Cinta Terlarang : Terjerat Pesona Papa Temanku

Cinta Terlarang : Terjerat Pesona Papa Temanku

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-11-03
Oleh:  EYNOngoing
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
5Bab
37Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Meilissa hanya butuh satu hal yang tidak pernah dia miliki selama ini, yaitu kasih sayang seorang ayah. Siapa sangka, Lionel, ayah teman baiknya, memberi segalanya. Tempat tinggal, perhatian dan rasa aman yang selama ini tidak pernah dirasakan oleh dia. Namun perlahan, setiap percakapan dan sentuhan di antara mereka menimbulkan getaran-getaran yang tidak seharusnya ada. Perlindungan berubah menjadi keinginan. Kedekatan berubah menjadi godaan. Lionel dan Meilssa tahu kalau hubungan ini melanggar norma. Mereka menyadari bahwa cinta yang dirasakan tumbuh dalam ketidak nyamanan sosial. Namun hati mereka tidak bisa patuh. Mampukah mereka bertahan dalam cinta terlarang? Atau, kalah karena terlalu banyak yang menghakimi?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 - Om, Kamu Tampan

"Engh... yes... di situ... mmh…."

Suara desahan seorang pria terdengar menembus dinding tipis yang membatasi antara kamar Meilissa dan mamanya.

Tubuh Meilissa menegang. Bunyi decit ranjang yang bergerak secara teratur sangat mengganggu akal sehatnya.

"Aaah, Ron. Di sana... enak sekali… oh...." Desahan seorang wanita menyusul. Itu suara mamanya.

Selanjutnya, desahan dan erangan terdengar bersahutan. Semakin lama semakin kencang dan intens.

Meilissa lekas menyambar headset bluetooth dari atas meja dan menyumpal telinganya dengan benda itu. 

“Dasar tidak tahu malu!” gerutunya jijik. Jemarinya bergetar saat memilih lagu. Detik berikutnya, musik berirama cepat dan menghentak memenuhi telinga gadis itu, menggantikan suara-suara yang membuatnya ingin muntah.

Ini bukan pertama kalinya Meilissa menyaksikan dan mendengarkan hal tidak senonoh macam ini. Ibunya kerap membawa pacar-pacarnya ke rumah dan bercinta seolah mereka adalah pemilik dunia. 

Tapi, tetap saja, Meilissa tidak pernah terbiasa dengan kondisi seperti ini.

“Hhh… kali ini dengan pacarnya yang mana lagi?" lirihnya, campuran marah dan sedih.

Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman, justru bagaikan neraka baginya. 

Gadis itu menengok keluar jendela. ‘Masih sore. Dan mereka melakukannya seakan-akan aku tidak ada,’ batinnya nelangsa.

Meilissa duduk di lantai sambil memeluk dirinya sendiri. Matanya memandangi ponsel yang tergeletak di dekat kakinya, menunggu-nunggu sebuah telepon yang sangat dia harapkan.

Andai saja bisa, dia ingin pergi dari tempat ini.

Penantian itu berakhir saat layar ponselnya menyala. Nama Liora, sahabatnya, tertera di layar.

“Mei! Sopir sudah menuju ke rumah kamu. Okay?” Suara cerita Liora terdengar dari loudspeaker ponsel Meilissa begitu panggilan terhubung.

“Ugh, lamanya. Aku sudah menunggu dari tadi,” keluh Meilissa sambil melihat sekilas petunjuk waktu di layar ponselnya.

Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun sahabatnya. Meilissa tentu turut diundang hadir ke pesta. Tadinya, Meilissa ingin berangkat sendiri. Namun Liora bersikeras meminta sopirnya menjemput Meilissa.

“Lima menit lagi, Mei! Sabar ya,” seru Liora lagi. “Sekarang aku mau pakai gaun dulu. Bye.” Telepon ditutup sepihak. 

Menghela napas, Meilissa mulai menghitung mundur waktu di mana dia bisa kabur sejenak dari suasana yang tidak nyaman ini.

Tak lama, pesan dari sopir Liora masuk, memberitahu bahwa dirinya sudah sampai di depan rumah. 

Meilissa meloncat dari duduknya. Dia menyambar tas kecilnya, lalu keluar kamar. Langkah kakinya bergerak cepat menuju pintu keluar, meninggalkan suara desahan-desahan menjijikkan itu di belakang.

BLAM!

Di depan rumah, sopir sudah menunggu dan langsung membukakan pintu untuknya.

“Terima kasih, Pak.”

Begitu pintu mobil tertutup, Meilissa menghembuskan napas lega. 

Perjalanan menuju rumah Liora tidak membutuhkan waktu lama, tapi cukup untuk mengendorkan urat syaraf Meilissa. 

Tiba di rumah Liora, suasana kontras menyambutnya. Rumah besar nan mewah. Pelayan yang sopan dan ramah. Lalu, sambutan hangat Liora.

“Hey! Ayo cepat. Aku sudah menyiapkan gaun untukmu di kamarku,” ucap Liora, langsung merangkul sahabatnya.

“Wow, cantiknya! Aku sampai tidak mengenalmu,” puji Meilissa spontan sembari mengikuti langkah Liora menuju kamarnya.

“Dia akan membantumu berdandan,” ujar Liora saat mereka sudah sampai di kamar. 

Liora menunjuk seorang wanita muda yang berprofesi sebagai penata rias wajah dan rambut profesional.

Meilissa mengangguk sambil tersenyum canggung.

“Gaunmu ada di ruangan itu.” Liora menunjuk sebuah pintu yang letaknya masih di ruangan yang sama.

“Thanks, Li,” ucap Meilissa terharu. Seharusnya dia datang membawa kado, tapi sebaliknya temannya itu malah menyiapkan segalanya untuknya.

“Eh, Mei! Sebentar. Apa kamu tahu?” Liora mengangkat ponselnya tepat di depan hidung Meilissa.

“Apa?” Meilissa memundurkan kepalanya, ingin melihat apa yang ditunjukkan oleh temannya. Ada sebuah pesan dari cowok yang ditaksir oleh Liora.

“Dia… sebentar lagi datang!” bisik Liora, menutup mulut sambil tertawa pelan.

“Cie… cepat sambut dia. Sampaikan peluk dan cium dariku,” canda Meilissa spontan.

“Hey, dia milikku!” Liora pura-pura marah, “Kamu itu cocoknya sama Om-Om,” celetuknya asal.

Meilissa terkekeh. Tangannya melambai seperti gerakan mengusir. “Pergilah! Ingat! Jangan bermesraan dengannya di hadapanku.”

“Kalau iri, cari jodohmu malam ini.” Liora menjulurkan lidah, lalu pergi sambil tertawa keras. 

Meilissa menggelengkan kepala, ikut tertawa. Candaan semacam itu sudah biasa terlontar di antara dua gadis yang bersahabat itu.

“Silahkan, Nona,” ucap penata rias, mulai mengarahkan Meilissa untuk bersiap.

Sentuhan demi sentuhan disapukan ke wajah polos Meilissa. Rambut digulung supaya bergelombang di ujung. Terakhir, gaun dan sepatu dipakai satu per satu oleh Meilissa.

“Anda cantik sekali, Nona,” puji penata rias, menatap bayangan Meilissa di cermin.

“Terima kasih,” ucap Meilissa, ikut mengagumi dirinya sendiri. Gaun mahal yang menyapu lantai, heels yang nyaman dan tas cantik melekat sempurna di tubuhnya yang langsing.

Setelah penata rias berpamitan, Meilissa kembali mematut diri di depan cermin, kemudian asyik selfie dengan berbagai pose.

Sedang asyik-asyiknya bergaya, suara laki-laki terdengar dari luar kamar.

“Liora? Sayang? Papa udah pulang!”

Deg!

Jantung Meilissa seakan berhenti berdetak mendengar suara bariton yang familiar itu.

“Astaga, Om Lionel!” pekiknya panik, bergegas mengambil tas tangan dan bersiap keluar. 

Tidak ingin bertemu berdua saja dengan Lionel di kamar, Meilissa tergopoh-gopoh berlari keluar, bermaksud kabur karena pasti akan canggung bertemu dengan pria itu tanpa Liora.

Tapi….

“Aah!”

Ujung gaunnya terinjak oleh kakinya sendiri. Pintu terbuka bersamaan dengan tubuhnya yang hilang keseimbangan. Meilissa terhuyung ke depan.

Bruk!

“Aduuh!” lirihnya, saat merasakan tubuh bagian depannya mendarat di atas sesuatu yang keras dan padat.

“Ugh! Kamu ternyata berat juga.”

Meilissa membeku saat mendengar erangan seorang pria di dekat telinganya. Detik itu juga dia menoleh. Matanya membulat, wajahnya tidak sampai sejengkal dari wajah Lionel.

“Oh, ya ampun! Maaf, Om!” seru Meilissa setelah berhasil menguasai diri. Pipinya terasa panas.

Dia berusaha bangun, Lionel juga ikut bangun. Tapi, entah bagaimana, gaunnya lagi-lagi tersangkut ujung heels.

Meilissa kembali terhuyung

“Hati-hati….” Lionel meringis pelan, satu tangan refleks menahan pinggang Meilissa.

Napas Meilissa tersentak saat merasakan lengan kokoh melingkar di pinggangnya, menjaganya supaya tidak terjatuh.

“Om… Lionel…” bisiknya pelan, nyaris tanpa suara. Jantungnya berdebar kencang tak terkendali.

Mereka sudah pernah bertemu beberapa kali saat beliau mengantar Liora ke kampus.

Tapi… mengapa Meilissa baru menyadari pria di hadapannya ini tampan sekali?

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Strawberry
Seru dan deg-degan deketan ama Oom ganteng....yu..ditunggu update-nya...
2025-11-21 13:50:59
1
5 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status