Share

Ciuman Marathon Di Depan Pagar

"Ohh, ternyata Nak William yang antar Emmy pulang! Nenek cemas kok sampai petang belum juga sampai ke rumah. Mari masuk dulu, mau Nenek buatin teh hangat ya?" sambut Nenek Dahlia begitu ramah di teras depan rumah kuno bermodel sederhana itu.

Tentunya William tidak menolak kebaikan hati perempuan tua yang menjadi wali pengasuh pacarnya sejak kecil. Pria itu duduk di sofa ruang tengah setelah membantu Mang Ali menurunkan tas-tas belanjaan Emmy dari berbagai outlet di mall tadi.

Kakek Hasan yang baru keluar dari kamar tidurnya mendengar suara istrinya mengobrol pun mengerutkan kening. "Ini tas-tas isinya apa? Kok banyak banget, punya siapa?" cecar pria tua berambut putih itu kepada Emmy.

"Ini isinya; baju, sepatu, dan tas, Kek. Semua yang beli tuh Kak William, tapi bukan Emmy lho yang minta!" terang Emmy kuatir sang kakek akan salah paham.

Mereka berempat pun duduk bersama sambil minum teh di ruang tengah. William pun menjelaskan, "Saya memang sengaja belikan untuk Emmy, Kek. Pakaian ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status