Share

BAB 225

Imah menatap curiga pada kedekatan Awan dan gadis cantik didepan itu. Tapi untuk mengatakan sedekat apa hubungan mereka, Imah juga tidak berani.

Melihat Imah menatap Neo, Awan berkata "Itu Neo, temanku."

"Iya, Mas." Kata Imah, lalu mengangguk sopan ke arah Neo.

Bertepatan saat itu, HP Awan bergetar. Ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenalnya.

Kening Awan sedikit berkerut, Ia merasakan ada firasat yang tidak baik jika ia menjawab panggilan telepon tersebut. Tapi, Ia merasa tidak bisa mengabaikan panggilan itu begitu saja.

"Halo?"

"..."

Ekspresi Awan berubah menjadi dingin begitu bicara dengan si penelponnya.

Neo mendekat ke arahnya, karena merasa ada yang tidak beres dan menganggu tuannya.

"Jangan macam-macam atau Aku akan menghancurkan dirimu bahkan seluruh keluargamu." Ujar Awan geram.

Neo menduga seseorang tersebut pasti sedang mengancam tuannya atau sengaja mencari gara-gara. Apapun itu, Neo bersiap untuk menghancurkannya. Dia tidak akan membiarkan siapapun berani untuk m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status