Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya

Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Oleh:  Rina NovitaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.7
63 Peringkat. 63 Ulasan-ulasan
360Bab
553.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Dengan wajah sok polosmu itu kamu berbohong kalau kamu masih suci! Padahal saat menikah denganku, kamu sudah tidak perawan!” Kehidupan rumah tangga Analea terasa dingin karena Hamid, suaminya, salah paham dan menuduh Analea karena Analea tidak "berdarah" di malam pertama mereka. Ditambah lagi asal usul Analea dianggap tidak jelas dan kurang bermartabat karena merupakan anak angkat dari mantan wanita malam. Hingga akhirnya Analea menemukan suaminya tidur bersama wanita lain. "Aku ingin bercerai!" Tak lagi bisa percaya pada Hamid, Analea menggugat. "Kalau tidak, aku akan sebarkan berita ini di kantormu." "Memangnya orang akan percaya padamu? Semua juga tahu dari mana asalmu! Mereka pasti lebih percaya padaku." Si suami peselingkuh enggan melepaskan Analea yang cantik dan penurut, hingga Analea harus mengatur strategi untuk menuntut Hamid atas perselingkuhannya dan berakhir bekerja di Eternal Group dengan gaji yang fantastis! Namun, ada peristiwa-peristiwa janggal sejak ia menjadi karyawan di Eternal Group. Mengapa Kaisar, presdir Eternal Group, kerap kali membantunya? Siapa sebenarnya Ibu Maira dan apa kaitan beliau dengan masa lalu Analea? Terlebih lagi, mengapa tiba-tiba Fabian, pria matang berusia 39 tahun yang merupakan rekan bisnis Kaisar, menawarkan diri untuk membantu Analea lepas dari suaminya, dengan bayaran Analea harus mau dibawa menemui orang tua Fabian?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Gosip Para Tetangga

"Eh, dengar-dengar si Hamid habis nikah sama istrinya itu jadi jarang pulang ya?”

Langkah Analea terhenti saat mendengar nama suaminya disebut ketika ia ingin keluar membeli sayur. 

Wanita sederhana berusia 24 tahun yang mengenakan daster murahan itu terpaku di balik pintu. Rambut panjangnya yang hitam ia selipkan di balik telinga, ingin mempertajam pendengaran tentang obrolan itu.

"Beneran, Mbak?” Suara lain menyahut. “Tapi nggak heran sih. Aku malah dengar kalau istrinya Hamid itu anak pelacur!" 

Dada Analea semakin sesak mendengar kalimat yang keluar dari mulut para tetangganya itu. Tubuhnya yang tadi tegak, seketika lemas.

"Ih, kalau ibunya pelacur, jangan-jangan anaknya nggak perawan lagi."

Terdengar suara tawa mengejek dari beberapa tetangga lain yang sedang memilih sayuran.

"Wah, kalau gitu kasian Hamid, dong. Dapat istri udah nggak perawan. Duh, mana anaknya Bu Irma itu gantengnya selangit, kerja kantoran pula. Sayang banget malah nikah sama pelacur." 

"Waduh! Jangan-jangan si Hamid jarang pulang karena punya istrinya udah gak rapet," cetus seorang ibu-ibu.

"Oh! Jangan-jangan si Hamid jarang pulang karena sudah punya wanita lain di luar sana," timpal tetangga lainnya, kembali berasumsi.

Tubuh Analea semakin menegang. Tidak hanya menghina ibu angkat yang telah membesarkan dirinya, para tetangga itu juga menjadikan urusan rumah tangga Analea sebagai bahan gunjingan. Di depan rumahnya, pula!

Namun, Analea tidak mungkin marah dan membuat keributan di depan rumah mertuanya ini. Apalagi ia baru tiga minggu tinggal di rumah itu sebagai menantu.

Baru saja, Analea hendak membuka pintu, kembali terdengar suara salah satu tetangganya bicara sedikit pelan, tapi tetap terdengar jelas olehnya.

"Sssttt ... denger-denger nih, katanya mereka tidurnya udah nggak satu kamar, loh!" 

Betapa terkejutnya Analea mendengar ucapan tetanggaanya itu.

"Bagaimana bisa …?" gumam Analea, tidak menyangka. Meskipun kabar tersebut benar, tetapi hal itu tidak seharusnya diketahui oleh para tetangga di sekitar rumahnya.

Sedetik kemudian, wanita berhidung mancung itu menarik napas panjang seraya memejamkan netra bulatnya, menenangkan diri.

Setelah tenang, Analea membuka mata dan melanjutkan langkahnya, menghampiri para tetangga  yang sejak tadi sibuk membicarakannya.

"Selamat pagi, Ibu-Ibu!" sapa Analea dengan senyum manisnya. 

Para tetangga yang tadi membicarakannya spontan terdiam dan terkejut. Ada yang saling colek, ada pula yang saling mencibir dengan lirikan sinis ke arah Analea. Wanita berwajah oval itu pura-pura tidak tahu. Ia tetap berusaha fokus memilih belanjaannya.

"Eeh ..., Mbak Ana. Tumben belanja. Biasanya Bu Irma yang belanja dan masak."

Analea hanya membalas dengan senyuman pertanyaan seorang ibu yang berdiri di sebelahnya. Ada serenteng gelang emas di pergelangan tangan kanannya, terpampang saat ibu itu meraih satu papan tempe di hadapan Analea.

“Iya, Ibu lagi ada urusan, jadi saya yang gantikan,” jawab Analea singkat, membuat para ibu-ibu mengangguk-anggukan kepala penuh arti.

"Ngomong-ngomong, Mas Hamidnya ke mana, Mbak?” Kali ini ibu-ibu di depan Analea bertanya saat Analea hendak membayar belanjaan. Nadanya terdengar menyindir. 

Tampaknya, ibu-ibu satu inilah yang menjadi pemimpin perkumpulan gosip ini. 

“Kok jarang kelihatan, sih? Padahal pengantin baru, loh!" 

"Harusnya tuh, ya. Pengantin baru itu ke mana-mana berdua. Bulan madu, kek. Ini kok yang lakinya malah jarang di rumah." lanjut ibu itu lagi dengan senyuman sinis.

Mendengar ucapan itu, para tetangga yang lainnya menoleh pada Analea yang masih saja tersenyum.

"Suami saya kerja, Bu,” jawab wanita berkulit putih tersebut sembari mengambil belanjaannya. Ia mencoba tetap tampak tenang, meskipun hatinya sudah merasa sangat tidak nyaman.  “Maaf Ibu-ibu, Saya sudah selesai. Pamit masuk dulu!" 

Analea mengangguk ramah, kemudian bergegas masuk ke dalam rumah dengan dada bergemuruh. Air mata telah membendung di kedua kelopak matanya, tetapi alih-alih meloloskan emosinya meskipun tidak ada orang di rumah, wanita itu memilih untuk memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam.

“Tidak. Itu hanya gosip biasa,” gumamnya pada dirinya sendiri. “Itu biasa terjadi.”

Setelah berhasil menenangkan diri, Analea melangkah ke dapur dan mulai memilah bahan belanjaan untuk dimasak hari ini. 

Akan tetapi, tidak dapat ditahan, ucapan-ucapan para tetangganya tadi terngiang di kepala.

Sebenarnya Analea memang menyadari. Sejak menikah tiga minggu yang lalu, sikap Hamid padanya sangat jauh berbeda dibanding masa mereka pacaran. Hamid kini lebih dingin padanya. Suaminya itu juga kerap kali pulang larut malam.

Selama ini Analea berusaha berpikir positif saja. Mungkin suaminya itu sedang banyak pekerjaan di kantor. Namun, setelah mendengar obrolan tetangganya tadi, Analea sempat menduga-duga sesuatu yang tidak ia harapkan.

Apa benar Hamid punya wanita lain? 

Apa benar Hamid mempermasalahkan asal usul Analea? 

Akan tetapi, bukankah sejak awal ia tahu asal Analea dari mana? 

Yang paling utama dan paling mengganggu adalah … dari mana para tetangga itu tahu kalau mereka tidak tidur di kamar yang sama?! 

Wajah Analea mendadak pucat. Rasa khawatir yang amat besar pada pernikahannya mulai menyelimuti hatinya.

"Mas, Aku mau bicara, boleh?" Malam harinya, Analea menghampiri Hamid saat suaminya itu selesai membersihkan diri.

"Aku capek. Mau tidur," sahut Hamid dingin tanpa menoleh pada sang istri . Pria bertubuh gempal itu meraih kaos dan celana pendek yang sudah disediakan oleh Analea di tepi ranjang, lalu memakainya.

Analea merasa dadanya penuh sesak melihat sikap suaminya tersebut.

"Tapi ini penting, Mas. Aku merasa sikap Mas padaku berubah. Kenapa, Mas?" 

Ekspresi Hamid seketika menggelap. "Sudah aku bilang aku capek!" sentaknya. Suara pria berumur 27 tahun itu semakin meninggi. 

"Tapi, Mas–"

"Berisik! Aku mau tidur di kamar tamu aja!" bentak Hamid pada Analea. Ia membuka pintu kamar dan hendak keluar. 

"Tunggu, Mas!” Analea menggenggam lengan Hamid. ”Dengarkan aku dulu. Aku mendengar kabar tidak enak dari tetangga kita. Mereka bilang pernikahan kita bermasalah karena kita tidak akur." 

Langkah Hamid terhenti di ambang pintu. Wajahnya menyeringai. Tatapannya sinis memandang wanita yang belum genap satu bulan ia nikahi.

"Asap tidak akan muncul jika tidak ada api!" ucap Hamid ketus. Ia kibaskan tangan Analea dan berkacak pinggang. Tatapannya makin tajam pada iris mata Analea. Napasnya mulai naik turun.

"Maksud Mas apa?" Wajah Analea tampak bingung. 

"Halah! Jangan pura-pura nggak ngerti kamu!” Hamid mendengus, kemudian menudingkan jarinya ke depan wajah sang istri. 

"Kamu telah membohongiku selama ini!” bentak Hamid geram. Pria berambut keriting itu menunjuk wajah Analea yang tampak nyaris menangis. “Dengan wajah sok polosmu itu kamu berbohong kalau kamu masih suci! Padahal saat menikah denganku, kamu sudah tidak perawan!”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
92%(58)
9
0%(0)
8
2%(1)
7
0%(0)
6
5%(3)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
2%(1)
9.7 / 10.0
63 Peringkat · 63 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Moms Angel
cerita yg menarik
2025-01-11 01:53:32
0
user avatar
Sopiani
bab.tujuhpuluh
2024-11-20 13:54:38
0
user avatar
Fifi Fitriani
ceritanya sangat menarik
2024-10-23 14:18:38
1
user avatar
Tko Batik Anda Tigo
ceritanya buat penasaran, tlg up nya bbrp bab, knp td mlm ga up ?
2024-10-22 17:35:00
1
user avatar
MASRITA TITA
tambh babx dong thor sy nda menggantung ceritax
2024-10-13 18:31:54
0
user avatar
Nurul Yulianti
lebih baik baca saat udah selesai deh. klo pas lg ditulis, udah cma sehari satu bab, satu bab nya jg cuma ulur ulur aja, ga ada intinya yg jelas..
2024-10-06 00:24:48
1
user avatar
Tko Batik Anda Tigo
kok td mlm ga up ? padahal sdg ditunggu, penasaran dg crt berikutnya
2024-10-05 10:23:25
1
default avatar
River Reiner
Gak usah di buat panjang banget sih jadi jenuh bacanya gak kelar2
2024-10-01 17:41:34
1
user avatar
MASRITA TITA
mantap Thor,lanjottt
2024-09-13 10:16:39
0
user avatar
Pudji Shidarwati
ceritanya bikin penasaran
2024-09-11 12:18:21
0
user avatar
Lusyana
ceritanya mebarik
2024-09-02 00:51:42
0
user avatar
Yani S
cerita yg menarik sy suka membacanya..
2024-08-27 14:59:54
0
user avatar
Hasna Abas
Sangat baik janya bikin penasaran
2024-08-25 12:58:42
0
user avatar
Murni Winar
maaf sebaiknya cerita tdk trllu pnjg..jadi malas bacanya.
2024-08-23 14:35:55
0
user avatar
Triana Anggreani
lanjut thor, makin ksni makin menarik
2024-08-18 20:35:52
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
360 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status