Share

Kangen Sinar

Karena sudah larut, Sinar lebih memilih untuk berbaring dan menemani anak-anaknya. Ia cukup pusing memikirkan alasan apa yang paling masuk akal memberitahu anak-anaknya tentang tidak ikutnya Bagas ke Jakarta. 

Kalau untuk alasan kerja, Aksara jauh lebih peka dan teliti. Anak laki-laki itu memang selalu tahu apa yang dikerjakan ayahnya saat liburan. Ia tak langsung percaya pada sang bundanya mengenai sibuknya ayahnya di Bandung. 

Melihat Aksara dan Aurora sudah terlelap, Sinar pun pelan-pelan beranjak dari ranjang dan mencoba mencari udara segar. Ternyata ia belum terbiasa berpisah dari Bagas terlepas seperti apa kelakuan suaminya itu. 

"Kenapa belum tidur?" bahu Sinar ditepuk  pelan oleh papanya. Ia merasa sangat bersalah karena rumah tangganya harus hancur dan digulung waktu. 

"Tadi mau tidur, tapi kayaknya enggak bisa, Pa."

Papa-anak itu pun masih saling diam. Sinar tahu betul bagaimana perasaan papanya sekarang, betapa kecewa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status