya dengan kedua tangan karena ukurannya yang cukup besar.

Cahaya keemasan menyilaukan keluar dari peti dan langsung menuju ke tubuhnya.

Ding, buka peti misterius ... Selamat telah mendapatkan bahasa dunia dan basis kultivasi dewa petapa.

Mendengarkan pemberitahuan sistem, dia merasa lega dan membiarkan energi keemasan mengalir ke dalam setiap inci tubuhnya. Dalam hitungan detik cahaya keemasan menyergap dan lenyap, tapi tidak sepenuhnya. Sisanya tetap bersembunyi dalam lipatan—dalam pikiran dan dalam jaringan sel tubuh bagian dalamnya.

Berbagai pengetahuan bahasa yang belum pernah didengarnya mengalir di dalam pikiran, dan dia juga merasakan tubuhnya telah mengalami perubahan besar. Energi yang tak diketahui mengalir deras disetiap bagian tubuh, otot-otot proposional yang pernah dimiliki dikehidupan sebelumnya telah kembali, rasa lelah dan sakitnya kini telah hilang, pikiran menjadi lebih jernih, presepsi menjadi lebih tajam, kini dia penuh dengan kekuatan dan merasa bisa meledakkan dunia.

Walaupun begitu, dia tidak mencoba kekuatannya karena takut akan menyebabkan kekacauan. Ia lebih suka hidup dalam kedamaian. Kini, dia melanjutkan hal yang belum diselesaikan, yaitu membangun tempat tinggal. Hal ini sangat sederhana.

Sistem telah menyediakannya di toko sistem—opsi yang bisa dipilih: ada yang bisa langsung digunakan dan ada yang bisa dirancang sesuai keinginan.

Dalam cakupan pilihan tersebut, ia memilih bangunan yang telah disiapkan. Beragam pilihan menanti, namun sejak awal, ia telah memiliki tujuan di dalam benaknya. Pilihan jatuh pada bangunan besar, dua lantai, yang memadukan corak timur kuno dengan sentuhan modern.

Dunianya saat ini tidak memiliki listrik, itulah mengapa ia menambahkan pembangkit listrik tenaga angin dan air yang ia rancang melalui sistem. Tidak terbatas dalam menghasilkan listrik, perangkat itu di posisikan berdampingan dengan rumahnya. Melibatkan rancangan minimalis, pembangkit listrik tidak menggoyangkan desain awal bangunan. Hal ini tidak akan terlihat jika tidak diperhatikan dengan cermat.

Pilihannya saat ini sudah lebih dari cukup untuk ditinggalinya sendirian. Jika bosan dengan gaya dan tata letaknya, hal itu dapat diubah sesuka hati dengan bantuan sistem.

Dengan cermat memeriksa kembali rancangannya, Kenzo mulai menentukan lokasi penempatan. Caranya seperti dalam permainan pembangunan, dia akan disediakan penglihatan dari langit melalui matanya langsung atau panel sistem, dan lokasi bangunan dapat ditempatkan pada area yang tidak memiliki penghalang besar.

Setelah selesai dia mengatur, di depannya. Di tempat lokasi pembangunan, sekumpulan besar kabut muncul dan menghilang dalam persekian detik, setelah itu bangunan yang dia pilih telah selesai dibangun diatasnya.

Ding ... Tugas peningkatan level sekte selesai ...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dunia Kultivasi: Sistem Sekte Terkuat   Bab 36. Rencana Selanjutnya 2.

    "Aku akan keluar sebentar ..." kata Kenzo yang berbicara dengan kelompoknya di depan pintu hotel."Suami, mau ke mana?" tanya Elma dengan nada perhatian."Arena kota, aku akan menemui beberapa orang di sana ..." kata Kenzo sambil tersenyum kepada istrinya. Lalu setelah itu dia menoleh ke Hao Zi dan kembali berkata, "Paman Zi, mau ikut tidak ...""Ayo ..." paman Zi mengangguk menerima ajakan Kenzo.Ke duanya pergi, dan para wanita memasuki hotel, beristirahat.---Di area sekitar arena kota, depan pintu masuk arena.Sekumpulan laki-laki berkumpul. Mereka berdiri dan berbicara bersama.Tak lama dari itu, Kenzo dan paman Zi yang berjalan sampai di sana."Master Ken ..." sapa kumpulan laki-laki saat mereka menyadari kedatangan Kenzo."Ya ..." Kenzo menjawab sapaan mereka dan tersenyum. Dia memperkenalkan paman Zi pada mereka, "Perkenalkan, ini salah satu penatua sekte ....""Penatua Hao ..." semua laki-laki yang mendengarkannya menyapa, berkenalan dengan paman Zi. Paman Zi menanggapi me

  • Dunia Kultivasi: Sistem Sekte Terkuat   Bab 35. Rencana Selanjutnya.

    "... Nama yang cantik ... aku Zeta ..." ucap kalajengking racun jiwa yang memperkenalkan diri sambil tersenyum.Melihat keduanya berbicara, Desna dan Yuri yang awalnya diam ikut bergabung dalam percakapan. Keduanya memperkenalkan diri sambil tersenyum ke arah Queen."Yuri ...""Desna ..."Queen menanggapi perkenalan kedua wanita itu dengan senyuman ... dirinya tidak terbiasa dengan pembicaraan yang panjang lebar tapi dia berusaha untuk beradaptasi, menanggapi perkataan ketiga wanita itu sebaik mungkin. Karena belum terlalu saling mengenal, keempatnya hanya berbicara santai. Membicarakan keadaan kota dan tempat yang bagus untuk di kunjungi ......Sekitar lima belas menit kemudian ...Kereta kuda yang mengangkut Kenzo dan lainnya sampai di kediaman tuan kota yang cukup besar. Semuanya turun dengan tenang, mengikuti tuan kota memasuki bangunan tersebut....Di ruang makan yang ada di kediaman tuan kota.Kenzo dan lainnya duduk berkumpul disekitar meja besar yang ada di tengah ruangan.

  • Dunia Kultivasi: Sistem Sekte Terkuat   Bab 34. Undangan Tuan Kota.

    Pertama-tama dia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. Lalu, dia mulai menjelaskan secara singkat tentang sekte yang dia dirikan. Dari mulai nama, lokasi, serta kondisi yang dia tawarkan. Tidak lupa Kenzo juga menyebutkan tentang sektenya yang tidak hanya menerima manusia ... tapi juga hewan spiritual.Semua informasi yang Kenzo sampaikan sangatlah besar. Setiap orang yang baru mendengarnya menjadi terdiam memandangi Kenzo. Ini bohongkan? Sulit bagi mereka untuk mempercayainya. Putri tuan kota memandangi punggung Kenzo dari belakang. Dirinya sama dengan yang lainnya. Dia berpikir, 'Apa yang Master Ken maksud? Jika dia mendirikan sekte ... itu masih bisa diterima. Tapi ini dia berkata kalau lokasinya berada di tengah hutan terlarang? Bukankah itu bercanda ....' Tak lama dari saat Kenzo selesai berkata, tiba-tiba, putri tuan kota merasakan tekanan yang kuat. Tidak hanya dia, semuanya sama, bahkan kelompok Kenzo juga dapat merasakannya. Walau hanya sesaat, tapi itu sudah cukup untu

  • Dunia Kultivasi: Sistem Sekte Terkuat   Bab 33. Kompetisi Berakhir.

    ...Setelah membuat Kenzo dan para penonton kebingungan, pemuda itu kembali melanjutkan serangannya.Dia maju ke depan dengan kedua tangan yang memegang patahan tombak. Pemuda itu dengan mahirnya menebas dan menusuk Kenzo melalui sisi kanan dan kiri. Gerakannya kini lebih cepat dan bervariasi menambahkan beberapa tendangan di setiap serangan.Kenzo menganggapnya menarik dan terus beradu serangan ... melompat dan menghindar, sesekali diam ditempat, menahan laju gerakan dari si peserta nomor dua tersebut.Swoosh!Tombak patah yang ada di tangan kanan pemuda itu mencoba mengenai perut bagian bawah Kenzo, tapi hal itu digagalkan oleh Kenzo yang langsung mundur dan menendang pergelangan tangan pemuda itu sampai membuat tombak yang awalnya digenggam erat kini menjadi terlepas dan terjatuh di lantai panggung arena.Menggunakan sisa patahan tombak yang ada, pemuda itu terus mencoba menyerang sekuat tenaga, tapi, hal itu belum berhasil mengenai Kenzo yang dapat melihat serangan pemuda itu deng

  • Dunia Kultivasi: Sistem Sekte Terkuat   Bab 32. Kompetisi Di Kota Senja 2.

    Pembawa acara mengangguk menuruti. Dia berpikir betapa sialnya pria berotot besar ini ketika bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki ranah setengah dewa. Walaupun ranahnya ditekan, tapi setiap orang yang memiliki ranah lebih tinggi memiliki beberapa keuntungan seperti fisik dan persepsi yang lebih kuat ..."Pertandingan ditingkat inti platinum bintang lima ...""Bersiap dan atur aura ...""Fight!"Selesai pembawa acara berkata, aura yang kuat berasal dari pria berotot itu segera menyebar dan dia mendekati Kenzo dengan cepat. Menggerakkan tangannya, dia melakukan pukulan ke arah kepala Kenzo.Swosh!Menghindar ke samping, Kenzo berhasil mengelak dari pukulan yang di arahkan itu. Dengan ringan Kenzo bergerak mundur menjaga jarak yang cukup dari pria berotot besar itu.Namun, pria berotot itu terus menambah kecepatannya untuk memukul Kenzo. Mengikuti rute menghindar Kenzo, dia dengan semangat memukul ke arah itu tanpa henti menggunakan kedua tangannya secara bergantian.Kenzo yang mel

  • Dunia Kultivasi: Sistem Sekte Terkuat   Bab 31. Kompetisi di Kota Senja.

    Beberapa orang terlihat membawa sebuah kotak yang berisikan nomor peserta. Di tengah lapangan arena, pembawa acara mengacak-acak isi di dalamnya. Penonton mengamati setiap tindakan. Di bawah tatapan menunggu penonton, pembawa acara mulai mengambil dua token. Mengangkat dan melihat nomornya, dia berkata sambil berteriak memberitahukan ....Begitu seterusnya sampai token yang ada di dalam kotak tersebut dikeluarkan seluruhnya. Total enam belas peserta dan mereka akan saling bertarung sesuai dengan undian yang telah dilakukan.Di tempat terbuka yang tidak jauh dari lapangan arena. Kenzo dan peserta lainnya duduk menunggu, mencoba mencari lawan mereka. Namun, tidak semua peserta mau menunjukkan nomor mereka sehingga Kenzo belum bisa mengetahui siapa lawannya nanti...."Ini ... Kamu tidak salah menuliskan?" tanya tuan kota kepada gadis yang mencatat informasi pendaftaran."Tidak tuan kota, semuanya benar, peserta dengan nama Master Ken memang memiliki ranah tersebut, dia telah menunjukkan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status