Share

Chapter 14. Teritorial

FALL 

Summer menghirup napas dalam-dalam, lalu memiringkan kepalanya.

Dadaku berdentum bak genderang saat menunggu jawabannya yang terasa berabad-abad. Aku bahkan kembali mengulangi pertanyaanku dengan nada ringan dan sedikit menggoda, berharap Summer dapat memberikan respons yang positif.

Sepertinya itu hanya keinginanku saja. 

Bibirnya tidak mengatakan sepatah kata pun; tapi matanya, bloody hell tidak dapat berdusta.

Sampai kapan pun dia tidak akan bisa melupakan Brad-nya. 

Dan kau hanya dijadikan apa...?

Terlalu menyakitkan untuk menyebutkannya. Yang jelas, harga diri juga hatiku kembali tersakiti.

Aku memberikan senyuman masam padanya. Dia menunduk, tapi bisa kulihat kalau matanya berair.

Mungkin sama sepertiku.

Aku tidak berkata apa-apa padanya, kembali melanjutkan makan siangku diselingi mengobrol ringan dengan semuanya. Padahal yang ingin kulakukan hanya p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status