LOGINKedua Orang Tua Ryan Pendragon dibunuh pada saat jamuan makan besar demi melindungi seorang gadis kecil. Sebelum Ibunya terbunuh, Ryan terlebih dahulu dibuang olehnya ke sungai, agar bisa lolos dari tragedi ini. Semua orang mengira Ryan telah mati. Namun, lima tahun kemudian, ia kembali dan akan membalas semua orang yang terlibat dalam jamuan makan tersebut. Ryan mengangkat kepalanya, tatapannya setajam elang yang mengawasi mangsanya. "Kota Golden River!" gumamnya pelan, suaranya penuh tekad. "Aku, Ryan Pendragon, telah kembali!" Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. "Kali ini, aku bersumpah, aku akan membuat semua orang yang terlibat tragedi ini membayar jutaan kali lipat!"
View MoreSuara pekikan kecil terdengar diikuti oleh suara dentingan piring yang jatuh, membuat suasana pesta menjadi hening.
Ryan Pendragon menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis kecil, mungkin berusia sekitar 10 tahun, berdiri kaku dengan wajah pucat.
Di depannya, seorang pria tinggi besar dengan mata tajam berdiri menjulang, jasnya yang mahal kini bernoda makanan yang tumpah.
"Ma-maafkan saya, Tuan," gadis kecil itu terbata-bata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.
Pria itu menatap gadis kecil tersebut dengan tatapan dingin yang menusuk. Tangannya terkepal erat, dan Ryan bisa melihat urat-urat di lehernya menegang karena menahan amarah.
Melihat situasi yang semakin tegang, Ayah Ryan–William Pendragon bergegas menghampiri mereka. Ia berlutut di samping gadis kecil itu, mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya.
"Tidak apa-apa, Nak. Itu hanya kecelakaan," ujar William lembut sambil mencoba membersihkan noda di sepatu gadis itu. Kemudian ia berdiri dan menghadap pria yang terlihat marah itu. "Master Lucas, saya William Pendragon. Mohon maaf atas insiden ini. Biarkan saya membantu membersihkan jas Anda."
Namun, kebaikan William rupanya tidak diapresiasi. Master Lucas menatap William dengan pandangan merendahkan.
"Apa yang kau lakukan?!" bentaknya pada William. "Kau pikir sapu tanganmu yang murahan itu bisa membersihkan jas mahalku?!"
William tersentak, "Maaf, saya hanya bermaksud membantu. Mungkin kita bisa—"
PLAK!
Suara tamparan itu menggema di seluruh ruangan. William terhuyung, pipinya memerah akibat pukulan pria itu.
Ryan membeku. Matanya melebar menyaksikan adegan di depannya. Ia ingin berlari, ingin menyelamatkan ayahnya, tapi kakinya seolah terpaku di lantai.
"Kau pikir kau siapa?!" teriak pria itu lagi. "Berani-beraninya kau menyentuhku dengan sapu tangan kotormu!"
William mencoba menjelaskan, "Tuan, saya hanya bermaksud membantu. Ini hanya kecelakaan kecil dan—"
"DIAM!" Pria itu semakin murka. Tangannya bergerak cepat, mencengkeram kerah William. "Kau tidak tahu siapa aku? Aku bisa menghancurkanmu dan seluruh keluargamu dalam sekejap!"
Ruangan itu mendadak sunyi. Tak ada yang berani bersuara, apalagi bergerak untuk membantu William.
Ryan akhirnya berhasil menggerakkan kakinya. Ia berlari mendekati kerumunan, berusaha menembus para tamu yang menonton kejadian itu dengan wajah pucat.
"Ayah!" teriaknya.
Namun sebelum Ryan bisa mencapai ayahnya, sesuatu yang mengerikan terjadi.
Master Lucas, dengan gerakan yang sangat cepat, menebas leher William Pendragon dengan tangan kosongnya. Seketika itu, kepala William menggelinding, diikuti robohnya tubuh William ke lantai.
"TIDAK!" Ryan berteriak histeris. Air mata mengalir deras di pipinya saat ia melihat ayahnya roboh ke lantai, darah mengalir deras dari lehernya.
Orang-orang mulai berteriak panik. Beberapa wanita pingsan menyaksikan kejadian berdarah itu.
Namun tak seorang pun berani mendekati William yang telah tewas, ataupun menghentikan pria yang baru saja membunuhnya.
Ryan berlutut di samping tubuh ayahnya, tangannya gemetar memeluk potongan kepala William. "Ayah ... Ayah!"
Ryan meraung, matanya liar mencari-cari bantuan. Ia melihat wajah-wajah familiar di antara kerumunan.
Orang-orang yang dulu selalu memuji keluarga Pendragon, teman-teman lama ayahnya, bahkan pamannya sendiri.
Tapi tak seorang pun bergerak. Mereka hanya berdiri diam, wajah mereka campuran antara ketakutan dan ... penghinaan? Seakan akhir seperti ini sudah sepantasnya diterima oleh keluarga Ryan!
Amarah membakar dada Ryan. Dengan gerakan cepat, ia meraih pisau makan dari meja terdekat dan menyerbu ke arah pembunuh ayahnya.
"KUBUNUH KAU!" teriaknya, mengayunkan pisau itu sekuat tenaga.
Namun pria itu terlalu kuat. Dengan satu tangan, ia menangkap pergelangan tangan Ryan, menghentikan serangannya dengan mudah.
Ryan menatap mata pria itu. Dingin, tanpa emosi. Seolah membunuh seseorang di depan umum adalah hal biasa baginya.
"Keluarga Pendragon dari Golden River, ya?" Pria itu berkata, suaranya sedingin es. "Kau pikir kau siapa? Bahkan jika kau adalah keluarga yang berada di posisi paling atas, aku tetap bisa membunuhmu dengan menjentikkan jariku!"
Ia melempar Ryan ke lantai dengan kasar. "Dan kau, dasar sampah tak berarti, kudengar kau terkenal di daerah ini karena tidak berguna. Haha, dan kau ingin membunuhku? Bahkan jika aku memberimu seratus tahun, kau tetap tidak berguna!"
Ryan tergeletak di lantai, tubuhnya gemetar karena shock dan amarah. Ia ingin bangkit, ingin membalas, tapi tubuhnya seolah kehilangan seluruh kekuatannya.
Tiba-tiba, seseorang menarik lengannya dengan kuat. Ryan menoleh, melihat ibunya, Eleanor, dengan wajah pucat dan berlinang air mata.
"Ibu?" bisiknya bingung.
Tanpa berkata apa-apa, Eleanor mendorong Ryan sekuat tenaga ke arah jendela besar yang mengarah ke Sungai Emas di belakang Paviliun Riverside.
PRANG!
Kaca jendela itu pecah, dan Ryan merasakan tubuhnya melayang di udara sebelum akhirnya tercebur ke dalam air sungai yang dingin.
Sebelum kesadarannya menghilang, Ryan melihat ibunya berlari ke arah pria pembunuh itu, wajahnya penuh tekad ... dan keputusasaan.
Air sungai yang deras menarik tubuh Ryan, menghanyutkannya entah kemana. Pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. Mengapa semua ini terjadi? Mengapa tidak ada yang membantu? Mengapa ibunya mendorongnya?
Dan yang paling penting ... apa yang akan terjadi padanya sekarang?
Entah sudah berapa lama Ryan hanyut, ia tidak dapat menghitungnya. Ketika kesadarannya mulai berangsur menghilang, Ryan merasakan sebuah tangan kuat menariknya ke permukaan. Samar-samar, ia melihat wajah seorang pria tua sebelum semuanya menjadi gelap.
*Lima tahun kemudian*
Angin dingin berhembus kencang di puncak Gunung Langit Biru. Di sebuah gua yang tersembunyi, seorang pemuda berdiri tegak, matanya terpejam dengan konsentrasi mendalam.
"Fokus, Ryan!" Suara serak seorang pria tua terdengar. "Rasakan aliran energi di sekitarmu. Biarkan Teknik Matahari Surgawi mengalir dalam meridianmu!"
Ryan Pendragon membuka matanya. Cahaya keemasan berpendar dari tubuhnya, menerangi seluruh gua.
Dengan satu gerakan tangan, batu-batu besar di sekitarnya terangkat ke udara, melayang seolah tak memiliki bobot.
Pria tua itu tersenyum puas. "Bagus. Kau sudah siap."
Ryan menurunkan batu-batu itu kembali ke tempatnya. Ia berbalik, menatap pria yang telah menjadi gurunya selama lima tahun terakhir.
"Guru," katanya dengan suara dalam. "Apakah ini saatnya?"
Sang guru mengangguk pelan. "Ya, muridku. Kau telah menguasai Teknik Matahari Surgawi dan rahasia alkimia tingkat tinggi. Kini saatnya kau kembali dan menghadapi takdirmu."
Ryan mengepalkan tangannya. Bayangan masa lalu berkelebat di benaknya. Ayahnya yang terbunuh, ibunya yang mengorbankan diri, dan pria itu ... pria yang telah menghancurkan segalanya.
"Akhirnya," ucap Ryan, matanya berkilat penuh tekad, "dendam ini bisa kubalaskan."
Sang guru meletakkan tangannya di bahu Ryan. "Ingat apa yang telah kuajarkan padamu, Ryan. Kekuatan sejati bukan hanya tentang membalas dendam. Tapi tentang keadilan dan melindungi yang lemah."
Ryan mengangguk. Ia telah berubah. Bukan lagi pemuda lemah yang hanya bisa menangis saat melihat ayahnya dibunuh. Kini ia adalah seorang kultivator, sekaligus alkemis yang kuat, menguasai teknik yang bahkan tidak pernah dibayangkan oleh kebanyakan orang.
Saat fajar menyingsing, Ryan Pendragon melangkah keluar dari gua, meninggalkan kehidupannya selama lima tahun terakhir. Matanya menatap jauh ke cakrawala, ke arah kota Golden River yang tersembunyi di balik awan.
"Golden River," bisiknya. "Aku sudah kembali."
"Sialan! Kalau kau membunuhnya, bagaimana kami akan menjelaskan diri?" raung Kepala Keluarga Foxcroft dengan sangat marah.Kepala Keluarga Foxcroft berdiri di depan Bayangan naga suci dan menangkis serangan itu, menghancurkannya, dan membuat Tetua Agung terlempar dengan brutal."Senior Celestedragon menginginkan orang yang hidup, bukan mayat!" tambahnya dengan sangat tegas."Kau!" geram Tetua Agung dengan marah.Tetua Agung berhenti dengan sangat enggan dan menyaksikan pertempuran dari samping dengan amarah yang sangat mendalam.Delapan tetua yang tersisa menyerang lagi dengan brutal, termasuk tiga tetua Ranah Primordial Chaos tingkat ketiga yang telah menyegel ruang di sekitarnya. Mereka ingin menangkap Luna hidup-hidup sesegera mungkin."Kalau sudah begini, aku akan menghabisi mereka sebanyak mungkin!" raung Luna dengan tekad yang sangat kuat."Hancurkan diri!" teriak Luna Pendragon dengan keras.Luna berteriak keras dan mengaktifkan seluruh esensi darah dan energi di tubuhnya, mel
Jika mereka tidak menangkap Luna Pendragon, situasinya akan menjadi mengerikan. Mereka harus menangkap Luna Pendragon dan menyerahkannya kepada Henry Celestedragon. Itulah satu-satunya jalan untuk bertahan hidup."Dimengerti, Kepala Keluarga!" sahut mereka dengan tegas."Ayo serang!" perintahnya dengan keras.Seketika, lima tetua Ranah Primordial Chaos tingkat menengah menyerbu dan bertarung melawan Bayangan naga suci dengan brutal!Mata keempat tetua lainnya berkedip dengan ragu, tetapi segera mereka bergabung dengan kepala keluarga dan menyerang Bayangan naga suci dengan ganas. Sekuat apa pun Bayangan itu, mereka harus bertarung. Menangkap Luna Pendragon adalah satu-satunya pilihan!BANG! BANG! BANG!BOOM! BOOM!Ledakan yang tak terhitung jumlahnya terdengar dengan sangat keras, dan debu serta puing beterbangan ke mana-mana. Tanah retak dengan parah, dan gunung-gunung dihancurkan oleh Bayangan naga suci saat dia mengalahkan beberapa tetua berturut-turut dengan brutal!Lima belas
Luna menatap orang-orang di depannya dan merenung dengan berat. Meskipun telah mengaktifkan garis keturunannya, Luna mungkin tidak akan bisa melarikan diri. Oleh karena itu, hal terbaik yang bisa Luna lakukan adalah membantu Lina Jirk melarikan diri.Luna meraih Lina Jirk yang terluka parah dan menyuntikkan beberapa aliran kekuatan garis keturunannya ke tubuh Lina Jirk dengan cepat."Cari Kakak Ryan dan beri tahu dia jika ada orang tak dikenal yang mencarinya, dan dia harus berusaha sebaik mungkin menghindari mereka!" perintah Luna dengan sangat serius."Kakak Luna..." ucap Lina dengan khawatir.Sebelum Lina Jirk selesai berbicara, dia sudah terlempar puluhan ribu meter jauhnya dengan sangat cepat!Luna Pendragon kemudian berbalik menghadapi para Kultivator Primordial Chaos dari Keluarga Foxcroft dengan tatapan dingin!"Hmm? Apa kau terluka?" tanya Kepala Keluarga Foxcroft dengan mengamati."Apa karena tingkat kultivasinya rendah?" gumamnya dengan penuh perhitungan.Kepala keluarga
Luna Pendragon memiliki garis keturunan Keluarga Celestedragon, dan itu adalah garis keturunan keluarga yang paling murni. Luna bahkan memiliki setengah dari garis keturunan Kultivator Ranah Great Void setengah langkah. Dengan kekuatan ilahi, dia langsung menghancurkan semua penghalang spasial! "Apa?!" teriak seseorang dengan sangat syok. "Bagaimana mungkin? Bayangan garis keturunan 3.000 meter!" raung yang lain dengan ngeri. Tetua yang menyerang sangat terkejut. Dia menatap Bayangan naga suci yang tak terjangkau di depannya, dan rasa takut melonjak ke dalam hatinya dengan sangat kuat. Ekspresi Kepala Keluarga Foxcroft berubah drastis saat dia menatap Bayangan Naga Suci setinggi 3.000 meter. Dia melihat Bayangan itu bahkan memiliki sisik naga dan tubuhnya yang besar setinggi pegunungan di sekitarnya. Dalam sekejap, Kepala Keluarga Foxcroft mengerti mengapa dia harus melakukan ini! 'Wanita ini berasal dari Keluarga Celestedragon! Bahkan jika dia hanya seorang kultivator Ranah Su
BOOM! BOOM! Garis-garis qi pedang hancur berkeping-keping di bawah tekanan spiritual Kepala Keluarga Foxcroft. Pedang es itu bergetar dengan keras dan juga terperangkap di udara. Pedang itu tidak bisa maju atau mundur! Beberapa saat kemudian, Kepala Keluarga Foxcroft melambaikan tangannya dengan santai, dan gelombang energi biru melesat di langit dan menghantam pedang es itu, menghancurkannya menjadi kristal es yang tak terhitung jumlahnya. Para Kultivator Ranah Primordial Chaos begitu kuat! Wajah Luna Pendragon memucat dengan sangat pucat. Dia segera memukul Lina Jirk dengan telapak tangannya, tidak memberikan kekuatan yang cukup untuk melukainya, tetapi cukup untuk membuatnya terbang ratusan meter jauhnya. "Aku tidak bisa pergi. Berusahalah sebaik mungkin untuk menemukan Ryan!" teriak Luna dengan keras. "Hanya dia yang bisa menyelamatkanku!" tambahnya dengan penuh harap. 'Ryan! Maafkan aku karena tidak bisa membantumu!' pikir Luna dengan sedih. 'Orang-orang ini di sini untu
Kepala keluarga Foxcroft tak kuasa lagi menahan diri. Dia mulai menggunakan kekuatan nomologisnya untuk mengamati sekeliling dengan saksama, tetapi di saat yang sama, matanya terus menatap Luna Pendragon.Dari sudut pandang mereka, Luna Pendragon bagaikan peti harta karun berjalan!Kepala Keluarga Foxcroft mengira akan bertemu banyak tokoh kuat dalam perjalanan untuk menangkap Luna Pendragon ini. Lagipula, ini adalah misi yang dikeluarkan oleh kepala Keluarga Celestedragon, jadi kemungkinan besar Luna akan menjadi orang yang sulit dihadapi.Namun, dia tidak menyangka Luna Pendragon ternyata adalah seorang kultivator tahap awal Ranah Supreme Emperor. Jika dia tahu ini akan terjadi, kelima belas kultivator itu tidak perlu datang. Hanya dirinya sendiri saja sudah cukup.Keluarga Foxcroft adalah salah satu keluarga yang berafiliasi dengan Henry Celestedragon. Para Kultivator dalam keluarga itu dianggap sebagai pengawal pribadi Henry Celestedragon. Sering kali, hanya Kultivator Ranah






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments