Share

Curiga

Lydia melirik ke arah pelayan yang membawakannya sarapan ke kamar. Pelayan wanita itu terlihat menunduk malu entah karena apa. Dia nyaris tidak mendonggak saat menaruh meja kecil di atas ranjang, tepat di depan Lydia. Dan itu membuat Lydia bertanya-tanya.

Pandangan mata Lydia mencoba menyapu semua sudut kamar dan tidak ada yang aneh. Tidak ada barang berantakan atau baju berserakan di lantai. Ranjangnya juga sudah rapi dan sudah diganti dengan seprai yang baru.

Tadi pagi, Lydia sendiri yang melepas penutup ranjang yang masih terasa agak lembap itu. Belum lagi masih ada bau sisa percintaannya semalam. Dan seingat Lydia tadi dia sendiri yang memasukkannya ke mesin cuci, sementara para pelayan lain memasang seprai baru. Jadi sekarang Lydia tidak mengerti kenapa para pelayan bertingkah malu-malu.

“Gimana sarapannya?” tanya Clarissa menyapa menantu satu-satunya itu.

“Good,” jawab Lydia yang hari ini terlambat bangun.

“Maaf, ya Ma. Lydia gak bisa ikut sarapan,” ringisnya pelan.

“Gak m
5Lluna

Makasih banyak dukungan man teman semua. luv you all.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status