Camden Price's true love, Lynn Gardner, died on my surgery table. Unexpectedly, the malicious Camden chose to protect me from backlash and even proposed to me. He treated me extraordinarily well after we got married. Camden would take me to taste the hottest chili. We would sign up for the most death-defying activities like bungee jumping. When it was late at night, he would take me to the rowdiest and most dangerous bars to drink our hearts away. All this led to me contracting stomach cancer. During my late-stage cancer, I found the diary he left at home. Everything he did with me was what Lynn wanted to do with him. On the last page of his diary, he wrote hatefully, "She deserves to die." I did die. I died after Lynn was found alive. She had faked her death. I died on the day Lynn was marrying another man. You should be happy now, Camden.
View MorePlanet Halation , sebuah planet chivalric yang paling menonjol dibanding planet lainnya. Banyak sumber energi mereka peroleh karena semakin hari warga planet Halation semakin kuat. Tidak ada yang bisa menghancurkan planet tersebut. Tetapi , beberapa waktu lalu peristiwa misterius mulai terjadi yaitu maraknya kasus hilangnya manusia secara tidak logis. Karena peristiwa itu misi rahasia , mission C.S di dirikan oleh raja Azur yang dipimpin oleh Azumi Agata.
Azumi Agata merupakan gadis bermata biru , tinggi , cantik , ramah serta pintar , memiliki kemampuan bisa merasakan peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu atau sering disebut Dejavu. Ia berumur 18 tahun mengambil jurusan wizard. Gadis bermata sedikit sipit layaknya orang Jepang memiliki teman sesama dejavu. Ia bernama Eki.
Eki Kiseki , salah satu teman Azumi sekaligus seorang kakak. Selain memiliki kamampuan Dejavu ia jago dalam bertarung. Lelaki tampan , berkulit putih , gagah , bermata orange , pintar , kuat , tak tertandingi memiliki mindset , "Bertarung untuk mendapatkan keadilan alias Fight for Justice". Ia berumur 19 tahun mengambil jurusan knight.
Hana Kiseki , adik perempuan dari Eki Kiseki. Gadis memiliki raut wajah imut , lemah lembut namun jika sedang marah akan sangat menyeramkan , bermata ungu , berambut pendek , mengenakan jepit berwarna kuning berharap bisa seperti sang kakak yang bisa melakukan apapun. Ia berumur 17 tahun mengambil jurusan archery dengan harapan bisa menjadi ahli strategi yang dapat diandalkan.
Rugby Galen , teman Azumi paling bisa diandalkan. Pria berwajah baby face , berambut kuning , bermata cokelat , sedikit dingin , selalu mengenakan jubah memiliki motto "No Fight No Life". Ia sangat menyukai pertarungan apapun dari fisik sampai kepintaran. Ia berumur 20 tahun mengambil jurusan elemental. Rugby bisa merubah bola matanya sesuai elemen yang ia gunakan.
Universitas Magic and Knights menampung mahasiswa serta mahasiswi yang memiliki motto mengedepankan kepintaran , kemampuan serta kekuatan untuk mempertahankandan melawan penjahat yang ingin mengambil alih tempat tinggal tercinta. Pagi hari berhiaskan awan putih Azumi tengah bersiap-siap menghadapi hari. Kala itu Azumi dan teman sekelasnya sedang berlatih sihir di ruangan khusus . "Magic Lightning!" seru pelajar kemudia gemuruh datang akibat panggilan calon wizard yang akan menggantikan penyihir yang usianya tidak muda lagi. "Kerja bagus!" puji wizard terkenal di kota Halation Light bernama Pogoba Kyle , biasa di panggil Mr. Kyle.
Usai bel istirahat di bunyikan mahasiswa serta mahasiswi bergegas keluar dari ruangan untuk membeli makanan. Berbeda dengan Azumi , ia tidak keluar dari ruangan melainkan memikirkan mimpinya semalam. "Mimpi yang sangat menyeramkan," keluh Azumi dalam hati dalam posisi kedua tangan menutupi wajah caniknya. Tak lama kemudian seorang lelaki melihat seorang gadis di ruangan wizard berinisiatif menghampirinya. Ia adalah Eki , satu-satunya teman Azumi yang memiliki kemampuan Dejavu. "Azumi," panggil lelaki tersebut sontak membuat gadis memperlihatkan wajahnya. "Eki , ada apa?" tanyanya dengan tatapan betanya-tanya. "Apa kamu dejavu lagi?" balas Eki bertanya. "Entahlah , mimpiku sangat menyeramkan. Aku hanya berharap mimpiku tidak terjadi tapi , saat ini perasaanku tidak menentu," jawab gadis berambut panjang mengkespresikan wajah sedih. Lelaki berambut hitam pun menimpali perkataan gadis di hadapannya. "Sepertinya aku memimpikan hal yang sama denganmu semalam". Mendengar pernyataan tersebut Azumi membulatkan matanya lantaran terkejut.
Eki menceritakan bunga tidur semalam sebelum bel masuk berbunyi.
|Flashback|
Di dalam mimpi Eki berada di arena pertarungan melawan phantom dan devil menghilangkan setengah warga Halation Light lalu menghanurkan segalanya secara brutal menggunakan mata kepala sendiri. "Apa yang terjadi!?"pikirnya bertanya-tanya dalam keadaan shock. Dalam sekejap kota hancur tanpa sisa sedangkan ia tidak bisa melakukan apapun. "T-ti-tidak mungkin!"
|Flashback off|
Selesai bercerita bel masuk berbunyi. "Sampai jumpa nanti Azumi ,bye," ucap Eki seraya melambaikan tangannya kemudian melangkahkan kaki keluar ruangan. "Bye...," lirih Azumi mulai lemas setelah mendengar cerita salah satu temannya tanpa lupa membalas lambain tangan.
TENG TENG TENG
Bel berbunyi sebanyak tiga kali pertanda bel pulang. Semua pelajar kembali kerumah masing-masing. Saat Azumi sampai di rumah , ia bersih-bersih , makan lalu ke kamar merebahkan tubuh tingginya secara paksa. "Huft...mungkinkah bunga tidurku akan menjadi mimpi buruk bagi kota ini." kembali bertanya pada diri sendiri kemudian mulai memejamkan matanya.
Di dalam mimpi Azumi lagi dan lagi melihat kejadian menyeramkan yaitu pembunuh berantai yang terjadi secara sadis serta hancurnya planet Halation. "Aaaaaaaaa!" jeritnya terbangun lalu melihat keadaan sekitar. "Fyuh , untung hanya mimpi." sedikit lega walau hati masih cemas disertai khawatir masih melanda. "Apakah bunga tidurku aka terjadi? Semoga saja tidak," sambungnya penuh harap.
Beralih ke kondisi Eki ,lelaki tampan melangkahkan kaki menuju lapangan area kampus untuk menjemput sang adik tercinta . "Kakak!" seru gadis baby face sembari melambaikan tangan. Sang kakak hanya bisa tersenyum kemudian berlari kecil untuk menemui adik perempuannya. "Bagaimana ujianmu?" tanya Eki penasaran. "Aku dapat nilai perfect kak!" girang gadis bernama Hana diakhiri dengan senyuman lebar. "Wah! adik kakak hebat!" puji Eki sambil menepuk kepala sang adik perlahan. "Iya dong. Aku kan mau seperti kakak , bisa melakukan apapun dan ahli dalam segala bidang!" celotehnya dengan mata berbinar-binar menatap panutan hidupnya. Eki hanya merespon senyuman penuh arti. "Mari pulang," pinta sang kakak lalu menggandeng Hana.
Ditengah jalan pulang Hana berhenti melangkahkan kaki sontak Eki juga ikut berhenti seraya melontarkan pertanyaan, "Kenapa berhenti?" herannya memandang gadis dengan tinggi sepundak menatap sebuah gedung tua. "Kak sebaiknya gedung tua itu dihancurkan. Kita harus membicarakan soal ini pada raja Azur," timpal sang adik. "Oke , besok kita bicara sama raja ya," balasnya tidak bisa menolak permintaan adik satu-satunya. Hana menganggukan kepala sebagai pertanda iya.
Selepas kedua kakak beradik pergi , bayangan hitam menyelimuti gedung tersebut dan menjadikan tempat itu sebagai markas phantom yang akan beroperasi pada malam hari. Saat tengah malam suasana mencengkam mulai terjadi. Phantom bermunculan dan menculik setengah warga sekejap mata tanpa terlihat. Keesokan harinya berita urgent disiarkan di TV hingga masuk ke media sosial. Akibat peristiwa ini seluruh sekolah maupun universitas tutup untuk sementara demi melindungi para pelajar agar tidak hilang usai pulang sekolah.
"Berita terkini. Saat ini saya berada di gedung tua dimana menurut informasi warga menghilang saat melalui tempat ini. Tidak bisa dipastikan apakah warga yang menghilang akan kembali dengan selamat ataukah sudah tiada karena dibunuh oleh makhluk misterius. Saya Ririn melaporkan dari tempat kejadian , Terimakasih."
Raja Azur terkejut ketika mendengar berita menyeramkan meninpa kota Halation Light padahal hari-hari sebelumnya tidak pernah terjadi hal mistis seperti ini. "Bagaimana bisa setengah dari wargaku menghilang secara misterius? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku harus mencaritahu masalah ini lebih lanjut," kata raja istana Halation yang terkenal bisa mengendalikan ego saat didatangkan masalah sebesar apapun.
Ditempat yang berbeda , saat Azumi dan Eki mengetahui berita tranding saat ini shock bukan main lantaran mimpi buruk mereka menjadi kenyataan. "APA! T-TI-TIDAK MUNGKIN!"mereka bedua mulai membulatkan mata berusaha tidak mempercayai kabar buruk menimpa kota. "Dejavu....," gumam kedua sahabat dengan suara perlahan.
To be continue.
"I have been feeling worried since the first day I realized I liked Camden. I know that this would be a burden to him. I can't tell him about it. I'll just hide this feeling in my heart."The date was November 26th, 2018."Camden accepted my love confession. Does he really love me? I hope he loves me. I'll love him with all I have too."The date was May 20th, 2019."Camden didn't pick up my calls or return my messages because he was getting engaged. I saw the woman he is in love with. She's so pretty. They look good together. She isn't very healthy, though. I'll do my best for her. Camden would be sad if anything happened to her."The date was July 19th, 2019."Lynn is dead. I did everything according to procedure. I really did my best. Did I kill her because I wasn't skilled enough?""She's gone. Camden is feeling miserable. He cried for such a long time. It hurts me to see him that way.""Why did he propose to me. He doesn't love me, does he? Does he love me?"My whole life
This repeated the first time, second time, and even a third time.The results were the same.This seemed like a repeated message to him.Besides this lifetime, I would never choose him again.Camden failed to put the ring on me in the end. He wiped away his tears while saying, "Don't worry. I'll help you take care of the Gardners.”"I'll take care of everyone who bullied you before."However, he still could not put the ring on me even after making the promise.Camden had no choice but to take off the necklace he was wearing. He hung the ring on it and put the necklace around my neck.After he was done with my funeral arrangements, he placed me at home. The funeral set up was a little scary.Even though I knew it was me inside the coffin, I did not dare get near it.Camden sat next to my body and spoke to me quietly."Didn't you say you wanted to be the most outstanding surgeon at thirty? Why did you suddenly leave just like that?”"It's been a long time since you called me
"Your wife orders a cake from us every year. This is the fifth year she has ordered from us, which is just in time for our bakery's anniversary. This is a little gift from us to you and your wife."The employee took out some mini cakes I had seen in their bakery previously. The box for the cakes was printed with words of blessing. They were meant to show blessings to couples to be together forever.The employee smiled and said, "Your wife used to ask about this cake and said she wished she could be with her husband forever, but our baker had been transferred to another location, and no one else knew how to make this cake. What a coincidence that our baker was transferred back in the fifth year. So, I thought to keep this for her." Camden reached out for the cakes. When he walked out of the bakery, his cell kept buzzing.The police station kept calling him, but he did not pick up.Camden continued eating the cakes one by one.When he finished them, he made another call to the num
I could tell how much he loved Lynn by how badly he was crying.That was when I knew that I could never be more important to him than Lynn. That was why I broke up with him before the surgery.He agreed without hesitation and begged me to save Lynn.I did everything I could the first time I tried to revive her. Lynn managed to live. Camden treated me extremely well then because he thought I saved Lynn out of love for him.However, Camden had forgotten that I loved my career more than him. I respected and loved the medical field.I was saving a patient called Lynn Gardner, not the love of Camden's life.That was when I rejected his well-meaning gestures.I started to distance myself from him.However, something happened during Lynn's surgery, and she was announced to be dead.Camden felt that I had kept my distance and rejected all his well-meaning gestures because I had been preparing to murder Lynn in surgery.He pointed at me and said, "You did this on purpose. I know how m
Camden broke down as he asked several times about this. He could not believe that I was dead.I found this strange. Why was he looking so sad instead of relieved when he heard I was dead? It used to be his wish to see me dead.What was the point of pretending right now?I watched speechlessly as his breathing quickened. He leaned against the wall to slowly sit on the ground.He re-added all methods of contacting me. After that, he kept repeating my number while calling me continuously. He was heartbroken as he cried when the voice on the other end informed him that my cell was turned off.I died, Camden.It had been quite a while since I died.I had died at home when you were hugging another woman while clubbing.Why are you putting up such an act when I was dead?I wanted to slap him, but my hand kept phasing right through his face. He did not feel any pain, and I did not manage to vent my anger.He cried for a very long time.Camden looked at my past messages to him.When
I could see the astonishment in his eyes. After that, his astonishment turned to delight.He responded to her promptly.After that, Camden sent me another message to tell me not to come over anymore. Lynn would be picking him up.Lynn arrived very soon. She drove a red sports car and was still wearing her gown from her wedding toast.Everyone got rowdy when she arrived."How can the bride see her ex-boyfriend on her wedding night? Are you still in love with Camden?""You drove here to pick Camden up. I'm so jealous. I don't have anyone to pick me up."Lynn looked around and asked questioningly, "Why isn't Peyton here?"Camden got mad at the mention of my name. He said, "Does she have the right to be here? Is she even worthy of meeting you?"Lynn's eyes turned a little red from listening to him. She choked back a sob and said, "Don't be like this. I know you married each other, which means our relationship is the past. Her medical skills might not be great, but it was a misunde
Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.
Comments