"Aku akan keluar sebentar ..." kata Kenzo yang berbicara dengan kelompoknya di depan pintu hotel."Suami, mau ke mana?" tanya Elma dengan nada perhatian."Arena kota, aku akan menemui beberapa orang di sana ..." kata Kenzo sambil tersenyum kepada istrinya. Lalu setelah itu dia menoleh ke Hao Zi dan kembali berkata, "Paman Zi, mau ikut tidak ...""Ayo ..." paman Zi mengangguk menerima ajakan Kenzo.Ke duanya pergi, dan para wanita memasuki hotel, beristirahat.---Di area sekitar arena kota, depan pintu masuk arena.Sekumpulan laki-laki berkumpul. Mereka berdiri dan berbicara bersama.Tak lama dari itu, Kenzo dan paman Zi yang berjalan sampai di sana."Master Ken ..." sapa kumpulan laki-laki saat mereka menyadari kedatangan Kenzo."Ya ..." Kenzo menjawab sapaan mereka dan tersenyum. Dia memperkenalkan paman Zi pada mereka, "Perkenalkan, ini salah satu penatua sekte ....""Penatua Hao ..." semua laki-laki yang mendengarkannya menyapa, berkenalan dengan paman Zi. Paman Zi menanggapi me
Bab 1Saat membuka mata, yang pertama dilihatnya ialah hamparan pohon besar yang menjulang tinggi. Cahaya matahari menyinari dedaunan hijau yang bergetar perlahan oleh hembusan angin sejuk. Keadaan di sekitarnya memberi suasana tenang, namun misterius."Hmm ... apakah ini mimpi?" gumam pemuda itu dengan suara lirih, wajahnya mencerminkan kebingungan yang mendalam. Dia meraba-raba pipi dan merasakan kehangatan di bawah sinar matahari, memastikan bahwa sensasi ini terasa nyata.Berdiri, pemuda itu memutar-mutar tubuhnya, mencoba melihat sekeliling. Ini bukanlah seperti mimpi biasa yang ia alami sebelumnya. Ini terasa jauh lebih hidup, seolah-olah dia benar-benar berada di dunia nyata.PLAKK!Tak sadar, pemuda itu menampar pipinya sendiri. Rasa sakit yang tajam melintas di wajahnya, dan dia segera memegangi pipinya yang memerah."Ouch ... Sakit ...." gumam pemuda itu sambil merenungkan betapa anehnya situasi yang ia alami. Namun, rasa sakit itu memastikan bahwa ini bukanlah mimpi, melaink
Bab 2Setelah membuat tebakan, lelaki tua itu menggelengkan kepala dan kembali berkata, "Tidak, tidak ... Seharusnya bukan itu, paksaan ini begitu berbeda, dan guntur surgawi tidak terlihat. Namun, dapat dipastikan bahwa hal itu sangat berbahaya. Sepertinya perlu mengingatkan yang lainnya (guru dan murid) untuk tidak berkeliaran di sekitar hutan dalam beberapa hari ke depan."Kedai minuman.Satu lelaki tua kurus dan satu lelaki gemuk duduk berdampingan, mereka terlihat santai sambil menyesap anggur secara perlahan."Pak tua Ma, apa kau merasakannya?" lelaki tua kurus berkata sambil meletakkan gelasnya di meja."Ya, pak tua He, aku juga merasakannya, beberapa hal menarik telah terjadi .... " balas lelaki tua gemuk tanpa menoleh dan masih melanjutkan minum sambil merenungkan sesuatu di dalam pikirannya.Tidak hanya berbagai kekuatan di sekitar hutan, beberapa individu yang memiliki kekuatan luar biasa juga dapat merasakan peristiwa tersebut walaupun terpisah oleh jarak yang jauh. Mereka
BAB 3Kecepatan pembangunan membuat dirinya tercengang, sehingga tidak terlalu memperhatikan notifikasi sistem. Beberapa detik berlalu, dan dia pun tersadar. Saat itu langit sudah mulai gelap, dia membereskan tikar dan kaleng cola di tanah, lalu masuk ke rumah tempat tinggal barunya.Di dalam rumah berbagai perlengkapan modern seperti sofa, televisi, pendingin dan penghangat ruangan, dan peralatan lainnya telah tertata rapi di berbagai ruangan. Pinggiran dinding bangunan di hiasi berbagai ukiran kuno, dibagian langit-langit bangunan terdapat berbagai jenis lampu yang menyempurnakan penerangan dalam ruangan. Secara keseluruhan mewah dan elegan sesuai dengan keinginan awalnya.Kenzo tidak melihat seluruh ruangan, hanya beberapa yang berada di lantai pertama, tidak perlu terburu-buru untuk melihat semuanya. Menyudahi kegiatannya, dia segera menuju kamar acak dilantai pertama, membasuh tubuh dengan air, mengenakan baju tidur yang nyaman, lalu berbaring dan tertidur di kasur yang super empu
BAB 4Mencoba menggunakannya untuk menjelajahi internet, itu berjalan lancar. Berbagai web dari dunia lamanya bermunculan di layar ponsel, hal ini membuatnya senang. Walaupun aneh, dia menduga itu bisa dilakukan karena sistem.Membuka situs web novel favoritnya, sudah banyak novel baru ditambahkan. Dengan senang hati dia mencari dan membaca novel yang sesuai dengan seleranya.Membenamkan dirinya bermain ponsel, waktu terlewatkan begitu saja, dia hanya beranjak dari sofa saat makan dan mandi di sore hari. Tak terasa malam tiba, melihat jam pada ponsel yang menunjukkan pukul sembilan malam, barulah dia berhenti bermain dengan ponsel, lalu beristirahat di kamar.Dia dapat mengetahui waktu yang tepat setelah memeriksa dan menemukan bahwa, waktu di dunianya sekarang sama dengan waktu di negara dan kota tempat tinggalnya di dunia lama.Dua hari berlalu ...Yang dilakukan kenzo selama waktu ini hanyalah bermalas-malasan bermain dengan ponselnya. Dia tidak terburu-buru untuk menyelesaikan tuga
BAB 5Kenzo tidak terlalu memperhatikan sikap rubah itu, dia membeli berbagai perlengakapan medis di toko sistem. Karena rubah tidak berbicara, jadi dia menganggap rubah itu setuju untuk ditolong."Tahan sebentar ini akan sakit di awal," Setelah berkata, kenzo menaruh obat penghilang rasa sakit di suntikan.Tubuh rubah putih bergetar saat melihat jarum suntik, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kenzo memegangi tubuh si rubah dan menyuntikkan obat pada bagian terdekat pada luka. Setelah disuntik ... rubah putih itu tidak lagi merasakan rasa sakit dan menjadi lebih tenang dan dia hanya bisa diam melihat tubuhnya dipermainkan.Kenzo melanjutkan perawatannya, dia mencuci luka sampai bersih dan melihat beberapa daging yang terluka telah membusuk ... dia menyiramnya dengan cairan antiseptik.Setelah luka dibersihkan, Kenzo mengambil pisau bedah yang telah disterilkan dengan hati-hati. Dengan penuh perhatian, ia memulai tindakan memotong jaringan daging yang rusak. Meskipun tugas ini membu
Bab 6"Hah!" Kenzo terkejut saat mendengar suara rubah putih yang berbicara. Melihat ke arah rubah putih, Kenzo mengamati. Kini si rubah putih sedang memeluk, melindungi ekornya sambil menatap dengan gugup dan malu ke arahnya.Seketika Kenzo mengerti, tapi karena itu, dia semakin ingin menggoda si rubah putih.Swosh ... Seketika, dalam kedipan mata, Kenzo muncul di belakang rubah putih, lalu mengangkat dan memeluk tubuh si rubah putih sambil berbisik pelan di samping telinga, "Memangnya kenapa?""Hi ...." rubah putih berteriak centil karena kaget. Dia mengabaikan pertanyaan kenzo dan dengan panik meronta ingin membebaskan diri sambil berkata, "le– lepaskan aku! ....""Tidak ..." Kenzo menolak, dia awalnya tidak bermaksud menggodanya lebih jauh.Tapi, karena melihat ekor rubah yang indah menjuntai ke bawah saat dia menggendongnya. Dia menjadi penasaran, jadi dia mencengkram ekor si rubah putih."Emhh ...," rubah putih mendesah pelan, dia mencoba memohon pada kenzo dengan ekspresi menyed
Di dunia lama Kenzo.Fira sedang duduk, mengetik naskah novel dengan laptop yang ada di atas meja, jari-jarinya yang ramping dengan terampil menekan berbagai tombol keybord dengan cepat.Saat ini, ponselnya bergetar mengeluarkan nada dering. Mendengar nada itu, Fira menghentikan ketikannya. Mengambil ponsel dan melihat nama pemanggil, dia sedikit terkejut dan berkata, "Dia menelpon lagi. Jadi, seharusnya ... saat itu kerabatnya kenzo memang sengaja menghubungiku untuk mengatakan sesuatu."Tanpa berpikiran yang aneh Fira menekan tombol jawab pada panggilan video. Saat tampilan layar berubah, segera ...."Ahhhh!!!"Fira berteriak keras, melemparkan ponsel yang dipegang ke arah dinding, dan dengan cepat berdiri sambil mundur ke belakang. Namun, mungkin karena ketakutan, dia tidak memperhatikan keadaan di belakangnya. Kakinya tersandung kursi dan dirinya terjatuh dalam keadaan duduk di lantai.Fira kini sangat ketakutan dan menangis sambil menutupi matanya.Cklek ....Pintu kamar Fira dib