Share

Kejujuran Naya

Naya duduk di halaman depan. Menatapi ikan-ikan yang berenang dengan bebas. Sementara Ghiyas sedang menaburkan makanan ikan di atasnya. Naya kemudian melirik suaminya itu.

“Mas enggak berangkat ke RS?” tanya Naya.

“Nanti siang, Sayang. Fely katanya mau datang jam berapa? Mau ngobrol di depan aja?”

“Iya, di sini aja. Tempatnya enak banget. Adem, mana pemandangannya bagus.” Naya tersenyum.

“Kayaknya kamu suka banget sama tempat baru kita ini.” Ghiyas tersenyum menatapi Naya.

“Iya, tapi sayang Naya belum bisa beres-beres.” Naya kemudian menatap ke arah kakinya sendiri.

Ghiyas hanya tersenyum dan kemudian teringat akan keterangan yang Naya berikan saat di rumah sakit. Tentang kecelakaan yang terjadi padanya. Naya hanya mengatakan kalau dia berlari tanpa arah dan tak sadar lari ke arah jalanan. Rasanya dari yang dilihat dari CCTV jalanan, dia melihat lari Naya yang kencang, terkesan seda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status