Empress of the World

Empress of the World

last updateLast Updated : 2022-06-01
By:  Melissa N. P. Completed
Language: English
goodnovel12goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
322Chapters
6.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

From a young age, Aurora wanted to be different than her domineering mother, Empress Zephyra. When Aurora unexpectedly inherits the throne, she is left behind with two words: be better. And she tries. But just as things seem to have settled, Empress Aurora of Valiant receives a vision: the entire world will be destroyed. Along with her friend Devrim, Aurora makes the bold decision to travel to the Fates in the land of magic to find the answers she seeks. To be better, the new Empress must place her own life on the line to stop the coming doom.

View More

Chapter 1

The Announcement

“Negatif…”

Gendis menatap dua garis yang tak kunjung muncul di alat tes kehamilannya. Napasnya tertahan, lalu menghembuskannya dengan pasrah.

Wajah kecewa. Siapapun pasti mendambakan buah hati, namun tak semua pasangan mendapatkan anugerah itu dalam pernikahan mereka.

“Sabar ya…” ucap Raka, duduk di tepi ranjang dan meremas pelan tangan istrinya.

“Apa kita program bayi, atau bayi tabung aja, Mas?” tanya Gendis, lirih. Ia memandang Raka dengan harap, suaranya terdengar penuh kegelisahan.

“Mahal, Dek. Bukan nggak mau, tapi apa salahnya kita nunggu aja? Siapa tahu nanti juga hamil,” jawab Raka, sambil bersandar dan menatap langit-langit kamar seolah mencari keyakinan di sana.

“Udah tiga tahun, Mas. Belum juga. Lihat tetangga tuh, bolak-balik melahirkan aja,” ujar Gendis, nada suaranya mulai meninggi. Matanya berkaca-kaca, menatap perutnya yang masih kosong.

“Beda lah. Mungkin emang rejeki mereka dapet momongan cepet, Dek,” kata Raka sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Ia tampak mulai lelah dengan obrolan ini.

“Apa mungkin karena kamu kerja terlalu keras, Mas? Kan kalau kita mau dapetin sperma yang baik, butuh istirahat juga, Mas. Tapi kamu banyak lembur, belum lagi berangkat ke luar kota. Gimana mau bagus, kan?” Gendis menatapnya tajam, nada suaranya terdengar getir.

“Loh, kok kamu jadi gini?” balas Raka, kini mulai menegang. Alisnya naik, bahunya menegang. “Maksud kamu nyalahin aku?”

“Bukan nyalahin, Mas. Tapi kan kata dokter tempo hari itu, kita harus banyak waktu buat sama-sama. Nggak boleh capek atau stres, sampai dia saranin kita buat liburan bareng. Tapi tiap kali kita mau liburan, Mas ada aja dinas luarnya,” jelas Gendis sambil memeluk lututnya, suaranya bergetar.

“Ini juga buat kamu, kan, uangnya…” potong Raka. Ia berdiri dari duduknya, berjalan mondar-mandir di kamar.

“Ya tapi kan aku mau anak dari Mas. Padahal kita berdua nggak ada yang mandul, Mas. Iya, kan?” Gendis berdiri, menghampiri Raka dan memandangnya dengan mata yang basah.

“Dek, di luar sana ada yang sampai lima belas tahun nggak dikasih keturunan. Mereka happy aja,” jawab Raka sambil mengangkat bahu, berusaha terdengar tenang meski wajahnya tak lagi sabar.

“Apa salahnya sih, Mas, kita liburan? Masa sekali doang? Itupun pas bulan madu…” ucap Gendis, kembali duduk di sudut ranjang. Tangannya masih memegang alat tes kehamilan itu erat, seperti berharap ada keajaiban kalau ia menatapnya lebih lama.

“Aku capek, Dek. Kerjaan aku banyak. Masih bagus aku tiap hari libur ada di rumah, kan?” Raka berseru, kini mulai kehilangan kendali.

“Ya tapi kan sisanya Mas dinas luar. Terus aku mau ikut, tapi kata Mas jangan. Nggak enak sama temen Mas lainnya. Padahal kan kita bisa ngekost tempat lain, Mas,” kata Gendis, pelan. Tapi nadanya sarat luka.

“Bukan nggak mau, tapi emang kondisinya gitu, Dek…” balas Raka, nadanya merendah, mencoba bertahan di sisa kesabarannya.

Gendis menatapnya penuh ragu. Tangannya gemetar saat ia meletakkan test pack ke meja. Ia mengangkat wajahnya, menatap Raka penuh harap dan ketakutan.

“Mas, kamu nggak selingkuh, kan?” tanya Gendis lirih, sedikit rafu.

Dan pertanyaan itu, jelas membuat Raka langsung menatap Gendis dengan tajam. Ia bahkan menaikkan nada suaranya kali ini.

“Maksudnya apa? Kamu pikir aku tuh seneng-seneng di luar? Iya?!” bentak Raka, menatap Gendis dengan sorot tajam.

“Mas, kok jadi marah?” tanya Gendis pelan, suaranya bergetar.

“Omongan kamu tuh aneh! Itu pasti akibat kamu sering nonton drama-drama yang isinya selingkuh semua! Toxic! Racun buat otak!” Raka mengibaskan tangan ke udara, penuh emosi.

“Aku nggak pernah nonton itu, Mas... Aku nggak suka. Kamu kan tau, aku tuh suka film horor,” jawab Gendis, mencoba menenangkan suasana.

“Ya terus kenapa bisa mikir begitu? Gak ada otak kamu ya? Bisa-bisanya kamu mikir kotor sama suami sendiri!” Raka menunjuk ke arahnya, penuh kemarahan.

“Mas... iya, maaf. Aku salah. Aku cuma tanya aja. Maaf...” Gendis menunduk, tubuhnya gemetar karena terkejut dan takut.

“Pertanyaan kamu tuh nggak bagus!” tegas Raka, sebelum akhirnya berbalik arah.

Raka meninggalkan kamar tidur utama tanpa sepatah kata lagi. Ia memilih tidur di ruang TV, membanting pintu pelan namun cukup untuk menunjukkan amarahnya.

Gendis terdiam. Bibirnya bergetar, matanya mulai berkaca-kaca.

Hatinya sakit. Ini kali pertama Raka bersikap kasar terhadapnya. Ia merasa bersalah, tapi juga bingung—apa salahnya mempertanyakan sesuatu yang ia resahkan dalam diam selama bertahun-tahun?

Gendis menunduk, menangis di atas kasur. Tangannya masih memegang hasil test pack yang bertuliskan satu garis. Matanya memejam, air matanya mengalir makin deras. Dalam hatinya, ia ingin pelukan. Ingin penjelasan. Tapi yang datang malah kemarahan.

Rasa bersalah menumpuk bersama kesedihannya.

“Kenapa semua ini terasa berat banget...” bisiknya lirih, seperti bertanya pada dirinya sendiri—atau mungkin pada semesta yang mendiamkannya.

•••

“Mas, ini kopinya,” ucap Gendis sambil menyodorkan cangkir hangat ke arah suaminya, pagi itu.

“Aku udah buat sendiri,” sahut Raka tanpa menoleh, suaranya datar.

Ia berjalan melewati meja makan dan langsung menjinjing tas kerjanya, langkahnya cepat, seakan ingin segera pergi. Tak ada lirikan pun untuk Gendis pagi itu.

“Mas, masih marah?” tanya Gendis hati-hati, mengikuti dari belakang.

Raka tak menjawab. Ia hanya menjulurkan tangannya—sebuah kebiasaan pagi yang sudah jadi rutinitas. Gendis memegang tangan itu, mencium punggungnya seperti biasa, meski hati terasa ganjil.

“Mas, hati-hati di jalan ya,” bisik Gendis pelan, mencoba menebar hangat yang tak dibalas.

“Hmmm…” sahut Raka seadanya, lalu berjalan menuju mobil.

Ia masuk ke dalam kendaraan, menghidupkan mesin, dan melaju pergi tanpa menoleh. Suara mesin menjauh, menyisakan keheningan dan rasa kosong yang menggantung.

Gendis masih berdiri di depan pagar. Tatapannya mengikuti mobil Raka hingga menghilang dari pandangan. Napasnya berat.

“Masih marah kayaknya… Aku harus apa ya?” gumamnya lirih, memeluk tubuh sendiri.

Gendis menunduk, hampir kembali masuk ke dalam rumah, tapi pandangannya tertumbuk pada sesuatu di atas nakas. Sebuah kemasan strip pil KB. Baru. 

Tangan Gendis meraih strip itu dengan gemetar.  Alisnya berkerut. 

Ia tak pernah beli itu. 

“Ini….”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

user avatar
Kizito Mayanja
What a beautiful book! A must read for all that love to dive into a wonderful fantasy novel. Enough twists and turns to keep you interested... The surprising lack of fillers just keeps the story going and focused... Quality writing is getting even rarer these days. This book's a gem...
2022-06-14 04:16:34
2
user avatar
Gool Tv
Awesome novel. the storytelling is a master stroke. Aurora is as captivating as they come as an mc. Doing the best she can in unfortunate circumstances. With the perfect mix of magic war adventure romance and intrigue. this novel hits In all the right categories.
2022-03-01 05:48:47
2
322 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status