Share

46. DEWA PERANG DAN KEMATIANNYA SEBAGAI SENA

Teriakan dari Pawestri Manohara tidak menghentikan aksi pengeroyokan kejam itu. Dengan luka – luka yang diterimanya, Hyang Yuda mulai kehilangan keseimbangannya dan jatuh berlutut dengan darah yang terus mengalir dari tubuhnya. Genggaman pedang milik Hyang Yuda terlepas dan tubuhnya mulai mati rasa. 

Sementara itu. . . Anggara yang sejak tadi mengikuti Pawestri Manohara, kemudian berlari mendekat ke arah Hyang Yuda dan berusaha melindungi Hyang Yuda yang sudah terluka parah dan sekarat. Dengan menggunakan tubuhnya sendiri, Anggara menahan pedang – pedang pasukan Antapura yang kehilangan kendali yang ditujukan ke arah Hyang Yuda dan menggantikan Hyang Yuda menerima luka – luka itu. Sama seperti yang dialami oleh Hyang Yuda, Anggara kemudian jatuh berlutut di hadapannya Tuannya dengan tubuh bersimbah darah. Dalam waktu sekejap, tanah hitam di halaman Antapura basah oleh darah dari Hyang Yuda, Anggara, Ken Sora dan kedua temannya. Awan gelap yang menutupi langit dan a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status