๊ณต์œ 

Bab 18. Perhatian

์ž‘๊ฐ€: Rich Mama
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2024-11-30 18:55:34
Naura berbalik dengan cepat. Dion berdiri di ambang pintu dapur, alisnya berkerut dalam. Wajahnya penuh tanya, matanya langsung terarah pada Naura dan Mirna yang tampak bersalah.

โ€œMas Dion ....โ€ Naura tergagap, mencari alasan. Suaranya serak, seperti tertahan oleh beban yang semakin berat. Ia takut jika Dion mendengar semuanya.

โ€œApa yang sedang kalian bicarakan?โ€ tanya Dion lagi.

Naura merasa seluruh tubuhnya kaku. Tangannya yang basah karena keringat menyeka ujung meja dapur. Tentu saja, ia tidak mungkin menjelaskan yang sebenarnya.

โ€œKami hanya membicarakan tentang kesehatan Ibu Lastri, Pak Dion,โ€ jawab Mirna dengan nada tenang.

Dion mengerutkan alis, semakin curiga. โ€œOh, jadi seperti itu?โ€

Naura melirik Mirna dengan panik. Perasaan takut yang menghantui sejak tadi semakin menekan dadanya. Apa yang harus ia katakan? Ia tahu Dion bukan tipe orang yang mudah dibohongi.

โ€œNaura, apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu?โ€ Dion mendekatkan wajahnya. Suaranya tegas, tetapi tidak
Rich Mama

Selamat sore menjelang malam :-) Rakira Dion pergi ke mana ya? ada yang nungguin Pak Reval gak nih??? >,<

| 3
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 19. Di Ruangan sang CEO

    โ€œIbu sudah sarapan, Nyonya,โ€ jawab Bi Mirna sambil tersenyum. โ€œIni bibi mau antarkan jus buat Ibu Lastri.โ€ Naura mengangguk pelan. โ€œTerima kasih ya, Bi. Sudah dibuatkan sarapan juga,โ€ katanya dengan tulus. โ€œSama-sama, Nyonya. Bibi mau ke kamar Ibu Lastri dulu,โ€ ujar Bi Mirna sebelum melangkah pergi membawa nampan berisi jus jeruk itu. Setelah Bi Mirna pergi, Naura kembali duduk di meja makan. Ia melanjutkan makan paginya, tetapi pikiran tentang Dion tidak bisa diabaikannya begitu saja. Ia mengingat-ingat semalam. Tidak ada tanda-tanda bahwa Dion harus pergi pagi-pagi sekali. Semuanya terasa normal. Naura menghela napas panjang, mencoba meyakinkan dirinya bahwa Dion mungkin hanya lupa memberitahu. Namun, rasa gelisah tetap menyelinap di hatinya. Ia mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja, memeriksa apakah ada pesan dari Dion. Tidak ada. โ€œDia terlalu sibuk,โ€ pikir Naura, mencoba memberikan alasan. Tetapi alasan itu tidak membuat hatinya lega. Ia memandang piring nasi goreng d

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-30
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 20. Menginginkan Lebih

    Naura membeku. Ia tak menyangka situasinya akan seperti ini. โ€œSaya โ€ฆ maaf, saya tidak tahu kalau Bapak sedang sibuk.โ€ Naura berdiri dengan gelisah di dekat pintu, tatapannya tertunduk. Ia menyesal telah menerobos masuk tanpa izin. Suasana di ruangan itu begitu mencekam, membuatnya merasa seperti seorang siswa yang sedang dimarahi guru. Ia menelan ludah saat Reval berbicara. โ€œSaya minta maaf. Saya benar-benar tidak tahu,โ€ kata Naura dengan suara pelan, sambil menunduk dalam-dalam. Ia melirik Ervan yang masih berdiri tidak jauh dari meja Reval. Tatapan pria itu sulit ditebak. Seperti campuran antara bingung dan penasaran. Naura menarik napas dalam, mencoba mengumpulkan keberanian untuk segera keluar dari situasi canggung ini. โ€œKalau begitu saya permisi, Pak,โ€ lanjut Naura, suaranya hampir bergetar. Ia melangkah mundur, bersiap meninggalkan ruangan. Namun, suara Reval yang tegas menghentikan langkahnya. โ€œTidak perlu.โ€ Naura membeku. Ia mendongak perlahan, menatap Reval yang kini m

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-12-01
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 21. Tidak Bisa Menahan Diri

    Kalimat itu menghantam Naura seperti gelombang besar yang menghancurkan ketenangannya. Ia membuka matanya perlahan, menatap Reval dengan campuran ketakutan dan kemarahan. Jantung Naura berdetak begitu kencang hingga ia merasa tubuhnya gemetar. โ€œAnda salah,โ€ balas Naura, mencoba menegaskan dirinya meskipun suara itu hampir tidak terdengar. โ€œApa yang Anda pikirkan tidak benar. Saya tidak pernah ...โ€ Reval mengangkat alis, memotong kalimat Naura dengan tatapan yang penuh dominasi. โ€œTidak pernah apa? Menginginkanku?โ€ ia bertanya, nadanya seperti ejekan yang menggores harga diri Naura. Naura merasa wajahnya semakin memanas, tetapi kali ini bukan karena malu. Itu karena amarah. โ€œAnda tidak tahu apa-apa tentang saya, Pak,โ€ ujar Naura dengan suara yang sedikit lebih tegas. โ€œDan apa pun yang Anda pikirkan tentang saya, itu salah.โ€ Ruangan itu hening sejenak. Suasana mencekam yang melingkupi mereka seperti menekan seluruh udara keluar dari paru-paru Naura. Ia ingin pergi, men

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-12-02
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 22. Tidak Akan Melepasmu

    โ€œTidak mungkinkan Pak Reval yang melakukannya?โ€ Naura terduduk lemas di kursinya. Merasa menyesal karena menghabiskan makanan tanpa mencari tahu terlebih dahulu siapa pengirimnya. โ€œBiarlah. Siapa suruh makanan itu ada di meja kerjaku.โ€ Pukul lima sore, Naura merasakan sedikit bosan. Tubuhnya terasa begitu lelah. โ€œMungkin membuat secangkir kopi bisa menenangkan pikiran.โ€ Dengan sisa tenaga yang ada, Naura memilih untuk pergi ke pantry. Langkah-langkah sepatu hak rendah Naura terdengar pelan di sepanjang koridor kantor. Ia membawa minuman favoritnya, berniat untuk sedikit bersantai di pantry sebelum kembali menghadapi tumpukan laporan. Saat memasuki pantry, ia melihat Andi, rekan kerjanya yang ramah, sedang menuangkan air panas ke dalam gelas berisi teh celup. โ€œHai, Mbak Naura!โ€ sapa Andi sambil tersenyum lebar. โ€œLagi nyari inspirasi juga di sini?โ€ Naura tertawa kecil. โ€œBisa dibilang begitu. Istirahat sebentar dari angka-angka yang nggak habis-habis.โ€ Andi mengangguk s

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-12-03
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 23. Pasrah

    Suara detak jam dinding samar-samar terdengar dalam ruangan yang sunyi itu. Naura berdiri di depan meja besar milik Reval dengan tatapan ragu. Pandangannya sesekali teralihkan ke arah pintu, berharap ada alasan untuk pergi, namun kenyataannya tidak semudah itu. Reval menyandarkan tubuhnya di kursi kulit hitam dengan tenang, tetapi matanya menyimpan sorot tajam yang membuat Naura merasa terintimidasi. Wajahnya seperti sedang menimbang sesuatu yang tidak ia ucapkan. โ€œKamu pasti sudah tahu jawabannya, bukan?โ€ Suara Reval terdengar rendah namun tegas, memecah keheningan. Naura mencoba menenangkan dirinya. Napasnya pelan namun terasa berat. โ€œSaya mengerti, Pak. Saya harus siap kapan pun Bapak membutuhkan saya. Termasuk ...โ€ Kata-katanya menggantung di udara. Tenggorokannya terasa kering, sulit baginya untuk melanjutkan kalimat. Ia tahu apa yang diinginkan Reval, namun menyatakannya dengan suara lantang adalah tantangan besar. Sejujurnya, Naura bersyukur karena Reval sempat membiar

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-12-04
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 24. Bohong

    โ€œKalau begitu, kamu boleh pergi,โ€ ujar Reval tiba-tiba, membuat Naura menoleh dengan tatapan terkejut. โ€œPak?โ€ โ€œKamu bilang ingin fokus pada pekerjaanmu, 'kan? Pergilah, dan pastikan kamu tidak membuat kesalahan,โ€ ujar Reval sambil memeriksa dokumen di mejanya. Naura tidak butuh penjelasan lebih lagi meski ia merasa bingung dengan perubahan sikap Reval yang tidak menentu. Wanita itu berdiri dengan hati-hati, takut jika Reval tiba-tiba berubah pikiran. Naura segera melangkah keluar dari ruangan itu, merasa dadanya sesak. Tetapi bahkan ketika pintu tertutup di belakangnya, bayangan tatapan Reval masih menghantuinya. Ada sesuatu tentang pria itu yang membuat Naura merasa terperangkap, seolah ia sedang memainkan permainan yang tidak ia pahami aturannya. Saat Naura kembali ke meja kerjanya, Andi menyapanya dengan senyum ramah. โ€œHei, Mbak Naura. Bos besar ngomongin apa tadi?โ€ Naura tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. โ€œHanya urusan pekerjaan, seperti biasa.โ€

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-12-04
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 25. Milik Dion

    โ€œSendiri?โ€ tanya Dion lagi, nada curiganya membuat Naura merasa semakin tidak nyaman. Naura menggigit bibir, ragu untuk menjawab. โ€œIya. Sendiri,โ€ ujar Naura . Suaranya hampir tak terdengar. Ia berusaha untuk tidak terlihat gugup, tetapi dadanya terasa sesak. Reval yang berdiri tidak jauh darinya mengeluarkan tawa kecil, nyaris seperti ejekan. Naura langsung menoleh tajam. โ€œApakah kamu sudah meminta bantuan? Aku akan ke sana.โ€ โ€œSudah kok, Mas. Mas Dion tidak perlu khawatir.โ€ Sambungan terputus. Naura merasa sedikit takut. Perasaannya mendadak tidak enak. Ia melirik ke arah Reval. Tiba-tiba lift berhenti dengan hentakan kecil yang nyaris membuat Naura kehilangan keseimbangan. Lampu di dalam ruangan sempit itu berkedip sekali sebelum mati total, menyisakan mereka berdua dalam gelap. โ€œAstaga!โ€ Naura menjerit dan refleks bergerak dari posisinya. Naura merapat ke dinding lift, kedua tangannya menggenggam tas dengan erat. Napasnya terdengar lebih cepat dari biasanya. Ia mencob

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-12-04
  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 26. Terluka

    Naura perlahan membuka matanya. Cahaya lampu klinik terasa menyilaukan, membuatnya sedikit menyipitkan pandangan. Hawa dingin dari pendingin ruangan terasa menusuk kulitnya. Kepalanya masih terasa berat, dan tubuhnya lemah seperti kehilangan daya. โ€œMas Dion ....โ€ Naura berteriak kecil. Seolah baru saja terbangun dari mimpi buruknya. Genggaman tangan itu rupanya tidaklah nyata. Nama Dion keluar dari mulutnya disertai dengan desah napas yang lemah. Kepalanya menoleh perlahan, berharap menemukan sosok suaminya yang ia panggil dalam kegelapan. Namun, pandangannya hanya bertemu dengan wajah dingin Reval. Reval duduk di kursi samping ranjang, tangan terlipat di dada, ekspresi datar menghiasi wajahnya. Mata tajamnya menatap Naura tanpa sepatah kata pun. โ€œSuamimu tidak datang, Naura,โ€ ucap Reval, tenang namun penuh penekanan. Hati Naura berdesir, seperti ditusuk ribuan jarum kecil. Ia menatap Reval dengan sorot mata penuh tanya, campuran antara marah dan bingung. โ€œBagaimana mungkin? A

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-12-05

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 199. Gelap

    Naura duduk di sudut ruangan, kepalanya bersandar pada dinding kayu yang mulai lapuk. Tangannya masih terikat, tapi ia tak mau menyerah begitu saja. Pikirannya terus berputar mencari celah. Ia harus keluar dari sini sebelum Dion benar-benar menghancurkan segalanya. Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Pintu terbuka, dan pria bertopeng yang tadi datang kembali, kali ini tanpa nampan makanan. โ€œHari ini kau akan dipindahkan,โ€ katanya singkat. Naura menelan ludah. Dipindahkan? Ke mana? Pria itu berjalan mendekat, menarik tali yang mengikat tangannya, lalu menyeretnya berdiri. โ€œAyo.โ€ Naura tahu ia tak bisa melawan dalam kondisi seperti ini. Tapi, jika dia dipindahkan ke tempat yang lebih jauh, peluangnya untuk selamat akan semakin kecil. โ€˜Tuhan, bantu akuโ€ฆโ€™ Saat mereka melewati lorong sempit yang gelap, Naura memperhatikan sekelilingnya. Matanya menangkap sebilah pisau kecil tergeletak di atas meja kayu di sudut ruangan. Tanpa berpikir panjang, ia menjatuhkan tubuhnya

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 198. Istri dan Hartaku

    โ€œPaman Riko?โ€ Reval merasakan amarah membakar seluruh tubuhnya. Ia mengepalkan tangan, nyaris melayangkan pukulan ke wajah Dion, tetapi pria itu dengan santai menjauh, mengangkat ponselnya lebih tinggi. โ€œTenang, Reval. Kalau kau menyentuhku, aku bisa saja menyuruh Riko melakukan sesuatu yang lebih buruk pada Naura,โ€ katanya dengan seringai puas. Reval mengertakkan giginya. โ€œApa yang kau inginkan?โ€ Dion menoleh ke Callista dan tertawa kecil. โ€œGampang. Akui bahwa anak dalam kandungan Callista adalah milikmu, nikahi dia, dan aku akan melepaskan Naura,โ€ katanya santai. Reval mencibir. โ€œMimpi.โ€ Callista mendekat dengan tatapan penuh kemenangan. โ€œReval, kau tahu kau tidak punya pilihan, kan?โ€ ujarnya manja, tangannya berusaha menyentuh dada Reval. Reval menepisnya kasar. โ€œKalian pikir aku bisa percaya pada kalian? Bahkan jika aku menuruti permintaan kalian, tidak ada jaminan Naura akan selamat.โ€ Dion terkekeh. โ€œTentu saja ada jaminannya. Tapi kalau kau membangkangโ€ฆโ€ Ia memutar vide

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 197. Terdengar Jelas

    โ€œSebenarnya ... ini bukan hal yang penting.โ€ Naura tidak tahu harus menjawab apa. โ€œNaura, ada apa? Apapun itu, aku akan mendengarkannya.โ€ Naura menatap Reval, lalu mengambil secarik kertas. โ€œSurat cerai saya sudah resmi. Saya dan Mas Dion โ€ฆ bukan suami-istri lagi.โ€ Reval menatap surat itu. Rasanya seperti beban besar terangkat dari dadanya. Ia merasa lega dan informasi itu adalah sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu olehnya. Bagaimana mungkin Naura mengatakan bahwa itu tidak penting? Namun, ekspresi Naura masih terlihat berat dan seolah sedang dilanda gelisah yang mendalam. โ€œAda apa lagi?โ€ tanya Reval lembut. Naura menggigit bibirnya. โ€œSaya mendengar sesuatu dari Bu Lastri belakangan ini.โ€ Reval mengernyit. โ€œApa?โ€ Naura menghela napas, lalu menatap Reval dalam-dalam. โ€œCallista. Sebenarnya dia tidak benar-benar tinggal di rumah Mas Dion. Waktu itu dia hanya kebetulan ada di sana saat saya mengajukan cerai dan dia sengaja memanas-manasi saya.โ€ Reval menegang. โ€œDan

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 196. Aku di sini untukmu

    Reval berjalan mondar-mandir di koridor rumah sakit. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, sesuatu yang membuatnya merasa tidak tenang. Firasat buruk terus menghantui pikirannya. Ponselnya di saku bergetar. Dengan malas, ia meraihnya dan melihat nama yang tertera di layar. Dahi Reval mengernyit. Setelah beberapa detik ragu, ia akhirnya masuk ke dalam sebuah ruangan. Di sana ia melihat Callista duduk di atas ranjang dengan wajah pucat. Mata wanita itu tampak merah seolah habis menangis. Reval menutup pintu dan berjalan mendekat. โ€œApa yang terjadi? Kenapa kamu yang ada di sini?โ€ Callista menundukkan kepalanya, menggenggam ujung selimut dengan erat. โ€œAku โ€ฆ aku hamil, Reval.โ€ Jantung Reval seperti berhenti berdetak sejenak. Ia menatap Callista dengan tatapan tajam. โ€œApa hubungannya denganku? Lalu di mana Naura? Aku ingin bertemu dengannya.โ€ โ€œTentu saja ada hubungannya denganmu, Reval.โ€ Callista mengangkat kepalanya, menatapnya dengan mata penuh harap. โ€œIni adalah anakmu.โ€ Reval m

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 195. Rumah Sakit?

    Ruang tamu dipenuhi keheningan yang menegangkan. Adelia duduk di sofa dengan tatapan dingin, sementara Reval berdiri di depannya, menatapnya dengan penuh ketegasan. โ€œApa kamu bilang?โ€ suara Adelia meninggi, ekspresi wajahnya menunjukkan ketidaksenangan. Reval menarik napas panjang, berusaha menahan emosinya. โ€œAku ingin mama meminta maaf kepada Naura.โ€ Adelia tertawa kecil, namun tidak ada kehangatan dalam tawanya. โ€œKenapa tiba-tiba kamu meminta hal itu, Reval? Mama tidak merasa punya urusan dengan perempuan itu.โ€ Reval mengepalkan tangan, berusaha tetap tenang. โ€œKarena mama telah menyakitinya.โ€ Adelia menyipitkan mata. โ€œJangan membesar-besarkan masalah, Reval. Lagipula, perempuan itu bukan siapa-siapa bagi mama.โ€ Reval mendekat, menatap ibunya dengan tajam. โ€œBukan siapa-siapa? Dia adalah wanita yang sedang mengandung anakku, Ma!โ€ Adelia terdiam sesaat. Matanya membulat, tapi ia segera menyembunyikan keterkejutannya dengan tawa sinis. โ€œJadi, itu alasan kamu membelanya mati-matian

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 194. Sentuhan Dion

    PLAK! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Dion, meninggalkan jejak kemerahan yang jelas. Kepala pria itu sedikit tergeleng, namun bukan karena sakitnya tamparan itu, melainkan karena keterkejutannya. Callista berdiri di hadapannya dengan mata membelalak, napasnya memburu penuh amarah. โ€œIni semua gara-gara kamu, Dion!โ€ suara Callista menggema di seluruh ruangan. Dion mengusap pipinya yang perih, ekspresinya berubah dingin. โ€œKenapa kamu menamparku, Callista? Kita melakukannya atas dasar suka sama suka.โ€ Callista mendengkus kasar. Ia memeluk tubuhnya sendiri, seakan merasa jijik dengan situasi yang sedang terjadi. โ€œSial! Aku hanya ingin bersenang-senang, bukan mendapatkan ini!โ€ Suaranya bergetar, dan matanya menatap Dion dengan kebencian. Dion menyipitkan mata. โ€œMaksudmu?โ€ โ€œAku hamil, Dion! Aku mengandung anak sialan ini gara-gara kamu!โ€ Callista berteriak frustrasi, tangannya terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Dion terdiam sejenak. Pikirannya berputar cepat, menc

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 193. Menutup Lembaran Lama

    Beberapa minggu telah berlalu. Naura berdiri di depan pintu rumah yang dulu ia tinggali sebagai istri Dion. Pintu rumah itu masih sama seperti terakhir kali Naura melihatnya. Cat cokelat tua yang mulai memudar, gagang pintu berwarna perak yang kini tampak lebih kusam. Namun, bagi Naura, rumah ini sudah kehilangan maknanya sejak lama. Tangannya menggenggam erat amplop cokelat berisi surat cerai. Dalam hati, ia menguatkan dirinya. Ia harus menyelesaikan semuanya. Tidak ada lagi alasan untuk bertahan di dalam pernikahan yang telah hancur sejak lama. Dengan napas panjang, Naura mengetuk pintu. Dadanya berdebar, bukan karena ragu, tetapi karena ia ingin semua ini segera berakhir. Tak butuh waktu lama, suara langkah kaki terdengar dari dalam, lalu pintu terbuka. โ€œNaura!โ€ Suara itu begitu akrab. Hangat. Seakan tidak ada luka yang pernah mengisi kehidupan mereka. Bu Lastri berdiri di ambang pintu dengan mata berbinar, seolah-olah kehadiran Naura adalah sesuatu yang ia rindukan sejak la

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 192. Jadi Milikmu

    Reval menghela napas, lalu menangkup wajah Naura dengan kedua tangannya. โ€œAku mencintaimu, Naura,โ€ ucapnya serius. โ€œAku tidak akan menikahimu hanya karena tanggung jawab. Aku ingin bersamamu karena aku memang menginginkannya. Lebih dari apapun.โ€ Naura menatap mata Reval, mencari kepastian di sana. Dan ia menemukannya. Kejujuran. Ketulusan. Tapi tetap saja... โ€œTidak semudah itu, Pak Reval,โ€ bisiknya. โ€œAda banyak hal yang harus saya pikirkan.โ€ Reval melepaskan tangannya dari wajah Naura, kemudian menghela napas panjang. โ€œLalu berapa lama lagi kamu mau berpikir?โ€ tanya Reval dengan nada frustrasi. Naura menunduk, mengusap perutnya yang masih datar. โ€œApa kamu takut?โ€ tanya Reval lagi. Naura mengangkat wajahnya, menatap Reval dengan mata yang mulai berkaca-kaca. โ€œYa,โ€ jawabnya jujur. Reval terdiam. Naura menghela napas berat, suaranya lirih ketika berkata, โ€œSaya takut mengambil keputusan yang salah. Takut jika perasaan ini hanya sesaat. Takut jika nanti saya justru menyakiti B

  • Gairah Terlarang: Menjadi Boneka Pemuas sang Presdirย ย ย Bab 191. Bertanggung Jawab

    Naura mengangguk cepat. Reval mendesah, lalu melambai pada pelayan. โ€œPesan satu es krim cokelat.โ€ โ€œTunggu, Pak Reval! Saya maunya yang stroberi.โ€ Reval terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. โ€œOke, stroberi.โ€ Tak butuh waktu lama, es krim datang. Naura langsung menyendoknya dengan bahagia, tapi tiba-tiba ia mengernyit. Reval memperhatikan ekspresinya dengan waspada. โ€œKenapa lagi?โ€ Naura menggigit bibirnya. โ€œSepertinya saya ingin yang cokelat.โ€ Reval menatapnya selama beberapa detik sebelum akhirnya tertawa lepas. Naura menatapnya kesal. โ€œBapak kenapa tertawa?โ€ โ€œKamu mulai bertingkah seperti ibu hamil pada umumnya.โ€ Naura mendelik. โ€œSaya memang hamil, kan?โ€ Reval mengangkat bahu dengan senyum lebar. โ€œYa, tapi sekarang kamu benar-benar kelihatan seperti bumil yang sering ngidam aneh-aneh.โ€ Naura mendengkus, tapi diam-diam pipinya merona. Reval memperhatikannya, lalu tanpa sadar mengulurkan tangan dan menyentuh jemari Naura di atas meja. โ€œApa?โ€ tanya Naura bingung. Reval te

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status