Pembalasan Tuan Muda Terkuat

Pembalasan Tuan Muda Terkuat

last updateLast Updated : 2025-06-01
By:  RianoirUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
97 ratings. 97 reviews
1474Chapters
477.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kedua Orang Tua Ryan Pendragon dibunuh pada saat jamuan makan besar demi melindungi seorang gadis kecil. Sebelum Ibunya terbunuh, Ryan terlebih dahulu dibuang olehnya ke sungai, agar bisa lolos dari tragedi ini. Semua orang mengira Ryan telah mati. Namun, lima tahun kemudian, ia kembali dan akan membalas semua orang yang terlibat dalam jamuan makan tersebut. Ryan mengangkat kepalanya, tatapannya setajam elang yang mengawasi mangsanya. "Kota Golden River!" gumamnya pelan, suaranya penuh tekad. "Aku, Ryan Pendragon, telah kembali!" Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. "Kali ini, aku bersumpah, aku akan membuat semua orang yang terlibat tragedi ini membayar jutaan kali lipat!"

View More

Chapter 1

Bab 1 - Tragedi

Suara pekikan kecil terdengar diikuti oleh suara dentingan piring yang jatuh, membuat suasana pesta menjadi hening.

Ryan Pendragon menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis kecil, mungkin berusia sekitar 10 tahun, berdiri kaku dengan wajah pucat. 

Di depannya, seorang pria tinggi besar dengan mata tajam berdiri menjulang, jasnya yang mahal kini bernoda makanan yang tumpah.

"Ma-maafkan saya, Tuan," gadis kecil itu terbata-bata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

Pria itu menatap gadis kecil tersebut dengan tatapan dingin yang menusuk. Tangannya terkepal erat, dan Ryan bisa melihat urat-urat di lehernya menegang karena menahan amarah.

Melihat situasi yang semakin tegang, Ayah Ryan–William Pendragon bergegas menghampiri mereka. Ia berlutut di samping gadis kecil itu, mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya.

"Tidak apa-apa, Nak. Itu hanya kecelakaan," ujar William lembut sambil mencoba membersihkan noda di sepatu gadis itu. Kemudian ia berdiri dan menghadap pria yang terlihat marah itu. "Master Lucas, saya William Pendragon. Mohon maaf atas insiden ini. Biarkan saya membantu membersihkan jas Anda."

Namun, kebaikan William rupanya tidak diapresiasi. Master Lucas menatap William dengan pandangan merendahkan.

"Apa yang kau lakukan?!" bentaknya pada William. "Kau pikir sapu tanganmu yang murahan itu bisa membersihkan jas mahalku?!"

William tersentak, "Maaf, saya hanya bermaksud membantu. Mungkin kita bisa—"

PLAK!

Suara tamparan itu menggema di seluruh ruangan. William terhuyung, pipinya memerah akibat pukulan pria itu.

Ryan membeku. Matanya melebar menyaksikan adegan di depannya. Ia ingin berlari, ingin menyelamatkan ayahnya, tapi kakinya seolah terpaku di lantai.

"Kau pikir kau siapa?!" teriak pria itu lagi. "Berani-beraninya kau menyentuhku dengan sapu tangan kotormu!"

William mencoba menjelaskan, "Tuan, saya hanya bermaksud membantu. Ini hanya kecelakaan kecil dan—"

"DIAM!" Pria itu semakin murka. Tangannya bergerak cepat, mencengkeram kerah William. "Kau tidak tahu siapa aku? Aku bisa menghancurkanmu dan seluruh keluargamu dalam sekejap!"

Ruangan itu mendadak sunyi. Tak ada yang berani bersuara, apalagi bergerak untuk membantu William. 

Ryan akhirnya berhasil menggerakkan kakinya. Ia berlari mendekati kerumunan, berusaha menembus para tamu yang menonton kejadian itu dengan wajah pucat.

"Ayah!" teriaknya.

Namun sebelum Ryan bisa mencapai ayahnya, sesuatu yang mengerikan terjadi.

Master Lucas, dengan gerakan yang sangat cepat, menebas leher William Pendragon dengan tangan kosongnya. Seketika itu, kepala William menggelinding, diikuti robohnya tubuh William ke lantai.

"TIDAK!" Ryan berteriak histeris. Air mata mengalir deras di pipinya saat ia melihat ayahnya roboh ke lantai, darah mengalir deras dari lehernya.

Orang-orang mulai berteriak panik. Beberapa wanita pingsan menyaksikan kejadian berdarah itu. 

Namun tak seorang pun berani mendekati William yang telah tewas, ataupun menghentikan pria yang baru saja membunuhnya.

Ryan berlutut di samping tubuh ayahnya, tangannya gemetar memeluk potongan kepala William. "Ayah ... Ayah!"

Ryan meraung, matanya liar mencari-cari bantuan. Ia melihat wajah-wajah familiar di antara kerumunan. 

Orang-orang yang dulu selalu memuji keluarga Pendragon, teman-teman lama ayahnya, bahkan pamannya sendiri.

Tapi tak seorang pun bergerak. Mereka hanya berdiri diam, wajah mereka campuran antara ketakutan dan ... penghinaan? Seakan akhir seperti ini sudah sepantasnya diterima oleh keluarga Ryan!

Amarah membakar dada Ryan. Dengan gerakan cepat, ia meraih pisau makan dari meja terdekat dan menyerbu ke arah pembunuh ayahnya.

"KUBUNUH KAU!" teriaknya, mengayunkan pisau itu sekuat tenaga.

Namun pria itu terlalu kuat. Dengan satu tangan, ia menangkap pergelangan tangan Ryan, menghentikan serangannya dengan mudah.

Ryan menatap mata pria itu. Dingin, tanpa emosi. Seolah membunuh seseorang di depan umum adalah hal biasa baginya.

"Keluarga Pendragon dari Golden River, ya?" Pria itu berkata, suaranya sedingin es. "Kau pikir kau siapa? Bahkan jika kau adalah keluarga yang berada di posisi paling atas, aku tetap bisa membunuhmu dengan menjentikkan jariku!"

Ia melempar Ryan ke lantai dengan kasar. "Dan kau, dasar sampah tak berarti, kudengar kau terkenal di daerah ini karena tidak berguna. Haha, dan kau ingin membunuhku? Bahkan jika aku memberimu seratus tahun, kau tetap tidak berguna!"

Ryan tergeletak di lantai, tubuhnya gemetar karena shock dan amarah. Ia ingin bangkit, ingin membalas, tapi tubuhnya seolah kehilangan seluruh kekuatannya.

Tiba-tiba, seseorang menarik lengannya dengan kuat. Ryan menoleh, melihat ibunya, Eleanor, dengan wajah pucat dan berlinang air mata.

"Ibu?" bisiknya bingung.

Tanpa berkata apa-apa, Eleanor mendorong Ryan sekuat tenaga ke arah jendela besar yang mengarah ke Sungai Emas di belakang Paviliun Riverside.

PRANG!

Kaca jendela itu pecah, dan Ryan merasakan tubuhnya melayang di udara sebelum akhirnya tercebur ke dalam air sungai yang dingin.

Sebelum kesadarannya menghilang, Ryan melihat ibunya berlari ke arah pria pembunuh itu, wajahnya penuh tekad ... dan keputusasaan.

Air sungai yang deras menarik tubuh Ryan, menghanyutkannya entah kemana. Pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. Mengapa semua ini terjadi? Mengapa tidak ada yang membantu? Mengapa ibunya mendorongnya?

Dan yang paling penting ... apa yang akan terjadi padanya sekarang?

Entah sudah berapa lama Ryan hanyut, ia tidak dapat menghitungnya. Ketika kesadarannya mulai berangsur menghilang, Ryan merasakan sebuah tangan kuat menariknya ke permukaan. Samar-samar, ia melihat wajah seorang pria tua sebelum semuanya menjadi gelap.

*Lima tahun kemudian*

Angin dingin berhembus kencang di puncak Gunung Langit Biru. Di sebuah gua yang tersembunyi, seorang pemuda berdiri tegak, matanya terpejam dengan konsentrasi mendalam.

"Fokus, Ryan!" Suara serak seorang pria tua terdengar. "Rasakan aliran energi di sekitarmu. Biarkan Teknik Matahari Surgawi mengalir dalam meridianmu!"

Ryan Pendragon membuka matanya. Cahaya keemasan berpendar dari tubuhnya, menerangi seluruh gua. 

Dengan satu gerakan tangan, batu-batu besar di sekitarnya terangkat ke udara, melayang seolah tak memiliki bobot.

Pria tua itu tersenyum puas. "Bagus. Kau sudah siap."

Ryan menurunkan batu-batu itu kembali ke tempatnya. Ia berbalik, menatap pria yang telah menjadi gurunya selama lima tahun terakhir.

"Guru," katanya dengan suara dalam. "Apakah ini saatnya?"

Sang guru mengangguk pelan. "Ya, muridku. Kau telah menguasai Teknik Matahari Surgawi dan rahasia alkimia tingkat tinggi. Kini saatnya kau kembali dan menghadapi takdirmu."

Ryan mengepalkan tangannya. Bayangan masa lalu berkelebat di benaknya. Ayahnya yang terbunuh, ibunya yang mengorbankan diri, dan pria itu ... pria yang telah menghancurkan segalanya.

"Akhirnya," ucap Ryan, matanya berkilat penuh tekad, "dendam ini bisa kubalaskan."

Sang guru meletakkan tangannya di bahu Ryan. "Ingat apa yang telah kuajarkan padamu, Ryan. Kekuatan sejati bukan hanya tentang membalas dendam. Tapi tentang keadilan dan melindungi yang lemah."

Ryan mengangguk. Ia telah berubah. Bukan lagi pemuda lemah yang hanya bisa menangis saat melihat ayahnya dibunuh. Kini ia adalah seorang kultivator, sekaligus alkemis yang kuat, menguasai teknik yang bahkan tidak pernah dibayangkan oleh kebanyakan orang.

Saat fajar menyingsing, Ryan Pendragon melangkah keluar dari gua, meninggalkan kehidupannya selama lima tahun terakhir. Matanya menatap jauh ke cakrawala, ke arah kota Golden River yang tersembunyi di balik awan.

"Golden River," bisiknya. "Aku sudah kembali."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
91%(88)
9
1%(1)
8
3%(3)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
1%(1)
3
2%(2)
2
2%(2)
1
0%(0)
9.6 / 10.0
97 ratings · 97 reviews
Write a review
user avatar
Hamfa Merman
Kisah seorang anak yang dikucilkan menjadi seorang Pendekar hebat bergelar Kaisar hanya di novel berjudul PENDEKAR KAISAR RASKAR. Dijamin seru, menegangkan, dan baku hantam serta adu mulut pun ada. Silahkan dicek ya, he-he-he!
2025-06-01 10:42:53
0
user avatar
Heru Wika
sangat rekomendasi
2025-05-29 10:44:50
1
user avatar
Chian May
sudah 1400 bab dan itu artinya tinggal 100 bab lagi tamat penantian yg berujung menyedihkan...
2025-05-21 00:49:09
1
user avatar
SARIPIN
mantaffff.. ....
2025-05-05 19:37:30
1
user avatar
Fauzal Azim
mantui ceritanya, lanjuuuuutt.
2025-05-04 11:32:48
1
user avatar
Zakia Irfak
mantap ceritanya
2025-04-30 20:43:40
1
user avatar
Budi hermawan mbal
jooss ssssssssss
2025-04-29 15:54:19
1
user avatar
Budi Hermawan
joosssfsssssssss
2025-04-18 10:22:00
2
user avatar
Rianoir
Jika ada yang tidak bisa baca lompat bab, itu karena fitur dari aplikasi Good Novel, bukan dari novel ini. Tolong jangan beri bintang 1 karena masalah ini. Ini juga bukan kemauan othor dan othor tidak bisa mengaturnya. Kalian bisa protes ke CS Good Novel. Terima Kasih.
2025-04-12 21:47:53
5
user avatar
O̶̳̿b̶̳̿e̶̳̿t̶̳̿ Z
bagus buat temen sewaktu mau tidur
2025-04-10 20:38:27
1
user avatar
rayhan
coba lebihin bab y kek hitung2 buat lebaran
2025-04-01 12:30:30
0
user avatar
Chian May
dulu sempat bertanya cman lpa sdah djwab ap blum crita ini fiksi ap fakta kak pnasaran aj
2025-04-01 10:38:03
1
user avatar
Zakia Irfak
mantap.. petualangan Etan pendragon
2025-03-21 14:29:11
1
user avatar
wayan pios
update babnya sedikit dan lambat
2025-03-14 17:32:35
1
user avatar
Bambang Setiaji
izin bertanya thor apakah pembalasan tuan muda terkuat ini masuk katagori cerpen,soal y saya mau berlanganan untu yang cerpen
2025-03-13 02:18:38
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
1474 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status