Share

XV. Pria Tanpa Rasa Hormat

Uap air saling berpelukan siang hari itu membentuk gumpalan awan guna mencegah intipan sang surya di singgasana. Hari itulah ketika Caesarion diperkenalkan kepada seorang pria paling kaya di Aswan. Dengan puluhan atau bahkan ratusan unta di balik dinding kediaman, belasan wanita berpakaian menantang netra para pria, dan pakaian mahal layaknya petinggi kerajaan, ia begitu bangga ketika berkata, "Aden, Nak. Itu namaku dan jangan pernah kau lupakan, mengerti?"

Tarikan sudut bibir yang ditampakkan dibumbui keangkuhan. Caesarion tak bisa berpura-pura tak menyadari itu. Tapi bagaimanapun kesan pertama pria ini yang diberikan padanya atas nama harta, Caesarion tak tertarik. Hanya perlakuanlah yang ia harapkan tak terlalu kurang ajar sebab bukan sekali Caesarion melihat luka pecutan tertinggal di punggung beberapa pria. Itu menyalakan lampu merah dalam dirinya.

Masih dengan tarikan sudut bibir yang sama, ia bertanya, "Siapa namamu tadi?"

"Caesarion," jawabnya tak terden

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status