Share

Bab 51

"Mel, kamu sakit?"

Mbak Nada meraba dahiku.

"Engga, kok Mbak." jawabku singkat. Walau pagi ini badanku terasa ga enak. Pusing dan rasanya ingin muntah.

"Sarapan dulu, yuk. Tadi kebetulan Mbak masak sop iga, pasti seger nih."

Mbak Nada mengeluarkan bungkusan yang berisi makanan yang dia bawa tadi. Jam tujuh Mbak Nada sudah sampai dirumah.

"Hendra sudah berangkat?"

"Sudah, Mbak. Pagi ini ada meeting katanya."

"Oh, syukurlah, Hendra serius mengurus perusahaan itu. Mbak beneran buta masalah kantoran. Untung saja tuh perusahaan ga ngilang."

"Mbak, bukannya buta. Tapi, menutup mata." ledekku.

Dia tertawa kecil.

"Iya, sih Mel. Dari kecil Mbak itu terpenjara rasanya. Ga bisa menikmati masa remaja, ga tau apa itu cinta."

"Udah, jangan melow! semua sudah berakhir. Mbak Nada sekarang udah enak hidupnya, tinggal nyari pengganti aja."

Mbak Nada tersenyum, sambil menuangkan sop ke mangkok Mbak Nada ragu-ragu bertanya.

"Abangnya teman kamu itu sudah menikah?" Aku sontak menoleh pada Mbak Nada samb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Maslina Silalahi P
cerita nya bagus, lanjut lagi dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status