Share

Terancam

'Cinta itu menerima apa adanya.

Omong kosong! Demi cintamu, aku rela menjadi manusia paling egois.'

-----------------------

Alex mengumpat beberapa kali. Dokumen di depannya dibiarkan berserakan di atas meja kerja, konsentrasinya pecah. Dua hari Hanum meninggalkan rumah dan dia sudah tidak sabar lagi. Mudah sebenarnya bagi seorang Alex Bagaspati menemukan keberadaan wanita itu, sayangnya, Hanum lebih cerdik. Dia mematikan ponselnya sehingga pria itu tak mengendus lokasinya.

"Pak, ada yang ingin bertemu,"

Alex berdecak keras, menatap sekretarisnya tajam. "Kau lupa apa yang kuperintahkan?!" ketusnya.

Sang sekretaris menunduk ketakutan. Selalu begitu jika sang Presdir menampakkan taringnya. " M-maaf, Pak. Tapi, dia menyebut nama Buk Hanum. Saya pikir-"

:Siapa namanya?" sambar Alex cepat.

"Adrian Wicaksono," jawab sang Sekretaris.

Seketika wajah Alex mengeras. Kedua tangannya mencengkeram lengan kursi putarnya.

'Mau apa dia ke sini? Apa Hanum bersamanya ...? Ah, tidak! Hanum tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status