MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN KAKAKKU

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN KAKAKKU

last updateLast Updated : 2025-12-22
By:  Noona_SVUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
31Chapters
302views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ia kehilangan segalanya dalam satu malam— cinta, nama, dan tempat untuk pulang. Alea Morgan, perempuan yang pernah mencintai Ethan Vale sepenuh hati, kini hanya menyisakan kehancuran. Ketika kebenaran pahit tentang pertukaran bayi dan pengkhianatan terbuka, ia memilih langkah paling gila dalam hidupnya: menikahi pria sekarat demi menebus harga dirinya. Namun di antara kebencian, luka, dan perjanjian dingin, takdir perlahan mempermainkannya lagi. Karena kadang, untuk benar-benar hidup… seseorang harus mati terlebih dahulu—setidaknya, di dalam hati

View More

Chapter 1

Bab 1

Karena fitnah cinta pertama suaminya, Alea malah terkurung di dalam gudang bahkan nyaris kehabisan napas karena traumanya terhadap ruangan yang gelap.

Amis darah mulai tercium disekitar ruangan, terlebih saat jemari Alea terasa perih karena terus berusaha mencakar dan memukul pintu berharap ada yang menolongnya.

"Buka .. Aku ti-tidak kuat la-gi... to-tolong..," rintih Alea, dengan suara yang mulai melemah dan napas yang terdekat.

Seberapa lamapun Alea didalam, tidak ada yang mau menolongnya, bahkan beberapa kalipun ia mendengar langkah yang mendekat ke arah gudang, tidak satupun dari mereka yang mau membukakan pintu untuknya.

Hingga di detik terakhir, ketika napas Alea mulai tercekat dan pandangannya nyaris gelap, pintu itu akhirnya didobrak keras dari luar.

Cahaya menembus debu yang beterbangan, menyingkap siluet seorang pria di ambang pintu, napasnya berat, tatapannya tajam.

"Bersihkan jalan dan hubungi rumah sakit agar bersiap!"

Alea masih sempat mendengar suara teriakan itu. teriakan yang meski terdengar keras, tapi masih menenangkan ditelingannya. Selain itu, samar Ia melihat sorot mata tajam dari seorang pria yang kini menggendong tubuhnya dalam sekali sentak.

“Maaf, aku terlambat menemukanmu. Bertahanlah," suara pria itu berat dan dalam, nyaris seperti gema di antara kabut kesadarannya yang memudar.... lalu semuanya gelap.

---

Dua hari sebelum semuanya berantakan, makan malam keluarga Morgan berubah menjadi ruang interogasi.

“Alea, kita perlu bicara.”

David Morgan meletakkan sendoknya. Suaranya tenang.... bahkan mungkin sangat tenang, dengan cara yang membuat Alea ingin melempar seluruh isi meja.

Alea mengangkat wajah. “Tentang apa kali ini, Ayah?”

Vanessa Morgan saling pandang dengan suaminya sebelum akhirnya membuka suara.

“Alea, kau tahu sendiri bukan... Serena selama ini selalu menderita, dia lemah dan tidak sekuat kamu. Sebelumnya dia sempat menikah dan malah jadi sakit bahkan hancur karena suami lamanya. Sekarang... dia benar-benar tidak lagi sama. Dia butuh kebahagiaan.”

Alea menahan napas. "Lalu Apa?”

David mencondongkan tubuh ke depan.

“Alea, kita bicara baik-baik. Serena, dia... Dia sudah benar-benar terluka. Kau tahu hubungan pernikahannya saat itu sangat rumit. Dan sekarang, dia sudah sendirian. Dia... maksudku, Ethan sekarang kembali mencarinya... sama seperti dia yang mencari Ethan dulu..”

Alea tertawa pendek, sinis.

'Mencari Ethan? bahkan dulu dia membuang Ethan, hanya karena dia gagal memulai usaha,' batin Alea, namun sama sekali tidak terucap di bibirnya.

“Jadi?” tanya Alea berusaha tenang dan tidak menunjukkan sisi emosionalnya.

Hatinya benar-benar sudah kebas, diminta selalu mengalah dan selalu berkorban untuk orang yang bahkan selalu menginginkan kehancurannya.

“Seperti yang kami bilang tadi. Tolong kali ini, mengalah untuk Kakakmu, tolong izinkan dia bahagia kali ini.”

Vanessa menyambung cepat, seperti takut kehilangan momen.

Vanessa menatap putrinya seolah memohon pengertian, tapi kalimat berikutnya justru membuat Alea ingin menertawakan nasibnya sendiri.

Alea diam. Bukan karena terkejut, tetapi karena lelah. Kata mengalah sudah seperti mantra keluarga Morgan. Mantra yang selalu ditujukan padanya.

Mengalah demi kebahagiaan Kakakmu, mengalah demi kebahagiaan dan kesehatan Serena yang katanya lemah.

Ia menyandarkan punggung. Sudut bibirnya terangkat...senyum yang tidak benar-benar senyum. Senyum yang bahkan sudah berada di titik muak dan bosan.

“Jadi, kali ini aku harus mengalah dalam hal apa lagi? Melepaskan Ethan? Bukannya kalian tahu, kami suami istri meski tidak di publikasikan?”

Alea berkata sambil tersenyum miring...senyum yang tampak seperti retakan terakhir dari seseorang yang sudah terlalu sering ditarik, didorong, dan disingkirkan demi kepentingan keluarga.

David mendengus, mengangkat dagu sedikit.

“Justru karena itu, Alea. Pernikahan itu tidak pernah diumumkan. Tidak ada yang tahu. Kalau kau mundur sekarang, tidak ada yang akan mempertanyakannya.”

Vanessa mengangguk cepat, seolah kalimat itu harus segera disetujui sebelum Alea berubah pikiran.

“Benar. Jadi tidak ada yang perlu dibesar-besarkan. Lagipula…”

Ia menggenggam jemarinya sendiri, ragu sejenak… sebelum melanjutkan.

"Serena dan Ethan, hubungan mereka sudah sangat jauh. Bahkan lebih jauh ketimbang hubunganmu sendiri sebagai seorang istri.”

Tawa Alea pecah, terdengar sumbang, getir dan bahkan membuatnya sampai mengeluarkan air mata.

Tawa yang bahkan membuat Vanessa dan David saling pandang dengan ekspresi bingung...karena itu bukan tawa orang yang sedang bercanda. Itu tawa seseorang yang akhirnya berhenti memperjuangkan apa pun.

Alea menunduk sedikit, menutup tawa itu dengan punggung tangan, sebelum menatap mereka kembali.

“Ah… jadi begitu.”

Senyumnya melengkung, dingin. “Hubungan mereka lebih jauh? Lebih dalam? Lebih kuat? Bahkan kembali di rajut, setelah Serena meninggalkan Ethan tanpa ampun ya? Ya… tentu saja. Bahkan ketika aku masih menjadi istrinya, Ethan selalu punya tempat untuk Serena, bukan?”

David mengetuk meja, berusaha mengontrol keadaan.

“Alea, jangan berlebihan.”

“Aku?” Alea menunjuk dirinya sendiri. “Berlebihan?”

Ia tertawa lagi...kali ini lebih pendek, tapi jelas menyakitkan.

“Kalau mereka memang sejauh itu, kenapa tidak jujur sejak awal? Kenapa harus ada aku? Kenapa aku harus menjadi penutup luka lama seseorang yang katanya lemah?”

Vanessa menghela napas, nadanya lembut namun menusuk.

“Alea… Serena hanya butuh kesempatan baru. Dia sudah hancur sebelumnya. Dia tidak kuat menahan tekanan seperti kamu.”

Alea menatap ibunya lama. Sangat lama.

Hingga air matanya yang hampir jatuh justru mengering lagi sebelum sempat keluar.

“Benar.”

Ia mengangguk pelan. “Serena tidak pernah kuat.”

Ia menatap keduanya satu per satu.

“Dan aku? Aku selalu harus kuat. Selalu harus mengalah.”

Ia berdiri.

Tangannya bergerak pelan ke arah cincin yang melingkar di jari manisnya...cincin yang menandai hubungan yang ia jaga sendirian selama ini.

Dengan gerakan sangat tenang, Alea memutarnya…

…lalu menariknya keluar.

Cincin itu lepas dengan suara kecil.

Seperti mengakhiri sesuatu yang bahkan tidak pernah diperjuangkan selain oleh dirinya sendiri.

Alea memandangi cincin itu sejenak...tanpa tangis, tanpa bimbang.

Kemudian ia letakkan di atas meja.

Dentingnya terdengar nyaring.

Memotong kesunyian ruang makan seperti sebuah pengumuman kematian.

Alea menghembuskan napas pelan.

“Baik. Kalau itu yang kalian mau…”

Tatapannya berubah datar.

Bukan marah...lebih kosong dari itu.

“…aku akan mengalah. Seperti biasa.”

Ia tersenyum tipis, getir.

“Aku akan melepaskan apapun yang berhubungan dengan Ethan. Kali ini, Serena kembali menang. Mereka sudah jauh, bukan? Jauh sekali… bahkan ketika aku masih menjadi istrinya.”

Vanessa tampak lega. David mengangguk.

Tapi Alea belum selesai.

Ia menatap mereka dengan sorot mata yang benar-benar mati rasa.

“Dan aku juga menyetujui permintaan anda.”

David mengerutkan kening. “Permintaan apa?”

Alea mengangkat dagunya sedikit.

“Aku akan menerima pinangan itu. Sean Miller Kingston.”

Vanessa terbelalak. “Alea...”

“Tidak perlu drama, Bu.”

Alea memotong cepat, nadanya sedingin baja.

“Lagipula… bukankah ini yang kalian rancang dari awal? Serena tidak sanggup, jadi aku yang harus menggantikan. Sama seperti yang aku lakukan selama ini. Selalu menjadi tumbal untuk anak tersayang kalian. .”

David mencoba bicara, namun Alea melanjutkan tanpa memberinya ruang.

“Aku akan menikah dengannya, tapi dengan satu syarat."

"Apa syaratnya?"

Melihat binar dimata Vanessa, membuat luka di hati Alea semakin menjadi. Harinya benar-benar kebas dengan apa yang dilakukan orang tua, yang katanya orang tua kandungnya sendiri.

"Aku akan menikah dengan Sean Miller Kingston, menggantikan Serena. Asal kalian membuat pernyataan didepan publik, kalau kalian tidak memiliki ikatan darah apapun dengan seorang bernama Alea."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

reviews

kirannindi4
kirannindi4
Aku suka......
2025-12-19 01:09:34
0
0
31 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status