Marni sepertinya ragu tapi benih-benih cinta itu sudah tumbuh di hatinya. Marni menerima perasaan Arsen dan juga mengatakan akan menerima cintanya tapi dengan syarat harus rela menerima apa saja segala kekurangan dan kelabihan Marni dan tidak menuntut banyak hal dari nya karena Marni hanya manusia biasa. “Arsen aku adalah wanita yang sudah tidak suci lagi, sepertinya aku tidak pantas berada di sisimu,” ucap Marni. "Aku tidak peduli masa lalumu, kelak aku akan membantumu untuk mengikuti acara pencarian bakat agar kamu bisa mewujudkan mimpi yang pernah kamu ceritakan padaku,” ucap Arsen. Mereka saling berpelukan dengan erat Marni menumpahkan keharuannya dengan menangis di pelukan Arsen. Marni tak menyangka menemukan Arsen pria yang sudah menyayanginya sepenuh hati seperti ini dia selalu mengkhawatirkan setiap keadaan Marni."Terima kasih Arsen kehadiranmu membawa warna tersendiri buatku," balas Marni."Kalau begitu sekarang istirahatlah aku akan pergi beker
Tentu saja Marni kecewa ternyata yang datang bukan Arsen melainkan adalah orang lain yang memasuki apartemennya bukannya ia tak suka tapi kedatangan orang lain membuatnya kehilangan semangat. "Ya tentu saja aku kecewa karena yang datang adalah kau!" seru Marni sambil melengos. "Haha ... Aku penasaran kenapa kamu suka sekali dengan lelaki yang hanya karywan biasa itu. Aku juga ingin lihat ekspresinya ketika ada pria lain sedang bersama dengan kekasihnya. Aku tahu dari ekspresimu tadi pasti kamu sedang janjian dengannya di sini kan?" tanya Jodi. Marni mengangguk saja dan pergi meninggalkan Jodi ke dapur lagi dan menyiapkan masakan kembali. Daripada meladeni Jodi yang membuatnya kesal lebih baik kembali memasak adalah keputusan yang tepat. Aroma masakan yang lezat menusuk hidung Jodi yang juga sedang lapar dan ingin menikmati masakan Marni. "Marni kamu memasak khusus untuk pria itu ya. Sayang sekali ada aku di sini jadi kamu harus memasak lebih untuk kita makan
Perias yang merias wajah Marni memberikan pengertian kepada Meli kalau seorang yang berpendidikan atau berilmu itu sangat penting. Selain mendapatkan materi. Pentingnya ilmu dan pendidikan adalah dapat meningkatkan kualitas dan keejahteraan seseorang."Tak hanya itu ilmu dan pendidikan bermanfaat untuk mengembangkan ketrampilan yang ada. Peluang karir juga bermanfaat bagi kehidupan bersosial," ucap perias itu."Betul banget dengan adanya ilmu kamu bisa mengasah ketrampilan kamu. Misal bakat kamu di bernyanyi kamu bisa mengasah kemapuan bernyanyi dengan pakarnya," balas Marni.Meli masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh mereka berdua. Baginya belajar itu hanya membuang waktu saja. Sudah tahu bisa bernyanyi ngapain coba harus belajar lagi tidak berguna sama sekali, terlebih juga menurut Meli itu hanya membuang uang saja, bernyanyi untuk mengahsilkan uang ototodidak saja. Sekarang ada internet belajarnya dari sosial media saja. Nggak perlu ke sekolah formal.
Marni tak bisa berkata-kata lagi tubuhnya masih lemas dan belum sanggup membalas apa yang diucapkan lelaki itu."Sepertinya kamu masih mau melanjutkan permainana kita, Diam berarti setuju kan?" ucap lelaki yang menyewa Marni."Tunggulah sebenatae aku belum siap lagi," balas Marni.Lelaki itu menyeringai tipis lalu melanjutkan lagi pertempuran dengan Marni diatas ranjang hingga dia lelah dan tertidur di samping Marni.Marni sudah lemas tapi ia masih sanggup berdiri dan menelpon Arsen untuk menjemputnya pulang ke apartemen."Nona Marni apa kamu sudah menunggu lama? Ayo segera naik motor dan kita pulang," ucap Arsen."Aku senang kamu datang tepat waktu," balas Marni.Mereka berangkat mengendarai motor menuju apartemen lalu istirahat sampai pagi. Marni meminta maaf pada Arsen karena tak bisa melayaninya malam ini tubuhnya sudah lemas karena tenaganya sudah terkuras habis saat bermain tadi."Tudurlah jangan berpikir macam-macam aku mencintai segala
Mereka berempat dibawa ke ruangan madam Gisel oleh Jodi. Meli sepertinya sudah kelewatan apakah yang akan dilakukan madam Gisel setelah ada kejadian seperti ini. Melempar Meli ketempat seharusnya ataukah langsung memecat Meli hari itu juga. Marni berpikiran macam-macam begitu juga dengan Lisa yang tak mau Meli kehilangan pekerjaannya karena terus memendam perasaan kesal yang tak mendasar kepadanya."Madam anak-anakmu ini telah bertengkar di ruang latihan vokal. Aku serahkan kepada madam untuk menentukan hukuman apa untuk mereka," ucap Jodi."Keributan lagi apa yang terjadi sebenarnya. Hari ini kebetulan hatiku sedang tidak dalam suasana yang baik. Aku bisa saja memberikan kalian kepada pria yang sudah kelaparan untuk menikmati kalian sampai puas," bentak madam Gisel karena kesal.Tania yang pertama minta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi diantara mereka. Mungkin ini adalah kesalahpahaman mumpung ada di ruangan madam Gisel biarkan masalah ini selesai dengan a
Barang berharga itu ciut membuat Marni lega semoga setelah ini tidak akan bisa berdiri lagi karena sudah malas untuk bangkit lagi."Kenapa bisa mati lampu hotel macam apa ini?" ucap pelanggan yang menyewa Marni."Tidak usah banyak gaya karena memang uangmu hanya cukup untuk menyewa hotel murah ini," sindir Marni.Pria itu marah lalu pergi memakai baju dan komplain ke pihak manajemen hotel ia mengatakan hanya kamarnya saja yang mati lampu sedangkan Marni sudah memakai pakaian lengkap dan kabur meninggalkan hotel."Akhirnya aku terselamatkan sekarang mending pulang saja karena pasti pria itu sudah tak kuat berdiri," gumam Marni.Marni tak lupa mengabari madam Gisel kalau pelanggannya sudah keluar satu kali dan untuk yang kedua kali barang miliknya ciut kembali saat mati lampu dan membuatnya marah. Marni terpaksa pergi karena dia takut menghadapi pelanggan yang matah takut meninggal tak wajar setelahnya."Marni sekarang kamu dimana apa butuh bantuan madam. Kalau
Arsen mengatakan kalau Resti lebih menjijikkan dengan alasan sudah bersuami masih menggoda seorang pria lajang yang sudah mempunyai kekasih.Dulu sempat pacaran tapi Resti berselingkuh dengan pria kaya status suami orang sampai menikah siri dan menghinanya. Sekarang pria itu jatuh miskin Resti menggoda lagi mantan kekasihnya yang sudah naik jabatan dan kehidupannya enak."Arsen kamu tega sekali padaku. Aku hanya melakukan kesalahan dan tidur dengan satu lelaki. Sedangkan wanita itu setiap malam berganti lelaki untuk menjajakan dirinya. Kenapa kamu tega mengatakan itu padaku!" tegas Resti."Karena kamu memang wanita menjijikkan sudah merusak rumah tangga orang. Masih ingin menjalin hubungan dengan mantan kekasih. Pria yang sudah kamu pilih menjadi suamimu ya sudah layani dia sepenuh hati," ucap Arsen.Arsen kembali menegaskan hidup adalah pilihan juga sudah ditentukan dengan benar tanpa pakasaan dari piha lain. Untuk apa saling menyakiti seperti ini sudah mening
Madam Gisel yang melihat Meli begitu memperhatikan kedua anak kesayangannya dengan tatapan yang berbeda membuat madam.menegur Meli. Madam tak ingin kedua anak yang ia sayangi akan menjadi target kerusuhan yang dibuat oleh Meli lagi."Meli jika kamu ingin mengobrol dengan mereka silahkan. Jangan menggerutu di belakang seperti itu. Aku malah takut kalau kamu akan mencelakai anak kesayanganku lagi," ucap Madam."Madam aku tak menggerutu kesal tapi aku hanya merasa semenjak mengenal Marni, sahabatku Lisa semakin menjauhiku," jawab Melo yang berpura-pura sedih.Madam Gisel menuju tempat perawatan Marni dan Lisa. Madam menanyakan apa yang terjadi diantara mereka apakah ada perselisihan dengan Meli atau hanya kesalahpahaman belaka.Madam memperhatikan kedua anak kesayangannya yang tengah asyik bercengkrama sambil melakukan creambat. Marni menyadari kedatangan madam Gisel lebih dulu lalu bertanya apakah ada yang bisa dibantu olehnya."Madam apakah ada sesuatu ya