Share

Dinas Bidan tamat

Pagi ini aku tidak masuk kerja karena tiba-tiba badanku demam tinggi. Aku juga sudah minum obat, tapi demamku tidak kunjung reda. Sekarang tubuhku malah menggigil. Wajahku tampak pucat saat kulihat di cermin. Kantung mataku juga mendadak hitam. Segera kubenamkan diri di atas kasur. Semakin lama tubuhku malah menggigil.

"Dinda...," dengan suara serak kupanggil Dinda.

"Iya, Mbak," sahutnya dari luar. Kudengar langkah kakinya mendekat ke kamarku.

"Mbak sakit?" tanya Dinda sambil melongokkan kepala dari balik pintu.

"Iya, Dinda. Kalau kamu nggak keberatan, tolong ambilkan mbak air hangat ya," pintaku sambil menggigil.

"Iya, Mbak. Tunggu ya."

Tak lama kemudian dia muncul kembali dengan membawa segelas air hangat. Aku meraih gelas itu dan menyeruput airnya.

"Mbak sakit apa? Sudah minum obat?" Dinda duduk di sampingku.

"Aku demam, Din. Sudah tadi," kuserahkan kembali gelas itu pada Dinda.

"Semoga lekas sembuh, Mbak," kata Dinda.

Dia lalu ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status