Share

BAB 103

Harmen sendiri sudah tidak berdaya, dia hanya terkulai tidak berdaya dengan satu tangannya masih kupegangi. Melihat lawanku yang sudah takluk, membuatku semakin bersemangat untuk menyiksanya. Aku seperti menemukan kesenangan tersendiri dengan menyiksanya.

Kraaakkkk

"Aaarrgggkkkk.." tangan kanannya kupatahnya, bahkan sampai langsung terlepas dan putus dari sendinya, tampak darah segar langsung menyembur dari lengannya yang putus dan membasahi tubuhku.

"aaaaaaaa..." aku mendengar orang-orang menjerit tertahan. Loh, kenapa mereka seperti takut melihatku ?

Aku melihat kesekelilingku, tidak adalagi pertarungan. Semuanya jadi terhenti dan malah memperhatikanku. Namun aku belum puas sampai disini, aku ingin darah lebih banyak lagi.

Baaarrkkkkk

Aku menghantam kaki Harmen, sehingga tulang kakinya langsung terlipat ke atas.

Braaakkkkk

Sama seperti tangannya, aku langsung menarik kuat ujung kakinya keatas, sehingga terlepas dari sendinya. Melihat darah mengucur semakin banyak membasahi lantai da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status