Share

Topeng Kemunafikan Susanti

Susanti menggeliat saat aku mencoba mengelus leher dan tengkuknya. Aku pikir ini suatu pertanda bahwa dirinya benar-benar ingin aku gerayangi.

Walau begitu, aku masih ragu untuk membobol gawang pertahanannya. Bagaimana jika Elaine marah?

Aku yakin Susanti ditugaskan dengan diberi bekal beberapa hal yang tidak boleh ia lakukan denganku. Namun, dia bisa saja beralasan bahwa aku melakukannya secara paksa.

Ah, menurutku itu juga tidak akan membuat kemarahan Elaine urung.

Mengesampingkan hal itu, aku demikian menelan saliva karena desau yang keluar dari mulut Susanti.

Apalagi saat ini matanya tengah terpejam. Apakah sebegitu pasrahnya ia atas tindakan senonoh yang aku lakukan padanya?

Tak lama berpikir, kaki Susanti telah menendang keras selangkanganku.

“Aw! S-sialan!” kataku sambil menjauh darinya.

Senyuman keji itu kembali terlihat di wajah Susanti. Dia masih berbaring di ranjang.

“Anda pikir saya akan dia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status