Kubawa Maduku dalam Kesengsaraan

Kubawa Maduku dalam Kesengsaraan

last updateLast Updated : 2025-06-01
By:  Nay AzzikraUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
3 ratings. 3 reviews
48Chapters
2.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Felicia, seorang wanita yang sudah mengorbankan keyakinan dan keluarganya untuk menikah dengan lelaki pilihan, ternyata sang suami terpikat dengan wanita lain. Safira, janda muda yang hidupnya sengsara merasa bahagia ketika bertemu dengan sosok Hanan yang penyayang, harus menelan pahitnya kehidupan lagi karena berstatus sebagai istri simpanan. Hanan, terjebak dalam situasi sulit karena rasa iba pada janda muda. Akibat dari rasa ibanya itu, Hanan terancam kehilangan banyak hal termasuk gelarnya sebagai pengusaha kaya. Bagaimanakah kisah cinta segitiga mereka? Yuk baca cerita ini ....

View More

Chapter 1

Bab 1

Part 1

Foto besar terpajang di dinding. Seorang wanita bermata sipit menggandeng tangan suaminya dan memperhatikan potret keluarga kecil mereka.

“Bagus, ‘kan, Pah?” tanya wainta itu sambil tersenyum dan bergelayut manja di lengan suami.

Sang suami terdiam, tatapannya beralih pada sosok wanita yang baru saja keluar membawa seplastik sampah.

“Kamu tidak suka?” Wanita bermata sipit itu kembali bertanya sambil melepaskan tangan. “Bisa kita turunkan,” lanjutnya lagi dengan wajah masam.

“Ah, tidak! Biarkan saja di sana. Aku suka, hanya saja ....” Ucapannya terhenti dan memandang kembali pada wanita yang membawa sampah hendak dibuang ke depan rumah.

“Terserah kamu bila mau dilepas demi menghargai perasaan dia.” Wanita bermata sipit itu pergi sambil menahan emosi.

“Sampai kapan aku akan diperlakukan seperti pembantu di rumah suamiku sendiri, Mas?” Sosok yang sedari tadi memegang plastik berisi sampah mendekati lelaki yang masih berdiri mematung.

“Maafkan aku tidak bisa membela kamu di hadapan Felicia. Besok-besok, kita buat foto keluarga sendiri ya? Dipajang di kamar kamu.”

Wanita itu mengangguk dan berlalu.

Kubawa Maduku dalam Kesengsaraan

***

Aku Felicia, istri pertama suamiku. Duduk dengan menyilangkan kaki, sambil menatap seorang wanita yang bersimpuh di bawah kursi. Sudah persis seperti nyonya angkuh.

“Tolong, Mbak, ibuku sakit keras, aku butuh uang, Mbak. Aku mohon beri aku bantuan dan titip Nayma karena aku harus ke rumah sakit. Mbak, kita sudah hidup bersama sekian lamanya, apa Mbak tidak punya sedikit rasa iba untukku?” Wanita yang sedang merengek itu bernama safira, dia adalah adik maduku. Ia memohon dengan berurai air mata.

“Jika aku mengatakan tidak, apa yang akan kamu lakukan?” tanyaku sinis.

“Mbak, bukankah aku sudah berulang kali meminta maaf sama Mbak? Mbak, aku sudah menjalani hidup yang penuh penderitaan di rumah ini. Apa Mbak masih akan terus menyiksaku? Jika di dalam poligami seorang suami harus adil, aku sudah menerima ketidak adilan dalam hal apapun, Mbak. Nafkah lahir, nafkah batin dan pengakuan di depan masyarakat, aku sudah mengalah untuk itu, Mbak. Jadi tolong, Mbak Felic, untuk kali ini, aku minta beri aku sedikit uang.”

“Kamu sudah masuk ke dalam kehidupan kami, kamu sudah merusak keutuhan rumah tanggaku dengan Mas Hanan, ini konsekuensi yang harus kamu dapatkan. Karena aku bukan seperti kamu yang miskin tidak punya apapun. Mas Hanan bisa bergaya layaknya orang kaya, itu semua dari aku. Aku bukan istri tua yang bodoh.”

“Mbak, tolong, aku butuh uang.”

“Bukankah ibumu punya asuransi kesehatan? Kenapa butuh uang?”

“Tapi Ibu berada di ruangan yang banyak sekali penghuni orang sakitnya, Mbak. Aku kasihan dan aku tidak tahan bila harus mencium bau keringat.”

“Sombong sekali kamu. Sudah hidup menumpang, masih berlagak.” Aku menjatuhkan lima lembar uang ratusan. “Ini hitung-hitung beramal sama orang miskin. Selebihnya jangan harap aku akan memberi banyak lagi. Kalau tidak mau, aku akan mengeluarkan anakmu dari sekolah yang sekarang.”

“Mbak, kenapa selalu mengancam mengeluarkan Nayma? Kenapa anak kecil yang tidak bersalah selalu dijadikan sasaran, Mbak? Mbak boleh mencaci maki aku, tetapi Nayma, dia tidak tahu apa-apa.” Tangis Safira semakin kencang.

“Apakah dunia kamu akan runtuh jika anakmu keluar dari sekolah elit? Banyak orang yang sekolah di sekolah negeri dan mereka berhasil. Kalau merasa tidak mampu, jangan memaksakan diri. Kenapa ego kamu tinggi sekali sementara kamu di sini hanya hidup menumpang? Jelas aku tidak peduli dengan anak kamu. Dia tidak punya hubungan darah denganku. Kenapa aku harus kasihan?”

“Mbak Felic, Mbak Felic, tolong beri aku uang yang banyak untuk memindah Ibu di kamar yang layak, Mbak. Mbak sudah menyiksa perasaanku selama ini, kenapa masih saja membuat aku menderita.” Safira meraung-raung.

 Aku bangun dan dengan angkuh berjalan menuju dapur dan menuang minum. Meski Safira menderita saat ini, nyatanya itu tidak mampu menyembuhkan luka hati karena harus diduakan dan dihianati oleh suamiku.

Mas Hanan ternyata dari tadi melihat kami dari dapur. Ia menatapku penuh harap.

“Felic ....”

“Boleh, antarkan saja, tapi pakai motor butut kamu semasa muda. Jangan berani-berani menggunakan mobil.”

“Tapi sekarang sedang musim hujan.”

“Dulu kamu biasa hujan-hujanan pakai mantel. Mau jadi orang manja sekarang?” Mas Hanan tidak berkutik.

Lelaki itu menuju ke posisi Safira duduk. Membangunkannya dengan pelan dan menenangkan. Sungguh demi apapun aku merasa sakit melihat itu.

Aku Felicia sudah bersumpah akan membuat hidup maduku dan suamiku menderita. Aku rela menghabiskan waktu setiap hari bersama dengan maduku, demi bisa melihat mereka hidup sengsara

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
widha.87
mkasih upnya mbak Author. Pliss jngan lama2 lagi yaa upnya. Smangat lanjutt... bagus bgt loh ini ceritanya...
2025-05-06 20:01:33
0
default avatar
widha.87
Baru baca & langsung sukaa... sama spt karya2 Mbak Nay yg sbelumnya. Smangat lanjut yaa Author....
2025-01-02 01:29:00
0
user avatar
Butet Palembang
lumayan,tp ada sedikit perubahan alur cerita masa lalu dan masa skrg yg tanpa aba2,sbgsnya dikasih Aba-aba atau tanda biar gak bingung yg baca
2025-01-04 20:12:12
0
48 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status