Share

Bab 109. Terlalu Keras

Author: Rich Mama
last update Last Updated: 2025-01-16 12:25:37
Napas Naura memburu, dadanya naik-turun dengan ritme yang menyakitkan. Pandangannya semakin kabur, tetapi ia menolak menyerah. Tetesan keringat mengalir di pelipisnya, bercampur dengan rasa takut yang menyelimuti setiap inci tubuhnya.

Suara Riko semakin dekat, tetapi ia tidak peduli. Ia harus bertahan, harus terus berlari.

Tangannya meraih dinding untuk menjaga keseimbangan, kuku-kukunya meninggalkan bekas goresan saat ia mencoba bertahan dari rasa pusing yang menyerang.

โ€œNaura!โ€ Suara Riko terdengar marah dan semakin dekat.

Naura menggigit bibirnya lebih keras lagi. Saat ia mencapai pintu lain di lantai bawah, ia membukanya dengan paksa, melompat ke luar dan terjatuh ke lantai yang dingin. Ia merasakan lututnya tergores, tetapi ia segera bangkit lagi, memaksa kakinya bergerak.

Riko keluar dari pintu tangga, matanya liar mencari mangsanya. Naura melihat ke sekeliling, mencari tempat untuk bersembunyi atau jalan keluar yang lain.

Langkah kaki Riko terdengar semakin keras, suara na
Rich Mama

(โ -โ _โ -โ ย โ )โ ๏พ‰โ โŒ’โ โ”ซโ ย โ โ”ปโ ย โ โ”ฃโ ย โ โ”ณ

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 110. Kehangatan

    Reval membeku sesaat, matanya menatap penuh pertanyaan, tetapi tangannya segera menggenggam lebih erat jemari Naura, menariknya dengan lembut namun penuh ketegasan. โ€œNaura, fokus. Kita harus keluar dari sini.โ€ Wanita itu mulai terhuyung, tetapi Reval meraih pinggangnya, menopang tubuhnya yang lemah namun penuh energi yang membingungkan. Ia menuntun Naura dengan cepat ke luar ruangan, bertekad membawanya ke rumah sakit sebelum keadaan menjadi semakin buruk. Saat Reval membuka pintu mobil dan membantunya masuk, Naura terengah-engah, tubuhnya gemetar hebat. Duduk di kursi depan dengan napas yang tersengal, ia menggigit bibir bawahnya, matanya yang kabur dari hasrat dan kepanikan tertuju lurus ke arah Reval yang baru saja duduk di sampingnya. โ€œNaura, bertahanlah โ€ฆ kita akan sampai di rumah sakit sebentar lagi,โ€ suara Reval penuh kepanikan, tetapi jemarinya tetap kuat saat menyentuh pundak Naura, berusaha menenangkan gejolak di tubuh wanita itu. Namun, Naura sudah tidak lagi mend

    Last Updated : 2025-01-17
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 111. Menjagamu

    Sinar matahari yang hangat menembus celah-celah tirai kamar hotel, namun suasana di dalam ruangan tetap dingin. Naura duduk di tepi tempat tidur dengan kepala tertunduk. Ujung jarinya terus-menerus meremas sudut selimut, seolah ingin menenangkannya dari badai perasaan yang berkecamuk dalam dadanya. Tatapan matanya kosong, tetapi keningnya berkerut, menunjukkan gelombang pikiran yang tak beraturan. Reval berdiri di dekat meja, memandang ke luar jendela dengan rahangnya yang mengeras. Suara kota yang mulai bergeliat terdengar sayup-sayup, namun tidak cukup untuk memecah kesunyian di antara mereka. Ia memijit pelipisnya, menahan amarah yang mendidih dalam dada. โ€œPak Reval ....โ€ suara Naura terdengar lirih, hampir seperti bisikan yang diterbangkan angin. โ€œMaafkan saya.โ€ Reval menoleh perlahan. Sorot matanya tajam, penuh dengan sesuatu yang tak terucapkan. โ€œUntuk apa?โ€ Naura mengangkat wajahnya, matanya berkabut. Ia menggigit bibir bawahnya hingga pucat sebelum akhirnya menjawab,

    Last Updated : 2025-01-18
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 112. Menuju Hotel

    Nada suaranya datar, tetapi Naura menangkap sesuatu yang lain. Sesuatu yang disembunyikannya dengan hati-hati. Emosi yang terpendam, entah amarah, entah sesuatu yang lebih dalam lagi. Pernyataan itu menusuk Naura. Ia menggigit bibir bawahnya, rasa hangat mulai menyeruak di balik kelopak matanya. Mengapa Reval bertindak seperti itu? Ia tampak begitu peduli padanya. Sorot matanya saat melihat Naura dalam bahaya, nada khawatir di suaranya ketika menolongnya, bahkan kemarahan yang jelas ia rasakan saat menyebut nama Riko. Semua itu bukan sikap seseorang yang hanya peduli secara sepintas. Tetapi sekarang? Sekarang dia menyuruhnya kembali kepada Dion, seolah-olah yang mereka alami tidak berarti apa-apa. Naura memalingkan wajah, bahunya turun, hatinya terasa berdenyut nyeri. โ€œApakah aku hanya beban untuk semua orang? Apakah semua perhatian yang aku terima hanyalah sebuah kebohongan?โ€ Namun, sebelum ia bisa memutuskan untuk berbicara atau tetap diam, Reval melangkah mendekat. Langkahn

    Last Updated : 2025-01-18
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 113. Masalah Besar

    Reval mendesah kasar, meninju setir dengan frustrasi. Lampu lalu lintas berubah hijau, klakson dari kendaraan di belakang mulai berbunyi keras, memaksa mobil untuk bergerak. Dengan gerakan tajam, ia menepikan mobil ke sisi jalan, memutar balik secepat mungkin sebelum kehilangan jejak Naura. Sementara itu, langkah Naura terasa seperti berlomba dengan detak jantungnya. Napasnya memburu, dadanya naik turun seiring rasa takut dan harapan yang bercampur aduk di benaknya. Matanya terus mencari-cari sosok yang tadi dilihatnya. โ€œMas Dion ... itu pasti dia. Aku tidak mungkin salah.โ€ Pintu hotel berputar dengan halus ketika ia mendorongnya masuk. Udara di dalam terasa hangat dan penuh dengan aroma parfum mahal. Lantai marmer memantulkan cahaya lampu gantung yang megah di atasnya, tetapi semua kemewahan itu tidak berarti apa-apa baginya. Naura hanya melihat satu hal. Punggung tegap dengan jas hitam yang kini berbelok di ujung lorong bersama seorang wanita cantik. Ia mempercepat langkah

    Last Updated : 2025-01-18
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 114. Sakit

    โ€œTerima kasih,โ€ kata Reval, suaranya tetap tenang tetapi penuh penghargaan. โ€œKami tidak akan membuat keributan.โ€ Naura, yang mendengarkan percakapan itu dengan jantung berdebar-debar, hampir tidak bisa mempercayai apa yang baru saja terjadi. Matanya memandang Reval dengan penuh rasa campur aduk. Antara kekaguman dan kebingungan yang sulit dijelaskan. Ketika mereka berbalik menuju lift, Reval menempatkan tangan di punggung Naura, membimbingnya dengan tenang tetapi mantap. โ€œMari kita selesaikan ini dengan kepala dingin,โ€ bisiknya, lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada Naura. Tetapi di dalam hatinya, badai mulai mengamuk. Langkah Naura semakin cepat saat ia menuju kamar 307. Derap sepatunya menggema di lorong yang sepi, membuat udara di sekitarnya terasa semakin berat. Jantungnya berdetak seperti genderang perang, menghantam keras di dalam dadanya, menciptakan denyut rasa sakit yang tak tertahankan. Ketika sampai di depan pintu kamar, tangannya yang gemetar terulur, hend

    Last Updated : 2025-01-18
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 115. Pergi ...,

    Tanpa berkata apa-apa lagi, Reval melangkah cepat menuju kamar yang ditempati Dion. Wajahnya mengeras, matanya menyala penuh kemarahan. Setiap langkah yang ia ambil terasa seperti ledakan bom waktu, siap menghancurkan siapa pun yang berani melukai Naura. Saat ia membuka pintu dengan kasar, pemandangan Dion yang baru saja mengenakan kemejanya membuat darah Reval mendidih. Dion bahkan tidak tampak terganggu, melainkan berdiri dengan senyum sinis, seolah semuanya hanyalah lelucon. Reval berjalan cepat, mencengkeram kerah kemeja Dion dan membantingnya ke dinding. Tangan Reval yang kuat mencengkeram leher Dion, membuat pria itu terbatuk, mencoba menarik napas. โ€œApa yang kau lakukan padanya?โ€ geram Reval, suaranya rendah tetapi penuh ancaman. โ€œKau pikir aku akan membiarkanmu menghancurkan hidup Naura begitu saja?โ€ Dion tertawa kecil, meski napasnya terengah. โ€œHidupnya? Kau terlalu terlambat, Reval. Naura sudah hancur sejak lama.โ€ Reval mempererat cengkeramannya, matanya menyipi

    Last Updated : 2025-01-19
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 116. Kedinginan

    โ€œAku tidak akan pergi.โ€ Reval semakin mendekat, langkahnya tetap terukur, penuh kehati-hatian. โ€œAku di sini, Naura. Aku di sini untukmu.โ€ โ€œTidak ada yang bisa membantuku.โ€ Suaranya pecah, getir dan penuh rasa sakit. โ€œSemua sudah berakhir.โ€ โ€œBelum.โ€ Reval berdiri hanya beberapa langkah di belakangnya. โ€œSelama aku ada di sini, tidak ada yang akan berakhir. Lihat aku, Naura. Tolong, lihat aku.โ€ Naura terdiam sejenak, tangannya mulai gemetar. Ia ingin mempercayai kata-katanya, tetapi hatinya terlalu remuk untuk merasakan apa pun selain kehancuran. โ€œMas Dion tidak peduli,โ€ lirihnya. โ€œTidak ada yang peduli.โ€ Reval mengepalkan tangan, menahan dorongan untuk mengatakan sesuatu tentang Dion. Ini bukan saatnya untuk membicarakan lelaki itu. โ€œAku peduli.โ€ Suaranya rendah dan penuh ketulusan. โ€œTidak,โ€ Naura tertawa kecil, getir. โ€œKamu hanya merasa kasihan.โ€ โ€œAku peduli,โ€ ulang Reval dengan suara yang lebih tegas. โ€œDan aku di sini. Kamu tidak sendirian.โ€ Ia bergerak perlahan, mendekatinya

    Last Updated : 2025-01-19
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 117. Sangat Lelah

    Dengan tangan yang gemetar, bukan karena ragu, tetapi lebih karena emosi yang membanjiri hatinya, Reval berlutut di depan Naura. Ia menarik ujung handuk dengan lembut, melepaskannya dari bahu Naura. Pakaian yang basah menggantung berat di tubuhnya, membuat dinginnya semakin nyata. โ€œIni mungkin akan sedikit kebesaran, tapi โ€ฆโ€ Reval berhenti sejenak, tangannya bergerak pelan, membuka kancing-kancing kemeja Naura satu per satu. Jemarinya menyentuh kulit yang dingin, membuat hatinya mencelos penuh rasa peduli yang hampir meluap. Naura memejamkan mata, air matanya jatuh perlahan lagi, tetapi ia tidak menolak. Ketika akhirnya kemeja itu terlepas sepenuhnya, Reval menyisihkan rasa gelisah di dadanya. Ia mengambil kaus yang telah disiapkan dan menyelubungkannya ke tubuh Naura, gerakannya penuh perhatian dan tanpa sedikit pun rasa tergesa. Kaus itu terlampau besar, menggantung longgar di bahunya, lengan yang terlalu panjang nyaris menutupi ujung jari-jarinya. Namun, ada sesuatu yang hanga

    Last Updated : 2025-01-19

Latest chapter

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 199. Gelap

    Naura duduk di sudut ruangan, kepalanya bersandar pada dinding kayu yang mulai lapuk. Tangannya masih terikat, tapi ia tak mau menyerah begitu saja. Pikirannya terus berputar mencari celah. Ia harus keluar dari sini sebelum Dion benar-benar menghancurkan segalanya. Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Pintu terbuka, dan pria bertopeng yang tadi datang kembali, kali ini tanpa nampan makanan. โ€œHari ini kau akan dipindahkan,โ€ katanya singkat. Naura menelan ludah. Dipindahkan? Ke mana? Pria itu berjalan mendekat, menarik tali yang mengikat tangannya, lalu menyeretnya berdiri. โ€œAyo.โ€ Naura tahu ia tak bisa melawan dalam kondisi seperti ini. Tapi, jika dia dipindahkan ke tempat yang lebih jauh, peluangnya untuk selamat akan semakin kecil. โ€˜Tuhan, bantu akuโ€ฆโ€™ Saat mereka melewati lorong sempit yang gelap, Naura memperhatikan sekelilingnya. Matanya menangkap sebilah pisau kecil tergeletak di atas meja kayu di sudut ruangan. Tanpa berpikir panjang, ia menjatuhkan tubuhnya

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 198. Istri dan Hartaku

    โ€œPaman Riko?โ€ Reval merasakan amarah membakar seluruh tubuhnya. Ia mengepalkan tangan, nyaris melayangkan pukulan ke wajah Dion, tetapi pria itu dengan santai menjauh, mengangkat ponselnya lebih tinggi. โ€œTenang, Reval. Kalau kau menyentuhku, aku bisa saja menyuruh Riko melakukan sesuatu yang lebih buruk pada Naura,โ€ katanya dengan seringai puas. Reval mengertakkan giginya. โ€œApa yang kau inginkan?โ€ Dion menoleh ke Callista dan tertawa kecil. โ€œGampang. Akui bahwa anak dalam kandungan Callista adalah milikmu, nikahi dia, dan aku akan melepaskan Naura,โ€ katanya santai. Reval mencibir. โ€œMimpi.โ€ Callista mendekat dengan tatapan penuh kemenangan. โ€œReval, kau tahu kau tidak punya pilihan, kan?โ€ ujarnya manja, tangannya berusaha menyentuh dada Reval. Reval menepisnya kasar. โ€œKalian pikir aku bisa percaya pada kalian? Bahkan jika aku menuruti permintaan kalian, tidak ada jaminan Naura akan selamat.โ€ Dion terkekeh. โ€œTentu saja ada jaminannya. Tapi kalau kau membangkangโ€ฆโ€ Ia memutar vide

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 197. Terdengar Jelas

    โ€œSebenarnya ... ini bukan hal yang penting.โ€ Naura tidak tahu harus menjawab apa. โ€œNaura, ada apa? Apapun itu, aku akan mendengarkannya.โ€ Naura menatap Reval, lalu mengambil secarik kertas. โ€œSurat cerai saya sudah resmi. Saya dan Mas Dion โ€ฆ bukan suami-istri lagi.โ€ Reval menatap surat itu. Rasanya seperti beban besar terangkat dari dadanya. Ia merasa lega dan informasi itu adalah sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu olehnya. Bagaimana mungkin Naura mengatakan bahwa itu tidak penting? Namun, ekspresi Naura masih terlihat berat dan seolah sedang dilanda gelisah yang mendalam. โ€œAda apa lagi?โ€ tanya Reval lembut. Naura menggigit bibirnya. โ€œSaya mendengar sesuatu dari Bu Lastri belakangan ini.โ€ Reval mengernyit. โ€œApa?โ€ Naura menghela napas, lalu menatap Reval dalam-dalam. โ€œCallista. Sebenarnya dia tidak benar-benar tinggal di rumah Mas Dion. Waktu itu dia hanya kebetulan ada di sana saat saya mengajukan cerai dan dia sengaja memanas-manasi saya.โ€ Reval menegang. โ€œDan

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 196. Aku di sini untukmu

    Reval berjalan mondar-mandir di koridor rumah sakit. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, sesuatu yang membuatnya merasa tidak tenang. Firasat buruk terus menghantui pikirannya. Ponselnya di saku bergetar. Dengan malas, ia meraihnya dan melihat nama yang tertera di layar. Dahi Reval mengernyit. Setelah beberapa detik ragu, ia akhirnya masuk ke dalam sebuah ruangan. Di sana ia melihat Callista duduk di atas ranjang dengan wajah pucat. Mata wanita itu tampak merah seolah habis menangis. Reval menutup pintu dan berjalan mendekat. โ€œApa yang terjadi? Kenapa kamu yang ada di sini?โ€ Callista menundukkan kepalanya, menggenggam ujung selimut dengan erat. โ€œAku โ€ฆ aku hamil, Reval.โ€ Jantung Reval seperti berhenti berdetak sejenak. Ia menatap Callista dengan tatapan tajam. โ€œApa hubungannya denganku? Lalu di mana Naura? Aku ingin bertemu dengannya.โ€ โ€œTentu saja ada hubungannya denganmu, Reval.โ€ Callista mengangkat kepalanya, menatapnya dengan mata penuh harap. โ€œIni adalah anakmu.โ€ Reval m

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 195. Rumah Sakit?

    Ruang tamu dipenuhi keheningan yang menegangkan. Adelia duduk di sofa dengan tatapan dingin, sementara Reval berdiri di depannya, menatapnya dengan penuh ketegasan. โ€œApa kamu bilang?โ€ suara Adelia meninggi, ekspresi wajahnya menunjukkan ketidaksenangan. Reval menarik napas panjang, berusaha menahan emosinya. โ€œAku ingin mama meminta maaf kepada Naura.โ€ Adelia tertawa kecil, namun tidak ada kehangatan dalam tawanya. โ€œKenapa tiba-tiba kamu meminta hal itu, Reval? Mama tidak merasa punya urusan dengan perempuan itu.โ€ Reval mengepalkan tangan, berusaha tetap tenang. โ€œKarena mama telah menyakitinya.โ€ Adelia menyipitkan mata. โ€œJangan membesar-besarkan masalah, Reval. Lagipula, perempuan itu bukan siapa-siapa bagi mama.โ€ Reval mendekat, menatap ibunya dengan tajam. โ€œBukan siapa-siapa? Dia adalah wanita yang sedang mengandung anakku, Ma!โ€ Adelia terdiam sesaat. Matanya membulat, tapi ia segera menyembunyikan keterkejutannya dengan tawa sinis. โ€œJadi, itu alasan kamu membelanya mati-matian

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 194. Sentuhan Dion

    PLAK! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Dion, meninggalkan jejak kemerahan yang jelas. Kepala pria itu sedikit tergeleng, namun bukan karena sakitnya tamparan itu, melainkan karena keterkejutannya. Callista berdiri di hadapannya dengan mata membelalak, napasnya memburu penuh amarah. โ€œIni semua gara-gara kamu, Dion!โ€ suara Callista menggema di seluruh ruangan. Dion mengusap pipinya yang perih, ekspresinya berubah dingin. โ€œKenapa kamu menamparku, Callista? Kita melakukannya atas dasar suka sama suka.โ€ Callista mendengkus kasar. Ia memeluk tubuhnya sendiri, seakan merasa jijik dengan situasi yang sedang terjadi. โ€œSial! Aku hanya ingin bersenang-senang, bukan mendapatkan ini!โ€ Suaranya bergetar, dan matanya menatap Dion dengan kebencian. Dion menyipitkan mata. โ€œMaksudmu?โ€ โ€œAku hamil, Dion! Aku mengandung anak sialan ini gara-gara kamu!โ€ Callista berteriak frustrasi, tangannya terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Dion terdiam sejenak. Pikirannya berputar cepat, menc

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 193. Menutup Lembaran Lama

    Beberapa minggu telah berlalu. Naura berdiri di depan pintu rumah yang dulu ia tinggali sebagai istri Dion. Pintu rumah itu masih sama seperti terakhir kali Naura melihatnya. Cat cokelat tua yang mulai memudar, gagang pintu berwarna perak yang kini tampak lebih kusam. Namun, bagi Naura, rumah ini sudah kehilangan maknanya sejak lama. Tangannya menggenggam erat amplop cokelat berisi surat cerai. Dalam hati, ia menguatkan dirinya. Ia harus menyelesaikan semuanya. Tidak ada lagi alasan untuk bertahan di dalam pernikahan yang telah hancur sejak lama. Dengan napas panjang, Naura mengetuk pintu. Dadanya berdebar, bukan karena ragu, tetapi karena ia ingin semua ini segera berakhir. Tak butuh waktu lama, suara langkah kaki terdengar dari dalam, lalu pintu terbuka. โ€œNaura!โ€ Suara itu begitu akrab. Hangat. Seakan tidak ada luka yang pernah mengisi kehidupan mereka. Bu Lastri berdiri di ambang pintu dengan mata berbinar, seolah-olah kehadiran Naura adalah sesuatu yang ia rindukan sejak la

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 192. Jadi Milikmu

    Reval menghela napas, lalu menangkup wajah Naura dengan kedua tangannya. โ€œAku mencintaimu, Naura,โ€ ucapnya serius. โ€œAku tidak akan menikahimu hanya karena tanggung jawab. Aku ingin bersamamu karena aku memang menginginkannya. Lebih dari apapun.โ€ Naura menatap mata Reval, mencari kepastian di sana. Dan ia menemukannya. Kejujuran. Ketulusan. Tapi tetap saja... โ€œTidak semudah itu, Pak Reval,โ€ bisiknya. โ€œAda banyak hal yang harus saya pikirkan.โ€ Reval melepaskan tangannya dari wajah Naura, kemudian menghela napas panjang. โ€œLalu berapa lama lagi kamu mau berpikir?โ€ tanya Reval dengan nada frustrasi. Naura menunduk, mengusap perutnya yang masih datar. โ€œApa kamu takut?โ€ tanya Reval lagi. Naura mengangkat wajahnya, menatap Reval dengan mata yang mulai berkaca-kaca. โ€œYa,โ€ jawabnya jujur. Reval terdiam. Naura menghela napas berat, suaranya lirih ketika berkata, โ€œSaya takut mengambil keputusan yang salah. Takut jika perasaan ini hanya sesaat. Takut jika nanti saya justru menyakiti B

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 191. Bertanggung Jawab

    Naura mengangguk cepat. Reval mendesah, lalu melambai pada pelayan. โ€œPesan satu es krim cokelat.โ€ โ€œTunggu, Pak Reval! Saya maunya yang stroberi.โ€ Reval terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. โ€œOke, stroberi.โ€ Tak butuh waktu lama, es krim datang. Naura langsung menyendoknya dengan bahagia, tapi tiba-tiba ia mengernyit. Reval memperhatikan ekspresinya dengan waspada. โ€œKenapa lagi?โ€ Naura menggigit bibirnya. โ€œSepertinya saya ingin yang cokelat.โ€ Reval menatapnya selama beberapa detik sebelum akhirnya tertawa lepas. Naura menatapnya kesal. โ€œBapak kenapa tertawa?โ€ โ€œKamu mulai bertingkah seperti ibu hamil pada umumnya.โ€ Naura mendelik. โ€œSaya memang hamil, kan?โ€ Reval mengangkat bahu dengan senyum lebar. โ€œYa, tapi sekarang kamu benar-benar kelihatan seperti bumil yang sering ngidam aneh-aneh.โ€ Naura mendengkus, tapi diam-diam pipinya merona. Reval memperhatikannya, lalu tanpa sadar mengulurkan tangan dan menyentuh jemari Naura di atas meja. โ€œApa?โ€ tanya Naura bingung. Reval te

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status