KEMBARAN DEWA PERANG

KEMBARAN DEWA PERANG

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-01
Oleh:  LerinaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
12Bab
407Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Luhan,Sang dewa perang harus menerima setengah kekuatannya terbagi kepada manusia yang bereinkarnasi ke dunia. Karena kutukan dari ras iblis yang sudah membuat onar di dunia, sang dewa Agung harus mengirim pendekar kuat ke dunia untuk melawan para ras iblis. Sedangkan saat Luhan melawan ras iblis dia tergoda oleh gadis duniawi, akhirnya dewa Agung memerintahkan dia untuk membagi setengah kekuatannya pada pendekar terkuat yang akan bereinkarnasi, dan bisa di bilang pendekar itu adalah sebagai saudara kembar Luhan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Aarrrrhhhh......... !!!!! Aarrrhhhh..... !!!!!"

"Seberapapun kalian menyiksaku, aku tidak akan menyerah, " dengan nafas terengah - engah pria itu berteriak.

Di atasnya, petir terus menyambar - nyambar ke tubuhnya. Bahkan secara terus menerus tanpa hentinya.

Tapi, meski tubuhnya terluka oleh sambaran - sambaran petir, dia tidak mati. Hanya kekuatannya semakin lama semakin melemah. Dengan kekuatan internalnya, dia bisa mengontrol luka, mesti tak sepenuhnya bisa menghilangkan rasa sakit.

Dia tidak bisa bergerak, tangan dan kakinya terikat pada tiang penghukum dan tubuhnya terlilit rantai besi yang mengitarinya.

Di depannya, di atas singgasana, duduk seorang tua yang rambutnya sudah memutih tapi tidak menghilangkan aura Wibawa dan kuasanya.

Dia adalah Dewa Agung, Dewa Wilis pemimpin para dewa.

Dengan tatapan fokus, tajam dan dingin dia melihat pria di hadapannya tersambar petir terus menerus tanpa rasa kasihan. Itu adalah sebagai hukuman atas kesalahannya yang di perbuat oleh pria itu.

Dengan wajah dingin tanpa emosi dia duduk di atas singgasananya, bahkan telinganya seakan tak mendengar apa yang pria itu teriakkan.

"Aarrhhh.....!!!! aarrrhhh...!!! " teriak pria itu terus menerus.

"Bagaimana Luhan, kau sudah mengakui kesalahanmu..!!!! ucap Dewa Agung Wilis dengan suara menggelegar.

"Aku tidak salah, perasaan ini tidak salah..." dengan terengah - engah dia menjawab ucapan Dewa Agung Wilis.

"Kau benar - benar keras kepala Luhan..!! " lanjut Dewa Agung Wilis. "Terus turunkan petir - petir itu sampai dia mengakui kesalahannya."

"Dan untuk Dewa lainnya ,ini adalah contoh hukuman jika kalian melakukan kesalahan..!!! "

Setelah memberikan perintah untuk menyiksa Luhan, Dewa Agung Wilis berdiri meninggalkan kursi singgasana hakimnya.

Di belakangnya berjajar para dewa, ada yang bersimpati pada Luhan, ada juga yang mengabaikan Luhan.

Mereka pun tidak bisa berbuat apa - apa karena memang kesalahan Luhan tidak bisa di tolerir.

Mereka hanya bisa pergi, mengikuti Dewa Agung, setelah melihat Luhan di siksa dengan petir secara terus menerus.

Hanya seorang Dewi cantik yang masih tersisa di sana. Dia melihat Luhan dengan tatapan kawatir. Sambil terus menggigit bibir bawahnya, menandakan betapa cemasnya dia terhadap keadaan Luhan.

"Luhan..... " panggilnya dengan cemas.

"Tak usah mengkawatirkan aku Meya, aku baik - baik saja, " sambil tersenyum Luhan menjawab rasa kawatir Meya.

Meski dengan menahan rasa sakit, Luhan tetap tersenyum di hadapan Meya. Dia tidak ingin membuat Meya khawatir dengan keadaanya.

"Pergilah, jangan di sini, aku benar - benar baik - baik saja, "teriak Luhan sambil memperlihatkan deretan - deretan giginya yang bersih.

Dengan hati yang berat dan tatapan khawatir Meya meninggalkan lapangan hukuman.

......

Air mata Meya terus mengalir membasahi pipinya. Dia tidak tega melihat keadaan Luhan. Mereka berteman dari kecil, mereka sama - sama menggantikan posisi orang tua mereka.

Dulu ayah Luhan adalah Dewa Perang yang sangat di segani. Meskipun Dewa, tetap saja ada umur yang harus diikuti. Dan setelah ayah Luhan tiada, Luhanlah yang menggantikan kedudukan sang ayah menjadi Dewa Perang.

Sedangan Meya adalah Dewi Air, dia mewarisi kekuatan air dari Ibunya, yang menjadikan dia Dewi Air menggantikan ibunya.

.......

Gejolak air di bumi semakin tak terkendali dengan rasa tak terkendali di hati Meya.

Banyak bencana banjir dan air pasang di seluruh dunia.

Banyak manusia yang sengsara karena kejadian itu. Bahkan timbul korban atas kejadian - kejadian itu.

Meya kali ini benar - benar tidak bisa mengendalikan hati dan pikirannya. Dia hanya fokus bagaimana dengan keadaan Luhan.

Jika terus seperti ini di khawatirkan kehidupan di bumi semakin lama semakin sulit. Air yang seharusnya membawa kehidupan sekarang membawa bencana.

Tapi sepertinya Meya benar - benar melupakan tugasnya sebagai Dewi Air atau Dewi kehidupan di karenakan terlalu mengkhawatirkan Luhan.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
dewifortuna291297
author ini sepertinya penyuka anak kembar ya ciri khas novelnya selalu kembar
2025-04-16 13:01:55
0
user avatar
Ariella lee
Haduchh pendekar............ syukakkk banget......
2025-04-16 07:55:42
0
12 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status